Berita Pangkalpinang
KH Ja'far Shidiq Mantapkan Diri Maju dalam Pilkada Ulang Kota Pangkalpinang 2025
KH Ja'far Shidiq menyampaikan kesiapan untuk ikut maju Pilkada Ulang Kota Pangkalpinang tahun 2025 saat hadir dalam Dialog Ruang Tengah Bangka Pos
Penulis: Rifqi Nugroho | Editor: Ardhina Trisila Sakti
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Bursa pencalonan Pilkada Ulang Kota Pangkalpinang tahun 2025 terus diramaikan dengan kemunculan para tokoh dengan berbagai latar belakang.
Deretan tokoh-tokoh yang menyatakan bakal maju dalam Pemilihan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pangkalpinang itu terlihat dari kumunculan mereka dalam baliho ataupun spanduk di beberapa titik.
Nama baru yang muncul yakni Pimpinan Ponpes Hidayatussalikin, Kota Pangkalpinang KH Ja'far Shidiq yang juga muncul dalam spanduk-spanduk tersebut.
Secara khusus KH Ja'far Shidiq menyampaikan kesiapan untuk ikut maju Pilkada Ulang Kota Pangkalpinang tahun 2025 saat hadir dalam Dialog Ruang Tengah Bangka Pos, Selasa (11/3/2025).
Berikut petikan wawancara eksklusif bersama KH Ja'far Shidiq yang dipandu Jurnalis Bangka Pos Edy Yusmanto tersebut;
1. Q: Spanduk atau poster sudah banyak bertebaran di beberapa titik, apakah sudah serius untuk maju?
A: Pertama ini momen Ramadan, saya sebagai tokoh agama saya kira lebih layak untuk mengucapkan Marhaban Ya Ramadan, sehingga teman-teman memasang spanduk itu di masjid-masjid atasnama pimpinan pondok, kemudian di non-masjid atasnama bakal calon Wakil Kota Pangkalpinang. Kalau ditanya keseriusan, saya akan menjawab ketika bendera berkibar maka pantang surut ke belakang.
2. Q: Apa yang melatarbelakangi itu?
A: Saya itu sangat paham kalau agama itu tidak akan kuat, kecuali dengan dua hal menurut Imam Ghozali. Pertama dengan pemahaman agama dari masyarakatnya baik muslim atau non-muslim harus taat pada agamanya, kemudian yang ke dua adalah dengan kekuasaan. Sehingga atas dasar itu para Kiyai wajib ikut serta membangun bangsa, dalam hal ini mediumnya adalah Kota Pangkalpinang.
3. Q: Apakah saat ini belum cukup untuk melakukan itu, sehingga harus terjun dalam pemerintah daerah?
A: Kebijakan itu ada di kekuasaan, sehingga bagaimana kita akan memberikan kontribusi itu berkuasa. Maka Imam Ghozali berpolitik itu fardhu kifayah, artinya seperti mengurus jenazah, kalau tidak ada yang bersedia berdosa semua. Atas dasar itu saya memantapkan diri ikut andil membangun Kota Pangkalpinang, terlepas dari pada berpolitik adahal hak semua warga Indonesia.
4. Q: Biasa Kiyai hanya menjadi penasehat spiritual segala macam, jadi ini harus terjun langsung?
A: kalau cuma mengurus tahlil, yasin itu semua sudah mengurus. Kita lihat dari kepemimpinan terdahulu, setelah Rasulullah wafat yang jadi pemimpin ulama-ulama semua, hari ini, maaf, ada doktrin pada umat islam, orang islam itu sudahlah ngurus pondok saja, akhirnya yang mengambil kebijakan bukan para ulama. Atas dasar itu saya mantap, Bismillah.
5. Q: Kemudian kapan sebenarnya kemudian memutuskan untuk maju?
A: Sebenarnya saya sudah memulai di Pileg, kemudian itu juga panggilan di waktu terakhir. Saya bilang ini pendidikan bagi para ulama, kiyai, waktu saya tidak memikirkan kalah menangnya, alhamdulillah banyak masyarakat simpati dengan jumlah suara yang saya peroleh. Kemudian usai adanya fenomena kotak kosong memang, beberapa orang telfon saya, datang ke saya. Saya melihat tidak elok ketika orang datang ke saya, tentu tidak bisa menolak ataupun mengiaykan.
6. Q: Untuk saat ini apakah sudah komunikasi dengan partai politik?
A: Ada, sudah beberapa merapat. Itu tadi, kapal sudah siap berlayar. Partai besar komunikasi juga sudah ada.
7. Q: Ketika melihat Pilkada Ulang Pangkalpinang ini berarti kan menjadi perhatian seluruh Indonesia bahkan dunia, apa yang menjadi catatan untuk Kota Pangkalpinang?
A: Saya tinggal di Kelurahan Temberan, Kecamatan Bukit Intan, anak-anak saya kalau berekreasi tidak punya tempat yang indah, yang nyaman, yang menarik, ini baru sektor pariwisata. Kemudian pembangunan, saya lihat juga masih stuck saja. Dari sektor ekonomi hari ini masyarakat merasakan sepertinya lagi susah, harusnya ada solusi terbaik yang bisa masyarakat itu tidak ketergantungan pada satu hal. Kalau pendidikan, kesehatan itu sektor awal.
8. Q: Ini kan waktunya masih panjang, ada yang mau disampaikan untuk masyarakat Kota Pangkalpinang?
A: Jika kebenaran diam saja, maka kejahatan akan menang, maka kita orang-orang baik harus kembali bangkit untuk menegakkan kebenaran. Ini dalam artian membangun kota menjadi modern, tetapi juga kesejahteraan masyarakatnya.
(Bangkapos.com/Rifqi Nugroho)
Tujuh Tahun Buron, Terpidana Kasus Penyerobotan Tanah di Jebus Ditangkap |
![]() |
---|
Bank Mandiri Dukung Koperasi Merah Putih dengan Sosialisasi dan Paket Usaha Unggulan |
![]() |
---|
809 Siswa SD-SMP di Pangkalpinang Terima Beasiswa Cendekia Baznas Senilai Rp318 Juta |
![]() |
---|
Bawaslu Babel Gelar Evaluasi Pemilu, DPR Dorong Perkuat SDM dan Relawan Pengawas |
![]() |
---|
Deputi BKKBN Pantau Distribusi MBG di Pangkalpinang, Dorong Percepatan Penurunan Stunting |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.