Inilah Sosok Febrini Wakepsek SMAN 1 Mempawah Kalbar, Dalang yang Bikin Ratusan Siswa Gagal SNBP

Sosok dalang tersebut adalah Febrini, Wakil Kepala SMAN 1 Mempawah, Kalimantan Barat. Febrini lalai saat mengirim...

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Evan Saputra
Kolase TikTok @Febrinihubiy dan Twitter Tukang Bedah Viral
SOSOK FEBRINI -- Inilah Sosok Febrini Wakepsek SMAN 1 Mempawah Kalbar, Dalang yang Bikin Ratusan Siswa Gagal SNBP 

Kemudian seorang guru yang lebih tua terlihat ikut bicara dan langsung disoraki oleh siswa.

Sebab, guru itu menanyakan soal siapa yang mendatangkan banjir.

"Saya tanya, siapa yang mendatangkan banjir? Siapa?," katanya sambil berteriak kencang.

Pihak Sekolah Angkat Bicara

Pihak sekolah angkat bicara perihal gagalnya 113 pelajar SMAN 1 Mempawah masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) jalur tanpa tes Eligible Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) Tahun Ajaran 2024/2025.

Pernyataan langsung dari Kepala SMAN 1 Mempawah, Endang Superi Wahyudi, disampaikan kepada awak media usai melaksanakan audiensi bersama perwakilan orangtua/wali murid.

Pertama-tama, Endang Superi Wahyudi atas nama sekolah menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh orangtua murid dengan kejadian yang dialami siswa Kelas XII SMAN 1 Mempawah.

"Kronologis pertamanya pada waktu penginputan finalisasi ada keterlambatan untuk beberapa siswa. Jadi ketika di finalisasi karena waktu sudah habis sehingga tidak bisa," ujarnya.

Endang mengatakan, pihak sekolah sudah berusaha keras mencarikan solusi agar dapat memperjuangkan para siswa masuk PTN jalur tanpa tes.

"Pada waktu itu kita menghubungi dari pihak panitia pusat itu ada perubahan tunggu dua hari. Jadi pada waktu itu memang dipenuhi dia hari tetapi bukan dibuka atau diperpanjang, akan tetapi pusat hanya membantu memfinalisasi bagi yang sudah lengkap mengisi," katanya.

"Jadi pada waktu itu kami buat persyaratannya dengan surat kuasa, sudah dibuat dan tinggal menunggu hasilnya."

"Ternyata bahwa yang dianggap sudah lengkap untuk mengisi finalisasi tidak boleh tertera ada siswa yang belum lengkap, jadi ada lengkap dan belum lengkap sehingga kita dinilai belum bisa difinalisasi," lanjutnya menjelaskan.

Endang juga memastikan, pihak sekolah sudah berusaha semaksimal mungkin, dan mencoba menghubungi beberapa relasi untuk membantu namun hasilnya nihil.

"Saya ada diberi nomor dari direktorat juga tidak bisa, kemudian saya menghubungi Dinas Provinsi Kabid SMA juga mau membantu menghubungi Admin Untan namun jawabannya juga belum bisa," ucapnya.

Dengan kejadian ini Endang memastikan pihak sekolah akan membantu para siswa untuk menghadapi Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved