Idul Adha 2025

Teks Khutbah Idul Adha 2025 Untuk Khatib, Singkat dan Mudah Dipahami, Bisa Dijadikan Referensi

Berikut teks khutbah ini dapat menjadi referensi bagi para khatib yang akan menyampaikan ceramah di masjid, lapangan, atau tempat terbuka lainnya.

Tribun Pontianak
IDUL ADHA 2025 -- Dalam syariat Islam dijelaskan pelaksanaan salat Idul Adha boleh dilakukan sejak matahari terbit hingga menjelang waktu Zuhur. 

Beragam hikmah dapat kita petik dari seri perjalanan hidup Nabi Ibrahim a.s., Siti Hajar, dan Ismail a.s. Ada pesan pengorbanan, ada pesan sosial, ada pesan spiritual, dan sebagainya. Dan, di antara pesan-pesan itu salah satunya adalah pesan untuk menyembelih egosentris dan merawat alam guna keberlanjutan bumi.

Ketika ditinggal Ibrahim a.s., Siti Hajar sadar bahwa ia harus mencari sumber kehidupan sebelum kebutuhan yang lain. Sumber itu adalah mata air. Dalam perspektif teologis, kita punya keyakinan bahwa Allah Swt menciptakan bumi dalam keadaan yang seimbang dan berlimpah sumber daya. Bagaimana tidak. Di tengah gurun yang tandus ternyata banyak tersimpan oase-oase yang terpencar.

Ma’asyiral muslimin wal muslimat, jemaah salat Iduladha rahimakumullah,

Ketika Idulkurban kita dibelalakkan dengan perjuangan Siti Hajar untuk mendapatkan setetes air. Maka apakah layak sekarang ketika air berlimpah kita menggunakan semaunya? Tidak usah jauh-jauh pada saat yang sama masih banyak daerah yang kekurangan air dan harus membelinya dengan harga tidak murah.

Dari sudut pandang ekologi, sosial, maupun spiritual, budaya menghemat air mesti ditekankan. Tak cukup itu. Perlu upaya-upaya yang komprehensif dan sistematis agar lingkungan tetap lestari dan mampu mendukung kehidupan makhluk hidup. Semua yang terjadi di muka bumi tak semuanya alami. Sejumlah permasalahan lingkungan justru kebanyakan disebabkan oleh tindakan manusia sendiri. Sebut misalnya banjir dan kekeringan. Allah Swt memperingatkan dalam Al-Qur’an Q.S. Ar-Rum ayat 41.

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia. (Melalui hal itu) Allah membuat mereka merasakan Sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”

Bagi insan beriman kita diharuskan berpikir dan bertindak terhadap peringatan tekstual maupun kontekstual. Allah Swt mensyaratkan bahwa Ia tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan pada diri mereka sendiri. Konsekuensi logisnya, terhadap segala sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitar, kita mesti bertanggung jawab.

Oleh karenanya, esensi terpenting dari Iduladha adalah nilai pengorbanan, bukan saja hanya sekedar pengorbanan yang bersifat simbolik. Tentu saja tidak cukup untuk melambangkan penyembelihan hewan kurban dan membagikan daging kepada orang miskin dan kepada orang yang membutuhkan itu bisa diartikan pengorbanan.

Dalam arti luas, pengorbanan adalah kesediaan untuk mengerem niat syahwat dan nafsu dalam diri dan menghilangkan keinginan-keinginan yang tidak baik supaya mati bersamaan dengan matinya hewan kurban yang disembelih, derajat ibadahnya akan lebih tinggi di sisi Allah Swt. Dalam Q.S. Al-Mujadalah (58) ayat 11, Allah berfirman:

“Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.”

Dengan kata lain, Iduladha harus ditafsirkan sebagai kesediaan untuk mengorbankan semua ego demi kepedulian yang lebih besar. Pengorbanan ini juga lah yang harus dimaknai sebagai momentum untuk menyembelih nilai egosentris dalam diri kita.

Khutbah 2

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Waliilahil Hamd

Marilah kita senantiasa bersyukur dan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya. Kita masih diberi nikmat iman dan Islam, kesehatan dan kesempatan untuk melaksanakan berbagai ibadah kepada Allah SWT, termasuk melaksanakan shalat Idul Adha pada pagi hari ini.

Kemudian shalawat serta salam, kita haturkan ke pangkuan baginda Nabi Besar Muhammad SAW, seorang manusia mulia dan nabi terakhir yang dipilih Allah SWT untuk menjadi teladah (uswah) bagi seluruh umat manusia sepanjang masa.

Halaman
1234
Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved