Berita Viral

Profil Sukardi Lurah di Lampung yang Jual Beras Bansos 4 Ton, Warga Langsung Bakar Rumahnya

Profil Sukardi lurah di Gunung Agung, Lampung yang jual beras bantuan sosial (bansos) 4 Ton. warga langsung membakar rumah, mobil dan motor Sukardi.

Penulis: Widodo | Editor: Dedy Qurniawan
Kolase/TribunLampung.com/ Fajar Ihwani Sidiq
LURAH VIRAL - Profil Sukardi lurah di Gunung Agung, Lampung yang jual beras bantuan sosial (bansos) 4 Ton. warga langsung membakar rumah, mobil dan motor Sukardi. 

BANGKAPOS.COM -- Profil Sukardi lurah di Gunung Agung, Lampung yang jual beras bantuan sosial (bansos) 4 Ton.

Memunculkan kemarahan hingga warga langsung membakar rumah, mobil dan motor Sukardi.

Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (17/5/2025).

"Rumah Pak Lurah dibakar, motor dibakar di depan pom. Infonya sih warga setempat tersulut emosi, masalah komentar di medsos tentang penyelewengan bansos Desa Gunung Agung," kata warga setempat, Ahmad, melansir dari TribunLampung.

Sebelum insiden pembakaran ini, warga setempat sempat menyegel Kantor Balai Kampung dan Kantor Kepala Kampung Gunung Agung, Senin (24/2/2025) lalu.

Mereka mendesak agar Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah mencopot Sukardi.

Hal itu lantaran ia ketahuan menjual beras bansos.

Warga setempat, Taufik menjelaskan, warga geram melihat ulah Sukardi yang disebutnya telah merampas hak orang miskin.

Ia juga mengaku kesal bantuan dari pemerintah pusat yang seharusnya untuk rakyat kecil justru dijadikan ladang bisnis oleh sang lurah.

"Total sudah 4 kali Kepala Kampung Gunung Agung menjual beras bansos."

"Terakhir dia terpergok menjual 4 ton beras kemasan 10 kilogram ke Tulangbawang," bebernya.

Sebagai bentuk kekesalan, warga pun menggelar aksi di Kantor Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah dan dilanjutkan dengan melakukan penyegelan Kantor Kepala Kampung Gunung Agung.

Sementara itu, Deki, yang merupakan saksi mata mengaku, melihat ratusan karung beras bansos kemasan 10 kilogram diangkut mobil truk pada Senin (27/1/2025).

Ia kemudian mengikuti truk yang membawa beras bansos tersebut. Dari sana ia mengetahui, beras bantuan itu dijual.

"Saya tahu Kantor Balai Kampung memang tempat penyimpanan beras bansos, tapi saya curiga kok dikeluarkan jam 7 malam hari secara diam-diam," ujarnya, Rabu (29/1/2025).

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved