Berita Pangkalpinang

Bawaslu Babel Gelar Evaluasi Pemilu, DPR Dorong Perkuat SDM dan Relawan Pengawas

Pengawasan yang kurang maksimal akibat keterbatasan tersebut, pengawasan atas pelaksanaan Pemilu menjadi tidak optimal, berpotensi ...

Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy 
EVALUASI -- Bawaslu Provinsi Bangka Belitung menggelar penguatan kelembagaan evaluasi penyelenggaraan Pemilu dan pemilihan, di Swissbell Hotel Pangkalpinang, Kamis (18/9/2025). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Bawaslu Provinsi Bangka Belitung menggelar kegiatan penguatan kelembagaan dan evaluasi penyelenggaraan Pemilu serta pemilihan di Swissbell Hotel Pangkalpinang, Kamis (18/9/2025). Acara ini dihadiri Anggota Komisi II DPR RI, Giri Ramanda Kiemas, serta Ketua Bawaslu RI periode 2008–2011, Nur Hidayat Sardini.

Giri Ramanda menyoroti sejumlah kendala yang dihadapi Bawaslu, terutama keterbatasan SDM dan anggaran yang berdampak pada kapasitas pengawasan. 

"Pengawasan yang kurang maksimal akibat keterbatasan tersebut, pengawasan atas pelaksanaan Pemilu menjadi tidak optimal, berpotensi munculnya pelanggaran yang tidak tertangani khususnya pada sentra Gakkumdu," ujar Giri Ramanda.

Pihaknya juga mendorong pelibatan masyarakat sipil mengajak organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, dan media untuk mendukung proses pengawasan.

"Pengembangan relawan pengawas membentuk jaringan relawan yang terlatih, diberbagai daerah untuk meningkatkan cakupan pengawasan," bebernya.

Sementara itu Hidayat Sardini mengatakan Bawaslu perlu menerapkan indeks kinerja terhadap jajaran Bawaslu di setiap jenjang, dengan memberi beban target, berbasis indikator- indikator yang telah ditetapkan.

"Wajah Pemilu atau Pilkada Bawaslu adalah bagaimana kinerja pengawas TPS diasumsikan bahwa basis pelanggaran hingga jika tidak terselesaikan, berasal bertumpu, dan berbasis di TPS,"  ucap Nur Hidayat Sardini.

Pihaknya juga menekankan pesta demokrasi, dapat dijalankan sesuai dengan aturan dan prosedur yang berlaku.

"Jajaran Bawaslu harus mampu menjaga, kemurnian suara rakyat sebelum dikonversi ke kursi penyelenggara negara. Pangkal soal Pemilu rusak integritas adalah, karena iming-iming politik uang dan intimidasi," ungkapnya. (Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved