Isra Miraj
Sejarah dan Asal-usul Isra Miraj, Diperingati Setiap Tanggal 27 Rajab
Isra Miraj merupakan perjalanan agung Nabi Muhammad SAW menuju langit ke tujuh, untuk menerima perintah shalat dari Allah SWT.
Ketika Nabi Muhammad SAW sedang berada di Ḥijr Ismail yang terletak di dekat Kabah dengan posisi telentang di antara sepasang kaki, tiba-tiba malaikat Jibril dan Mikail yang ditemani satu malaikat lain mendatangi Nabi.
Mereka menggotong tubuh Nabi.
Dan setelah membawakan air zamzam, mereka meletakkan tubuh Nabi dalam posisi telentang dengan punggung di bawah.
Jibril lalu meminta tolong mereka mengurus beliau.
Dalam suatu riwayat lain disebutkan, atap rumah Nabi dilubangi.
Setelah turun, Jibril membedah lehernya sampai ke perut bagian bawah.
“Ambilkan aku satu baskom berisi air zamzam untuk membersihkan hatinya dan melapangkan dadanya,” kata Jibril kepada Mikail.
Setelah mengeluarkan hati Nabi, Jibril kemudian membasuhnya sebanyak tiga kali.
Ia membersihkan semua kotoran yang ada padanya.
Setelah ikut membantu Jibril membawakan baskom berisi air zamzam sebanyak tiga kali, Mikail lalu membawakan sebuah baskom emas. Wadah itu berisi hikmah dan iman.
Setelah menuangkan sifat santun, ilmu, keyakinan, dan Islam ke dalam dada Nabi, Jibril kemudian mengatupkannya kembali.
Dan setelah Jibril memasang cap kenabian pada sepasang lengan Nabi, didatangkanlah Al Buraq lengkap dengan kendali dan tali kekang.
Seekor binatang berwarna putih yang tingginya lebih daripada keledai dan lebih pendek daripada bighal.
Ia meletakkan kukunya di ujung matanya seraya menggoyang-ngoyangkan sepasang telinganya.
Ketika melintasi sebuah gunung, Buraq menaikkan sepasang kakinya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.