Profil Tokoh
Rekam Jejak Lillah Sahrul, Pejabat Muda Desak Dedi Mulyadi Bayar Utang BPJS Kesehatan Rp300 M
Sebelumnya diketahui, Pemerintah Provinsi Jawa Barat masih memiliki utang kepada BPJS Kesehatan yang mencapai sekitar Rp300 miliar.
Penulis: Vigestha Repit Dwi Yarda | Editor: fitriadi
BANGKAPOS.COM - Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Lillah Sahrul Mubarok, mendesak Pemprov Jabar agar segera melunasi tunggakan pembayaran kepada BPJS Kesehatan.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat masih memiliki utang kepada BPJS Kesehatan yang mencapai sekitar Rp300 miliar.
Ia menegaskan bahwa sektor kesehatan seharusnya menjadi prioritas utama dalam kebijakan pemerintah.
“Dalam perubahan anggaran tahun 2025 ini, DPRD mendorong agar Pemprov bisa segera menyelesaikan kewajiban pembayaran tunggakan tersebut,” kata Lillah pada Selasa (24/6/2025).
Menurutnya, diperlukan komitmen jangka panjang dari pemerintah untuk benar-benar menempatkan kesehatan sebagai program prioritas, tanpa mengorbankan alokasi anggarannya.
Lillah menyoroti bahwa tunggakan ini terjadi karena sebagian besar anggaran daerah dialihkan untuk mendanai pelaksanaan Pilkada serentak di 27 kota dan kabupaten, yang memakan biaya hingga Rp600 miliar.
“Dikarenakan 2030 kita akan kembali mengadakan pemilihan kepala daerah serentak, saya berharap tidak terulang lagi di penunggakan BPJS ini dan sangat yakin pemerintah hari ini tidak akan mengorbankan anggaran kesehatan untuk biaya pemilihan kepala daerah serentak di 2030 dan memberikan ruang yang besar untuk anggaran kesehatan,” tandasnya.
Dedi Mulyadi lantas mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat menanggung utang iuran BPJS Kesehatan sebesar lebih dari Rp 334 miliar.
Ia menyayangkan hal ini terjadi karena penganggaran sebelumnya tidak memasukkan kewajiban tersebut dalam prioritas utama.
“BPJS Provinsi Jawa Barat itu besarannya Rp334 miliar lebih. Mungkin ini dulu lupa untuk dianggarkan sehingga belanjanya lebih mementingkan belanja-belanja yang lain,” kata Dedi dikutip dari akun Instagramnya @dedimulyadi71, Sabtu (21/6/2025).
Untuk menyelesaikan tunggakan tersebut, Dedi memastikan pemerintah akan memasukkan anggaran pembayaran BPJS dalam APBD Perubahan tahun ini.
Ia juga telah menginstruksikan sejumlah pejabat terkait untuk menindaklanjuti hal ini.
“Saya sudah meminta kepada Sekretaris Daerah selaku Ketua TAPD, Kepala Bappeda, dan Kepala Dinas Kesehatan untuk memasukkan utang ini di APBD Perubahan,” ujarnya.
Namun, langkah ini memiliki konsekuensi besar.
Pemerintah harus memangkas pos-pos belanja yang dianggap tidak mendesak dan berpotensi sebagai pemborosan anggaran.
Dedi menegaskan bahwa mulai tahun ini, arah belanja daerah akan difokuskan pada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
“Kita fokus pada apa yang maenad kebutuhan dasar masyarakat: terpenuhinya sarana dan prasarana pendidikan, infrastruktur jalan dan irigasi, listrik dan air bersih, serta kesehatan,” jelas Dedi.
Dalam pernyataannya, Dedi juga mengimbau para bupati dan wali kota di seluruh Jawa Barat untuk ikut mengalokasikan anggaran perubahan bagi layanan kesehatan, demi menjamin seluruh warga mendapat perlindungan melalui BPJS.
“Apa artinya kita makan di hotel, rapat di hotel, tidur di hotel, kalau rakyat di rumah sakit menangis dan tidak bisa dilayani karena BPJS-nya belum dibayar?” ujarnya dengan nada tegas.
“Apalagi kalau sampai meninggal karena tidak adanya pelayanan. Kita berdosa terhadap itu semua," tambah dia.
Terlepas dari itu seperti apa profil Lillah Sahrul Mubarok?
Rekam jejak Lillah Sahrul Mubarok
Mengutip dari Tribun Timur, M. Lillah Sahrul Mubarok, S.Sos adalah sosok muda yang mewakili semangat perubahan dari Tasikmalaya.
Ia Lahir pada 20 Februari 1995 di Tasikmalaya, ia kini mengemban amanah sebagai anggota legislatif untuk periode 2024–2029 dari Dapil 15, yang meliputi Kabupaten dan Kota Tasikmalaya.
Berbekal pendidikan sarjana dan semangat pengabdian, Lillah hadir membawa aspirasi masyarakat melalui Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Bertugas di Komisi 5 DPRD, ia aktif dalam isu-isu kesejahteraan rakyat, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga perlindungan sosial.
Selain itu, Lillah juga dipercaya menjadi anggota Badan Musyawarah, sebuah posisi strategis dalam mengatur agenda dan arah kerja lembaga legislatif.
Berdomisili di Jalan Soekarno Hatta, Bandung, Lillah terus menjalin komunikasi dengan konstituennya, memastikan suara rakyat Tasikmalaya terwakili dengan baik di parlemen.
Bagi Lillah, menjadi wakil rakyat bukan sekadar jabatan tapi bentuk tanggung jawab untuk memperjuangkan keadilan, kesejahteraan, dan kemajuan daerah yang ia cintai.
(Bangkapos.com/Tribun Timur/Tribun Jabar)
Rekam Jejak Sarah Sadiqa Resmi Jabat Kepala LKPP, Sudah 17 Tahun Berkecimpung |
![]() |
---|
Profil Biodata Afriansyah Noor Jabat Wamenaker Gantikan Immanuel Ebenezer, Dulu Dicopot Yusril |
![]() |
---|
Profil Angga Raka Resmi Jabat Kepala Badan Komunikasi Pemerintah, Dulu Sekpri Prabowo |
![]() |
---|
Profil Prof Arif Satria, Rektor IPB Diisukan Jadi Calon Kepala BRIN Usai Tri Handoko Didesak Mundur |
![]() |
---|
Rekam Jejak Dudy Purwagandhi Menhub Didesak Mundur Ribuan Driver Ojol, Punya Karier Mentereng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.