Tim SAR Kecewa Agam Dieluh-eluhkan usai Evakuasi Juliana, Singgung soal Open Donasi: Bisa Sendiri?

Kekecewaan ini diungkapkan oleh Rio Pratama, anggota Tim SAR yang ikut dalam operasi evakuasi Juliana Marins.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: M Zulkodri
Instagram Agam
EVAKUASI JULIANA - Agam adalah salah satu anggota tim yang turun langsung ke lokasi untuk mengevakuasi jenazah Juliana. 

"Kenapa dihapus Postingan Donasi di feed nya @agam_rinjani !

Teman-teman team hanya butuh penjelasan. Di luar empati masyarakat Brasil, ini sangat tidak etis. Karena dari awal tidak ada program donasi-donasi macam ini apalagi sampai ke rekening pribadi dan mengatasnamakan untuk team," tulisnya.

Hingga berita ini dibuat, Agam Rinjani belum berkomentar apapun.

Ia masih merepost beberapa postingan di Insta Story, namun tidak menanggapi soal donasi itu.

Cerita Agam Evakuasi Jasad Juliana Marins di Gunung Rinjani

WNA asal Brasil, Juliana Marins telah dibawa ke Bali untuk menjalani autopsi.

Ia tewas setelah terjatuh ke jurang saat mendaki Gunung Rinjani pada Sabtu (21/6/2025) dan terjebak selama beberapa hari.

Jasadnya pun baru berhasil dievakuasi oleh tim relawan pada Rabu (25/6/2025).

Salah satu tim relawan, Agam menceritakan kondisi terakhir Juliana Marins saat ditemukan. 

Dalam keterangannya, Agam menyebut jika Juliana tak memungkinkan untuk hidup di jurang dengan kedalaman 600 meter gunung yang berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat itu.

Hal tersebut karena kondisi Juliana Marins yang sangat memprihatinkan seusai terjatuh ke jurang di Gunung Rinjani.

"Kondisi korban juga parah banget, patah-patah," kata Agam saat live Instagram.

Keadaan luka yang dialami menurut Agam tidak memungkinkan Juliana bisa bertahan hidup.

"Jadi tidak memungkinkan bisa hidup," ucap Agam.

Ia merinci, Juliana mengalami luka di bagian kepala hingga kaki.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved