Makna Asap Hitam dan Putih di Kapel Sistina Saat Pemilihan Paus Baru, Berikut Fakta Menarik

Pemilihan paus atau “Pro Eligendo Pontifice” (Misa pemilihan Paus) dipimpin oleh Pemimpin Kollegium para Kardinal, yakni Kardinal Giovanni Battista Re

Penulis: Agis Priyani | Editor: M Zulkodri
zoom-inlihat foto Makna Asap Hitam dan Putih di Kapel Sistina Saat Pemilihan Paus Baru, Berikut Fakta Menarik
Tribunnews
PEMILIHAN PAUS -- Ilustrasi pelaksanaan konklaf pemilihan Paus yang diikuti oleh ratusan kardinal dari berbagai belahan dunia.

Seiring waktu, tradisi ini terus disempurnakan agar bisa lebih mudah dipahami publik, bahkan dari kejauhan.

Berikut adalah tujuh fakta menarik seputar arti, sejarah, dan teknologi di balik asap hitam dan putih saat konklaf berlangsung:

Fakta Menarik Dalam Pemilihan Paus

1. Asap Sebagai Komunikasi Tertutup yang Sakral

Asap yang mengepul dari cerobong Kapel Sistina adalah satu-satunya cara bagi dunia luar untuk mengetahui hasil pemungutan suara konklaf.

Jika asapnya berwarna hitam, berarti belum ada kandidat yang memperoleh suara dua pertiga. Jika asap putih muncul, itu tanda resmi bahwa seorang paus baru telah terpilih. Setelahnya, dunia mendengar pengumuman “Habemus papam” dari balkon Basilika Santo Petrus.

2. Satu Suara di Hari Pertama, Empat Suara Setiap Hari Berikutnya

Para kardinal melakukan pemungutan suara dengan sistem rahasia. Hari pertama konklaf hanya diadakan satu kali pemungutan suara, sementara hari-hari berikutnya dilakukan empat kali dalam sehari (dua kali pagi dan dua kali sore) hingga tercapai kesepakatan.

3. Proses Penghitungan Suara yang Rumit dan Sakral

Setiap suara dibacakan oleh tiga pemeriksa. Dua pertama membaca secara diam, sedangkan pemeriksa ketiga membacakannya dengan keras.

Surat suara disimpan dengan sistem jarum dan penghitungan dilakukan bersama oleh seluruh kardinal untuk menjaga akurasi dan transparansi internal.

"Segera setelah penghitungan, surat suara dan semua catatan terkait dibakar di tungku di kapel. Warna asap yang keluar dari pipa melalui atap memungkinkan orang banyak yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus mengetahui bagaimana pemungutan suara berlangsung: jika tidak ada kandidat yang memperoleh suara mayoritas yang dibutuhkan, asapnya berwarna hitam; jika paus baru telah terpilih, asapnya berwarna putih," tulis Britannica yang dikutip, Kamis, 8 Mei 2025.

4. Dari Jerami ke Bahan Kimia: Evolusi Warna Asap

Awalnya, asap hitam atau putih dihasilkan dengan membakar surat suara bersama jerami basah atau kering. Kini, pewarna asap dibuat lebih akurat menggunakan bahan kimia. 

  • Untuk asap hitam: dicampur kalium perklorat, antrasena, dan belerang.
  • Untuk asap putih: dicampur kalium klorat, laktosa, dan resin kloroform.

5. Masih Sulit Dibedakan, Apalagi Saat Cuaca Buruk

Meskipun bahan kimia sudah digunakan, cuaca buruk atau pencahayaan malam hari bisa membuat warna asap terlihat samar.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved