Janji Allah dalam Al-Qur'an: Wa qāla rabbukumud'ụnī astajib lakum Doa Pasti Dikabulkan

Doa adalah Bentuk Ketergantungan Manusia kepada Allah

Doa bukan sekadar permintaan kepada Allah saat dalam kesulitan, melainkan bentuk kepatuhan dan pengakuan bahwa hanya Allah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Seorang penyair terkenal, Abu Nawas, pernah menulis syair yang menggambarkan harapan seorang pendosa kepada Allah:

"Wahai Tuhanku, hamba-Mu yang penuh dosa dan kesalahan datang kepada-Mu, mengakui segala dosanya, dan sangat berharap ampunan-Mu."

"Jika Engkau ampuni, maka Engkaulah Tuhan Yang Maha Pengampun. Namun, jika Engkau menolak permohonanku, maka ke mana lagi aku harus mencari Tuhan untuk mendapatkan ampunan?"

Mengapa Doa Kadang Tidak Dikabulkan?

Banyak orang bertanya, mengapa ada doa yang seolah tidak dikabulkan?

Para ulama menjelaskan bahwa Allah pasti mengabulkan doa, namun dalam bentuk yang terbaik bagi hamba-Nya. Imam Ibnu Athaillah berkata:

"Ketika Allah menggerakkan lidah hamba-Nya untuk berdoa, itu pertanda bahwa Allah ingin memberinya sesuatu."

Namun, perlu dipahami bahwa Allah memberi apa yang kita butuhkan, bukan selalu apa yang kita inginkan. Ada tiga cara Allah mengabulkan doa:

1. Allah mengabulkan secara langsung seperti yang diminta.
2. Allah mengganti dengan sesuatu yang lebih baik menurut hikmah-Nya.
3. Allah menyimpan sebagai pahala di akhirat, yang jauh lebih berharga.

Oleh karena itu, jika doa belum terkabul, bersabarlah dan berbaik sangka kepada Allah.

Teruslah berdoa dengan penuh keikhlasan dan istiqomah dalam ketaatan.

Wallahu a'lam bishawab...

(Bangkapos.com)