Sosok dan Profil KH Muhammad Zaini Abdul Ghani, Ulama Abah Guru Sekumpul Asal Kalimantan Selatan
Semasa hidupnya, Abah Guru Sekumpul aktif dalam mendakwahkan agama Islam di Kalimantan. Beliau turut mengajarkan berbagai ilmu keislaman dari kitab-ki
Penulis: Agis Priyani | Editor: M Zulkodri
BANGKAPOS.COM - KH Muhammad Zaini Abdul Ghani, yang lebih dikenal dengan sebutan Abah Guru Sekumpul, adalah seorang ulama besar asal Kalimantan Selatan yang sangat dihormati.
Beliau lahir pada 1942 dan wafat pada 2005.
Semasa hidupnya, Abah Guru Sekumpul aktif dalam mendakwahkan agama Islam di Kalimantan. Beliau turut mengajarkan berbagai ilmu keislaman dari kitab-kitab kuning karya para ulama kepada jemaahnya. Di sisi lain, kegiatan pengajian lain juga dilaksanakan.
Pengajian yang Abah Guru Sekumpul gelar senantiasa dipadati banyak orang. Jemaahnya bahkan datang dari berbagai kalangan dan wilayah.
Pada tahun ini, Haul Abah Guru Sekumpul kembali digelar pada Minggu (05/01/2025) di Masjid Musala Ar-Raudhah, Sekumpul, Martapura, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Dalam kesempatan tersebut, jemaah dari penjuru daerah menghadiri Haul ke-20 Guru Sekumpul di Kota Martapura, Kabupaten Banjar.
Sebagai informasi, Haul Guru Sekumpul adalah acara tahunan yang diselenggarakan untuk memperingati hari wafat Tuan Guru Muhammad Zaini Abdul Ghani Al-Banjari atau yang kerap disapa Abah Guru Sekumpul.
Haul ini diadakan setiap tanggal 5 Rajab dan dipusatkan di Musala Ar-Raudhah Sekumpul, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Dikutip dari Wikipedia, Haul ini diperkirakan menjadi acara haul terbesar di Indonesia bahkan di kawasan Asia dan sekitar 3 juta jemaah diperkirakan berhadir setiap tahunnya, jumlah jemaah yang berhadir terus bertambah setiap tahun, jemaah yang datang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, bahkan ada juga yang datang dari berbagai negara di wilayah Asia Tenggara dan Timur Tengah serta Afrika Utara.
Profil Biodata KH Muhammad Zaini Abdul Ghani
KH Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul lahir pada tanggal 11 Februari 1942 di Desa Tunggul Irang Seberang, Martapura, Kalimantan Selatan.
Pada awalnya, nama beliau adalah Qusyairi. Setelah beranjak usia, beliau meminta agar namanya diganti menjadi Muhammad Zaini.
Semasa kecil, kehidupan Abah Guru Sekumpul terbilang sederhana. Ayah beliau, Abdul Ghani, berprofesi sebagai tukang gosok intan dengan penghasilan yang pas-pasan. Untuk memenuhi kebutuhan keluarganya saja terkadang kurang mampu.
Pernah pada suatu waktu, keluarga Abah Guru Sekumpul hanya menyantap sebungkus nasi yang dibagi menjadi empat porsi dan sayur gedebok pisang.
Keluarga Abah Guru Sekumpul juga hanya tinggal di rumah tua tanpa kamar dan atap yang berlubang. Kehidupan masa kecil Abah Guru Sekumpul yang demikian membuat beliau memiliki jiwa yang tegar.
Masa muda beliau diisi dengan perjalanan mencari ilmunya dengan berguru kepada sejumlah ulama terkemuka. Hingga pada usia 33 tahun, Abah Guru Sekumpul menikah dengan Juwairiyah binti H. Sulaiman. Pernikahan beliau dengan Juwairiyah tidak dikaruniai keturunan.
Update Daftar Negara Lolos Piala Dunia 2026, Aljazair Akhiri Penantian Panjang |
![]() |
---|
Laznas Yakesma Babel Salurkan 50 Paket Sembako untuk Lansia di Kecamatan Rangkui Pangkalpinang |
![]() |
---|
Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Irak, Ole Romeny dan Thom Haye Cadangan Lagi? |
![]() |
---|
BNN Babel Bentuk Saka Anti Narkoba, Libatkan Pramuka Cegah Penyalahgunaan Narkotika di Kalangan Muda |
![]() |
---|
Harga Timah Disepakati Rp300 Ribu, ESDM Babel Harap Acuan untuk Pemulihan Ekonomi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.