Berita Pangkalpinang
Korban TPPO Myanmar Menyesal, Imbau Warga Babel Waspadai Lowongan Kerja di Medsos Iming Gaji Tinggi
Waspada iming-iming gaji tinggi bekerja di luar negeri, kalau tidak mencapai target akan disekap tak diberi makan minum dan tidur di lantai
Penulis: Rizki Irianda Pahlevy | Editor: Hendra
BANGKAPOS.COM,BANGKA- Berawal dari media sosial dan iming-iming gaji besar, membuat sejumlah warga Provinsi Bangka Belitung nekat mengadu nasib hingga harus terjerat dalam sindikat scammer online di Myanmar.
Seperti halnya yang diungkapkan ES warga Kota Pangkalpinang, yang kini menyesal terkait dengan pengalamannya selama bekerja di luar negeri tersebut.
"Awalnya saya buka facebook dapat link telegram pekerjaan, lalu chating dengan agennya tentang pekerjaan. Mereka bilang kerjaannya customer service gaji Rp 11 juta, lalu dia minta data hingga video mengetik keyboard dan perkenalan diri," ujar Es.
Meskipun sudah delapan bulan bekerja di Myanmar, Es mengatakan awalnya dijanjikan untuk bekerja di perusahaan yang berada di Thailand.
"Awalnya belum tahu kerja scammer online, keberangkatan dibiayai mereka semuanya. Awalnya memang di Thailand, tapi besoknya langsung diseberangkan ke Myanmar lewat sungai," tuturnya.
Hal senada juga diungkapkan IA, bahkan dirinya sempat mendapatkan video yang membuat dirinya yakin dan memantapkan diri untuk bekerja di Myanmar.
"Awalnya dikirim video yang bagus-bagus kerja santai, tapi setelah kesana tidak seperti di video. Jadi pengalaman saya satu bulan kerja scammer memang tidak ada target dan dikasih kebebasan, lalu disuruh kirim video itu ke temen kita agar ngasih tahu kerja kita santai," ucap IA.
Diketahui para sindikat scammer online ini memberikan target yakni sebanyak lima nomor yang harus dipenuhi, agar mendapatkan gaji ataupun kehidupan yang layak selama di Myanmar
"Kalau tidak sampai target kita disekap, tidur di lantai, tidak dikasih makan dan dikasih minum saja. Kalau gak target dan mau pulang, kita didenda ganti rugi total yang yang dikeluarkan selama mendatangkan kami," bebernya.
Sementara itu dengan berbagai kondisi tersebut, kedunya pun sepakat menghimbau masyarakat untuk tidak tergiur dengan tawaran pekerjaan seperti yang telah dilalui keduanya.
"Berhati-hati dalam menggunakan media sosial, kalau mau ke luar negeri ilegal mending diurungkan saja niatnya," ungkapnya.(Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy).
Proses Pembangunan Sekolah Rakyat Masih Panjang, Pemkot Pangkalpinang Baru Siapkan Lahan 8 Hektar |
![]() |
---|
Pemkot Pangkalpinang dan Komnas HAM Pantau Program Makan Bergizi Gratis dan Sekolah Rakyat |
![]() |
---|
Bawaslu Babel Soroti Rendahnya Partisipasi Pemilih, Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kesadaran Demokrasi |
![]() |
---|
Kantor Kemenag Pangkalpinang Beri Sosialisasi Persiapan Dokumen Calon Jemaah Haji |
![]() |
---|
Saparudin–Desi Ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Terpilih, Pelantikan Tunggu Pemda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.