Profil Tokoh

Sosok Try Sutrisno, Mantan Panglima ABRI Dukung Pencopotan Gibran dari Jabatan Wakil Presiden

Try Sutrisno merupakan pensiunan TNI. Dikutip dari laman resmi Pusat Penerangan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI)...

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: fitriadi
Kolase Tribun // Tribunnews.com // Ist
DUKUNG PENCOPOTAN GIBRAN -- (kiri) Potret Gibran Rakabuming Raka dan (kanan) Jenderal TNI (Pur) Try Sutrisno seusai acara upacara warga kehormatan Korp Brigade Mobil (Brimob), yang berlangsung di Monumen Perjuangan Polri, Jl. Raya Darmo, Surabaya, Senin (20/8/2018) silam. Try Sutrisno mendukung pencopotan Gibran sebagai Wakil Presiden. 

Lima tahun setelahnya atau 1962, Try Sutrisno terlibat dalam Operasi Pembebasan Irian Barat.

Di situlah ia mengenal Soeharto.

Kala itu, Soeharto yang sudah berpangkat Mayor Jenderal ditunjuk Presiden Soekarno menjadi Panglima Komando Mandala yang berpangkalan di Sulawesi.

Kedekatan antara Try Sutrisno dengan Soeharto terjalin dari tugas tersebut.

Soeharto kemudian terpilih menjadi Presiden kedua RI pada 1968.

Empat tahun setelahnya yakni 1974, Try Sutrisno ditunjuk Soeharto menjadi ajudannya.

Dari situlah karier Try Sutrisno meroket.

Tahun 1978, Try diangkat menjadi Kepala Komando Daerah Staf di Kodam XVI/Udayana.

Setahun kemudian, ia menjadi Panglima Daerah Kodam IV/Sriwijaya.

Empat tahun berikutnya, ia diangkat menjadi Panglima Daerah Kodam V/Jaya dan ditempatkan di Jakarta.

Agustus 1985 pangkat Try Sutrisno dinaikkan lagi menjadi Letnan Jenderal (Letjen).

Saat itu Try Sutrisno sekaligus diangkat menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) mendampingi KSAD Jenderal TNI Rudhini.

Sepuluh bulan kemudian tepatnya Juni 1986, Try Sutrisno diangkat menjadi KSAD menggantikan Rudhini.

Tak sampai setahun yakni April 1987, dia naik jabatan ke tingkat tertinggi menjadi Jenderal.

Karier Try Sutrisno moncer.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved