Berita Viral

Respon Verrell Bramasta usai Ditantang Bupati Purwakarta Saepul Bahri: Tidak Perlu Berkompetisi

"Saya kira saat ini kita tidak perlu berkompetisi di sini untuk menunjukan siapa yang paling kerja karena semua sudah ada porsi masing-masing."

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: fitriadi
Kolase Wartakota/Arie Puji | Dok. Diskominfo Purwakarta
VERRELL DITANTANG BUPATI PURWAKARTA -- (kiri) Anggota DPR RI Verrell Bramasta // (kanan) Bupati Purwakarta Saepul Bahri || Verrell ditantang Saepul Bahri usai kritik program pendidikan militer Dedi Mulyadi, begini responnya 

"Mas kan dapil sini, mendingan turun deh mas, mendingan lihat deh langsung daripada mas berwacana," kata Om Zein.

Om Zein pun menantang Verrel untuk mendidik 15 siswa di luar barak militer.

"Ini kan ada yang mau masuk lagi 30 (siswa). Kita bagi dua aja deh mas, mas 15 saya 15. Yang 15 dengan cara mas, yang 15 lagi kita lanjutkan dengan cara di barak militer. Yuk, om yang nantangin," kata Om Zein.

Dedi Mulyadi Lanjutkan Program Pendidikan Militer

Meski menimbulkan pro kontra, Dedi Mulyadi tetap melanjutkan program pendidikan militer bagi siswa nakal di Jabar.

Uji coba program pendidikan militer ini telah dimulai dengan dikirimnya 39 siswa SMP yang dianggap nakal ke Resimen Artileri Medan 1/Sthira Yudha, Batalyon Armed 9 di Bungursari, Purwakarta, Jabar, pada Kamis (1/5/2025) lalu.

Kemudian disusul dengan dikirimnya 19 pelajar SMA sederajat di Kabupaten Indramayu, Jabar, ke Resimen Induk Kodam (Rindam) III/Siliwangi Bandung pada Senin (5/5/2025) dini hari.

Lanjut pada Selasa (6/5/2025), sebanyak 30 siswa dari berbagai sekolah dikirim ke Batalyon Infanteri Raider 300/Braja Wijaya di Kabupaten Cianjur, Jabar, guna menjalani pembinaan oleh TNI.

Selama mengikuti pendidikan berkarakter di markas TNI ini, para siswa juga akan didampingi psikolog dan petugas kesehatan untuk memastikan aspek emosional serta fisik mereka tetap terjaga.

Para siswa yang mengikuti program pendidikan militer juga akan tetap mendapat pendampingan dari sekolah maupun Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jabar.

Adapun kriteria siswa yang dianggap nakal atau bermasalah untuk mengikuti program ini secara umum telah tertuang dalam Surat Edaran Gubernur Nomor: 43/PK.03.04/KESRA.

Antara lain, sering terlibat tawuran pelajar, kecanduan bermain gim, merokok, mabuk, balapan motor, menggunakan knalpot brong, dan perilaku tidak terpuji lainnya.

Tak hanya dari sekolah, para orang tua siswa juga akan dimintai persetujuan secara lisan, dan menandatangani surat sebagai persyaratan tertulis untuk mengikutsertakan anaknya dalam program pendidikan karakter ini.

(Bangkapos.com/TribunnewsBogor.com/TribunJabar.id)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved