Tim SAR Kecewa Agam Dieluh-eluhkan usai Evakuasi Juliana, Singgung soal Open Donasi: Bisa Sendiri?

Kekecewaan ini diungkapkan oleh Rio Pratama, anggota Tim SAR yang ikut dalam operasi evakuasi Juliana Marins.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: M Zulkodri
Instagram Agam
EVAKUASI JULIANA - Agam adalah salah satu anggota tim yang turun langsung ke lokasi untuk mengevakuasi jenazah Juliana. 

"Karena posisi kepala retak, terus kaki patah, pinggang semuanya," kata Agam.

Agam bercerita kondisi tempat Juliana berada memiliki kemiringan ekstrim.

"Lihat video di drone itu posisinya datar, tapi kondisi di lapangan itu miring sampai 70 derajat. Ada yang vertical posisi miringnya," kata Agam.

Kondisi medan membuat langkah yang dilakukan justru membuat celaka

"Jadi ketika Juliana bergerak dua langkah, langsung meluncur ke bawah, turun sampai 200 (meter)," jelasnya.

Perjuangan Evakuasi Jenazah Juliana di Gunung Rinjani

Proses evakuasi pendaki Brazil Juliana Marins di Gunung Rinjani menyisakan sejumlah cerita perjuangan dari para tim penyelamat.

Satu di antaranya diungkapkan oleh Agam, relawan yang terlibat mengevakuasi jenazah Juliana dengan cara vertical evacuaation.

Agam juga membagikan kisah perjuangannya bermalam di tebing kedalaman 590 meter.

Lewat akun Instagramnya @agam_rinjani, Agam mengungkapkan proses evakuasi itu tidaklah mudah.

Medan yang curam, berpasir dan mudah longsor membuat tim SAR harus hati-hati.

Agam dan tim bahkan harus menginap dengan sistem Flying Camp atau camp secara menggantung di tebing.

Ia terus menjaga jenazah Juliana agar tidak meluncur ke bawah lagi.

"Kami menginap di pinggir tebing yang curam 590 meter bersama Juliana 1 malam dengan memasang ancor supaya tidak ikut meluncur lagi 300 meter," tulis Agam di Insta Story Instagramnya @agam_rinjani pada Kamis (26/6/2025).

Agam juga membagikan beberapa video saat dirinya berada di jurang.

Tampak sebuah tali yang terhubung ke tubuhnya. Kondisi sekitarnya juga penuh dengan kabut.

Perjuangan Agam ini menuai banyak pujian dari warganet Indonesia dan Brazil.

Namun, viralnya Agam Ranjani tidak hanya karena aksi heroiknya saja.

Meski telah berhasil mengevakuasi Juliana, Agam tetap merasa bersalah.

Pasalnya, dia tidak bisa menyelamatkan Juliana dalam kondisi hidup setelah terjatuh.

Hal itu membuat Agam Rinjani pun meminta maaf kepada warga Brasil yang turut menyoroti peristiwa tragis yang menimpa Juliana tersebut.

Adapun permintaan maaf Agam Ranjani tersebut dilakukannya saat melakukan live di akun Tiktok miliknya dan diunggah oleh akun X, @aingriwehuy.

Dalam video tersebut, Agam tengah melakukan siaran langsung bersama dengan seorang wanita yang diduga keluarga Juliana.

Agam mengatakan alasan tidak bisa menyelamatkan Juliana karena medan yang berat.

"Saya minta maaf tidak bisa membawa pulang dengan selamat karena kondisi medan yang berat dan terlalu jauh ke bawah," katanya dalam video tersebut.

Dia juga mengungkapkan, berdasarkan pengalamannya, memang kesempatan untuk bisa hidup ketika jatuh ke jurang di Gunung Rinjani sangatlah kecil.

"Sudah banyak kasus di Rinjani, memang susah hidup ketika jatuh di lubang-lubang itu karena terlalu curam," tuturnya.

(Bangkapos.com/TribunnewsBogor.com/Tribun-Medan.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved