Berita Pangkalpinang

Dialog Intern Umat Buddha Pangkalpinang, Sarana Refleksi Merespon Dinamika dan Tantangan Masa Kini

75 orang perwakilan organisasi keagamaan Buddha se-kota Pangkalpinang mengikuti kegiatan dialog intern yang digelar Kantor Kemenag Kota Pangkalpinang

Ist/Kemenag Kota Pangkalpinang
Dialog intern yang digelar Kantor Kemenag Kota Pangkalpinang melalui Penyelenggara Bimbingan Masyarakat Buddha di Vihara Satya Dharma, Sabtu (28/6/2025). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Sebanyak 75 orang peserta perwakilan organisasi keagamaan Buddha se-kota Pangkalpinang mengikuti kegiatan dialog intern yang digelar Kantor Kemenag Kota Pangkalpinang melalui Penyelenggara Bimbingan Masyarakat Buddha di Vihara Satya Dharma, Sabtu (28/6/2025).

Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kemenag Pangkalpinang, H. Firmantasi, didampingi Penyelenggara Buddha, Misno, Ketua panitia pelaksana, Andreas Yudho Astono dan turut dihadiri beberapa tokoh agama Buddha, antara lain bhikkhu Pieter Tanuwijaya, bhikkhu Bunterio dan suhu Xue Shang.

"Umat Buddha di Kota Pangkalpinang hidup dalam keberagaman budaya, tradisi, serta pengaruh kemajuan zaman yang sangat pesat. Dalam situasi ini, penting bagi umat untuk memperkuat identitas keagamaannya dengan tetap, menjaga tradisi luhur ajaran Buddha, sekaligus mampu merespons dinamika dan tantangan masa kini," kata Andreas Yudho Astono.

Kegiatan dialog Intern ini menjadi sarana refleksi dan komunikasi antarsesama umat Buddha dari berbagai latar belakang dan organisasi, guna mempererat solidaritas, memperkuat semangat kebersamaan, serta menyatukan pandangan dalam menghadapi isu-isu kekinian.

"Tema menjaga tradisi, merangkul kemajuan dipilih untuk menegaskan bahwa warisan luhur agama dan budaya bukanlah penghalang kemajuan, tetapi justru fondasi untuk melangkah lebih bijak ke masa depan," paparnya.

"Dengan semangat menjaga tradisi, merangkul kemajuan, umat Buddha di Kota Pangkalpinang diharapkan dapat menjadi teladan dalam menciptakan kehidupan beragama yang harmonis, relevan, dan berdaya transformasi bagi masyarakat luas," tambahnya.

Kepala Kemenag Pangkalpinang, H. Firmantasi mengapresiasi tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut.

Hal ini selaras dengan program yang dicanangkan Kementerian Agama yang tertuang dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 8 Tahun 2024 tentang Program Prioritas Kementerian Agama Tahun 2025-2029, yang salah satu poin utamanya adalah meningkatkan merukunan dan cinta kemanusiaan.

"Tidak akan terwujud asta cita yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto dan cita-cita menuju Indonesia emas tahun 2045 apabila kita tidak menjaga kerukunan, baik intern maupun antar umat beragama," tegas Firmantasi.

Kerukunan umat beragama, lanjutnya menjadi fondasi utama bagi pembangunan suatu daerah maupun bangsa.

"Ketika masyarakat hidup rukun dan damai, ini menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan ekonomi, sosial, dan budaya. Sebaliknya, konflik antar umat beragama dapat menghambat pembangunan dan menciptakan ketidakstabilan," ujarnya.

Selain itu, merawat budaya dan tradisi yang mencerminkan nilai-nilai luhur karakter bangsa dengan ciri khasnya yang menjunjung tinggi semangat kerukunan dan persatuan pun menjadi sesuatu yang tak kalah pentingnya.

Pihaknya berharap agar dengan dialog intern ini, umat Buddha kota Pangkalpinang dapat menemukan solusi, menghadirkan pencerahan dan semangat positif yang dapat diaplikasikan demi kemajuan kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara.

"Dengan hal itu, akan tumbuh gairah dan semangat untuk terus optimis, sehingga dapat menata kehidupan menjadi lebih baik untuk kedepannya," ucapnya.

(Rilis/Rizky Irianda Pahlevy)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved