Profil Tokoh

Profil Rodon Pedrason, Eks Jenderal TNI Bintang 2 Singgung Ormas Berseragam Militer

Mayjen TNI (Purn) Rodon Pedrason, Advisor Defense Diplomacy Strategic Forum menyarankan negara untuk mengevaluasi prajurit TNI secara berkala.

Penulis: Agis Priyani | Editor: fitriadi
Tribun Medan/Kemenhan RI
SINGGUNG ORMAS - Mayor Jenderal Purnawirawan atau Mayjen TNI Rodon Purn Pedrason merupakan pensiunan anggota TNI. Rodon Pedrason jadi sorotan setelah menyinggung ormas berseragam militer.  

BANGKAPOS.COM - Mayjen Purn TNI Rodon Pedrason jadi sorotan setelah menyinggung ormas berseragam militer. 

Rodon Pedrason adalah manten seorang perwira tinggi (Pati) TNI Angkatan Darat (AD).

Ketika masih aktif di TNI AD, Mayjen Rodon Pedrason diamanahkan untuk mengemban jabatan sebagai Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Unhan.

Jenderal bintang dua ini sudah menduduki posisi tersebut sejak September 2022.

Sepanjang kariernya, Mayjen Rodon juga pernah menjabat sebagai Gubernur STIN.

Rodon Pedrason lahir di Padang, Sumatra Barat, pada tanggal 9 Oktober 1965.

Ia adalah lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1989.

Sederet pendidikan yang pernah ditempuhnya antara lain adalah Sussarcab (1990), Suslapa I (1995), Suslapa II (2000), Seskoad (2003), Master of Arts, Security and Strategic Studies, University of Hull, Inggris (1998), dan Doctor rerum politicarum (Dr. rer. pol.), Ruprecht Karls Universitat Heidelberg, Jerman (2015).

Rodon juga pernah menempuh kursus militer di antaranya adalah Kursus Intelijen Dasar, Pusat Intelijen Angkatan Darat (1990),.

Logistic Management Course, London (1994), Intelligence Course, School of Intelligence, London (1994), Defence and Legal Matters Course, National Defence Education Centre, Delft, Netherland (2000).

Pendidikan Keamanan Khusus VVIP, Paspampres (2004), Australian Military Familiarization Course, Defence International Training Centre, Melbourne, Australia (2008).

Civil-Military Cooperation Course, Australian Defence Force, Sydney, Australia (2008), Senior Management Course on Integrated Peace Mission.

Pearson Peacekeeping Centre, Halifax, Canada (2009), dan Executive Program in Defence Decision Making, Naval Postgraduate School, California, Amerika (2010).

Nama lengkapnya adalah Mayjen TNI Dr. rer. pol. Rodon Pedrason, MA.

Perjalanan Karir

Karier Rodon Pedrason sudah malang melintang di dalam kemiliteran tanah air.

Berbagai jabatan strategis di institusi TNI AD sudah pernah diembannya.

Ia tercatat pernah menjabat sebagai Pabandya Fasyan Athan Diplomatik TNI, Staf Intelijen TNI, Letnan Kolonel (2004—2011), dan Danden Walsus Grup C Paspampres.

Selain itu, Rodon juga sempat menduduki posisi sebagai Danden Walpri Grup B Paspampres, Danden Pampri Grup B Paspampres, dan Kasubdit Anev Ditrenops PMPP TNI.

Kariernya makin moncer setelah ia didapuk menjadi Ketua Prodi Strategi Perang Semesta Unhan dan Ketua Prodi Diplomasi Pertahanan Unhan.

Padatahun 2017, ia berhasil naik pangkat menjadi Brigjen.

Kala itu, ia ditunjuk untuk mengisi kursi jabatan sebagai Direktur Analis Ekonomi BIN.

Setelah itu, Rodon dimutasi menjadi Gubernur STIN.

Pada tahun 2020, Mayjen Rodon kemudian dipercaya untuk menjabat sebagai Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Kemhan RI.

Barulah di tahun 2022 Rodon Pedrason diangkat sebagai Plh. Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan Unhan.

Singgung Ormas Berseragam Militer

Mayjen TNI (Purn) Rodon Pedrason, Advisor Defense Diplomacy Strategic Forum menyarankan negara untuk mengevaluasi prajurit TNI secara berkala.

Ia menyarankan, evaluasi dilakukan 5 atau 10 tahun sekali.

Tujuan dari evaluasi ini untuk melihat apakah tentara tersebut sudah bermanfaat bagi negara atau tidak.

"Kalau pangkat tinggi-tinggi saja, kemudian tidak ada manfaatnya untuk institusi, tidak ada manfaat untuk negara, untuk apa?" kata dia dalam RDPU bersama Komisi I DPR untuk pembahasan revisi UU TNI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (3/3/2025).

Rodon mengatakan, jadi tentara itu bukan untuk mengejar kekayaan harta.

"Kalau mau kaya, jadi pengusaha, atau segala macam. Buat mengabdi. Ini yang tidak pernah dilakukan selama ini di TNI," sambung Rodon.

Rodon berpandangan, TNI yang bisa bertahan sampai pensiun hanyalah mereka yang memang capable, eligible, memiliki rohani sehat, dan psikologi bagus. 

Dia mendorong TNI ke depannya bisa lebih maju dari tentara di dunia lain, seperti Inggris dan Amerika. 

"Negeri ini memang harus lebih maju dengan semua potensi yang ada, orang banyak, kekayaannya, termasuk juga dengan semua kepintaran-kepintaran yang ada. Kita harus melihat ke situ, bukan mundur kita ini," tandasnya.

DPR RI resmi menetapkan Revisi Undang-Undang (RUU) Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) masuk daftar program legislasi nasional (Prolegnas) prioritas 2025. 

Keputusan itu diambil dalam rapat paripurna yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir.

"Kami meminta persetujuan rapat paripurna hari ini terhadap RUU tersebut diusulkan masuk pada program legislasi nasional prioritas tahun 2025, apakah dapat disetujui?" tanya Adies kepada seluruh peserta rapat  di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (18/2/2025).

"Setuju," jawab peserta rapat diikuti dengan ketukan palu sebagai tanda pengesahan.

Adies juga menyebut bahwa pimpinan DPR RI sudah menerima surat presiden (Surpres) tentang penunjukan perwakilan pemerintah untuk membahas RUU TNI.

"Selanjutnya kami meminta persetujuan rapat paripurna hari ini terhadap pembahasan RUUNomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, ditugaskan kepada Komisi I DPR RI, apakah dapat disetujui?" tanya Adies.

"Setuju," jawab para peserta rapat.

(Bangkapos.com/Tribun Timur/Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved