Apa Itu HMPV yang Kini Merebak di China, Disebut Lebih Seram dari Covid 19

Merebaknya kasus Human Metapneumovirus (HMPV) di China menimbulkan kekhawatiran publik, bahkan memicu perbandingan dengan pandemi Covid-19

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
Pixabay/Tumisu
Ilustrasi, Apa Itu HMPV yang Kini Merebak di China, Disebut Lebih Seram dari Covid 19 

Virus ini telah ditemukan di berbagai negara, seperti Norwegia, Rumania, Jepang, dan China.

Penelitian juga menunjukkan bahwa virus ini telah bersirkulasi selama puluhan tahun, tidak hanya pada manusia tetapi juga pada hewan, dalam bentuk Animal Metapneumovirus (AMPV).

AMPV sendiri pertama kali ditemukan di Afrika Selatan pada tahun 1978 sebagai virus unggas yang kemudian dikenal dengan nama “Turkey Rhinotracheitis Virus” (TRTV).

AMPV bahkan sudah lebih awal ditemukan, yaitu di tahun 1978 di Afrika Selatan, yang awalnya diberi nama “Turkey Rhinotracheitis Virus” (TRTV)  lalu menjadi AMPV Animal Metapneumovirus.

Ini adalah penyakit pada unggas, yang punya 4 sub tipe, dari A sampai D.

Para pakar menduga HMPV pada manusia adalah hasil evolusi dari AMPV subtipe C.

 Viral Klaim Pandemi Virus Seer Tahun 2025, Komdigi Beri Penjelasan

Kabar tentang pandemi baru bernama "Seer" yang diklaim akan merebak pada tahun 2025 membuat publik resah.

Klaim ini muncul dari unggahan seorang wanita di media sosial yang menyebutkan bahwa pandemi tersebut akan dimulai pada April 2025 di Brasil dan menyerang anak-anak dengan dampak pada otak mereka.

Namun, klaim ini belum terbukti dan dinilai sebagai informasi yang menyesatkan.

Berdasarkan penelusuran, virus Seer bukanlah penyakit nyata, melainkan bagian dari simulasi latihan kesiapsiagaan bencana yang diadakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Johns Hopkins Center for Health Security pada Oktober 2022 di Brussel.

Simulasi Catastrophic Contagion

Latihan bertajuk Catastrophic Contagion tersebut menggunakan skenario penyakit fiktif bernama Seer untuk membantu pemerintah dan institusi kesehatan masyarakat mempersiapkan diri menghadapi pandemi.

Simulasi ini menggambarkan skenario pandemi yang lebih parah daripada Covid-19, dengan fokus pada dampak terhadap anak-anak dan remaja.

Komdigi meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi yang tidak memiliki dasar ilmiah.

Hingga saat ini, tidak ada pernyataan resmi dari pihak berwenang yang mendukung klaim mengenai pandemi Seer.

"Diharapkan masyarakat tetap tenang dan mengutamakan informasi dari sumber resmi," ujar Komdigi dalam keterangannya.

(TribunTrends.com/Tribunnews.com/TribunnewsBogor.com)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved