Rekam Jejak Liana Saputri Anak Haji Isam Beli Saham KFC, Dulu Pembalap Kini Bos Sawit Tajir Melintir
Liana Saputri dulunya adalah seorang pembalap, namun kini ia dikenal sebagai bos sawit tajir melintir. Liana diketahui memiliki saham di perusahaan...
Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Evan Saputra
BANGKAPOS.COM -- Sosok Liana Saputri kembali menjadi sorotan usai usai membeli 15 persen saham KFC.
Anah Haji Isam, Liana Saputri membeli 15 persen saham di PT Jagonya Ayam Indonesia (JAI), anak usaha PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST).
FAST menjual 15 persen saham JAI kepada PT Shankara Fortuna Nusantara (SFN) dengan nilai transaksi Rp54,44 miliar. Aksi korporasi ini efektif per 30 Juni 2025.
SFN dikendalikan Liana Saputri, putri sulung pengusaha Haji Isam, yang memiliki 45 persen saham, dilansir dari Kompas.com.
Dua pemegang saham lainnya yakni Putra Rizky Bustaman dan Bani Adityasuny Ismiarso masing-masing memegang 45 persen dan 10 persen.
Baca juga: Segini Harta Liana Saputri Anak Haji Isam yang Beli Saham KFC
Meskipun melepas 41.877 lembar saham baru Seri A JAI, FAST tetap menjadi pemegang saham pengendali dengan kepemilikan 55 persen.
Manajemen FAST menyebut transaksi ini bertujuan memperkuat struktur permodalan JAI sekaligus membuka peluang kerja sama strategis. Salah satu fokusnya efisiensi rantai pasok ayam.
“Dengan struktur kepemilikan baru, kami berharap fleksibilitas dan efisiensi operasional JAI meningkat, namun tetap sejalan dengan arah strategis FAST sebagai pemegang kendali,” tulis FAST dalam keterbukaan informasi, Kamis (3/7/2025).
Sukses menjadi sorotan, berikut ini rekam jejak Liana Saputri.
Rekam Jejak Liana Saputri
Liana Saputri dulunya adalah seorang pembalap, namun kini ia dikenal sebagai bos sawit tajir melintir.
Liana diketahui memiliki saham di perusahaan kelapa sawit dan miliki harta yang fantastis di usia muda.
Ayah Liana, Haji Isam merupakan pengusaha kaya raya yang memiliki banyak bisnis diberbagai sektor.
Kekayaan Haji Isam dikabarkan mencapai Rp 4,35 Triliun.
Liana sendiri memiliki saham di perusahaan kelapa sawit, ia memegang saham utama di PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN).
Menurut informasi dari Tribunnewsmaker.com, Liana adalah pemegang saham utama di PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN), sebuah perusahaan kelapa sawit.
Sementara Jhony, saudara laki-laki Liana, menjabat sebagai komisaris utama di perusahaan milik ayahnya, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), sejak tahun 2022.
Kesuksesan mereka telah menginspirasi banyak anak muda.
Liana Saputri lulus dalam jurusan Manajemen Bisnis dan Kepemimpinan dari Santa Monica College Los Angeles pada tahun 2018.
Jhony, sementara itu, menyelesaikan sekolah menengah atas di SMA Al Azhar Jakarta Pusat.
Tentunya, mereka membangun perusahaan mereka dengan visi yang jelas.
Sebagai pemimpin, mereka juga harus memiliki keberanian untuk mengambil risiko.
Mereka kini dikenal sebagai bos sawit termuda dan tajir melintir di Indonesia.
Tentunya hal itu menjadi prestasi yang membanggakan.
Dilansir dari laman Youtube TribunBengkulu, disebutkan bahwa harta kekayaan anak-anak Haji Isam mencapai Rp4,5 triliun.
Tak cuma itu, kekayaan dua anaknya diketahui bertambah Rp1,04 triliun dalam tiga bulan terakhir.
Hal itu tertera lewat meningkatnya harga saham PT Prediksi Gunatama (PGUN), pada awal tahun 2023 tercatat sahamnya menguat 31,39 persen dalam 3 bulan terakhir kala itu.
Dilansir dari laman Youtube CNBC, Liana dan Jhony memiliki kekayaan masing-masing sebesar Rp2,17 triliun.
Namun secara total kekayaan Gabungan dua anak Haji Isam ditaksir mencapai Rp4,35 triliun.
Kini, bisnis keluarga mereka merupakan salah satu yang terbesar di Indonesia.
Dikutip dari TribunPontianak, Haji Isam merupakan pengusaha batu bara di Batu Licin, Kabupaten Tanah Tumbu, Kalimantan Selatan.
Ia dikenal sebagai pengusaha lokal kelas kakap.
Mengenal Sosok Haji Isam
Haji Isam memiliki nama lengkap Samsudin Andi Arsyad.
Haji Isam adalah salah satu pengusaha terkaya di Pulau Kalimantan.
Menyebut Haji Isam, nyaris semua orang di Kalimantan Selatan (Kalsel) mengenalnya.
Sosoknya lekat dengan Jhonlin Group, konglomerasi bisnis yang usaha utamanya adalah perkebunan kelapa sawit dan tambang batubara.
Haji Isam sendiri sebenarnya bukan asli Kalimantan, pria yang kini berusia 44 tahun ini merupakan perantau sukses dari Bone, Sulawesi Selatan.
Rumah besarnya tampak megah bak istana di tepi jalan raya di Batu Licin.
Total luas kediamannya disebut-sebut mencapai 20 hektare.
Ia juga cukup dikenal dengan hobi off road dan berburu.
Johlin memiliki lini usaha batubara di bawah bendera PT Jhonlin Baratama, lalu ada perusahaan perkapalan Jhonlin Marine and Shipping, Jhonlin Air Transport, perusahaan sewa atau rental jet pribadi
Kemudian perusahaan biodiesel Jhonlin Agro Raya sampai pabrik gula dan dan pekebunan tebu PT Prima Alam Gemilang, anak perusahaan PT Jhonlin Batu Mandiri.
Dikutip dari Tribunnews, sebelum sukses menjadi seorang pengusaha, Haji Isam pernah menjadi pekerja kasar di bidang perkayuan, tukang tebang, buruh muat, dan sopir angkutan, bahkan pernah menjadi tukang ojek.
Ia memulai usahanya dari nol hingga akhirnya sukses.
Haji Isam mengawali terjun ke bisnis batubara nyaris hanya modal dengkul.
Berawal saat ikut di sebuah perusahaan milik seorang pengusaha Batubara keturunan Tionghoa - Surabaya.
Pengusaha itulah yang mengenalkannya dengan usaha batu bara.
Usai keluar dari perusahaan tersebut, Haji Isam mencoba usaha sendiri dan mendirikan perusahaan bernama Jhonlin yang belakangan bisnisnya menggurita.
Sementara itu dikutip dari Kontan, nama Haji Isam membetot perhatian lantaran ada dugaan perusahaan Haji Isam menyuap pejabat pajak berkaitan dengan nilai pajak perusahaannya.
Dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta Senin 4 Oktober, sidang itu mengadili terdakwa Angin Prayitno Aji, mantan Direktur Pemeriksaan dan Penagihan di Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak dan Dadan Ramdani selaku Kepala Subdirektorat Kerja Sama dan Dukungan Pemeriksaan di Ditjen Pajak terungkap sepak terjang dugaan penyuapan itu.
Adalah saksi Yulmanizar yang juga mantan anggota tim pemeriksa pajak di Ditjen Pajak yang menyebut keterlibatan Haji Isam dalam Berita Acara Perkara no 41 itu.
Yulmanizar mengaku sempat bertemu orang bernama Agus Susetyo yang tak lain adalah konsultan pajak PT Jhonlin milik Haji Isam.
Dalam pertemuan itu, Yulmanizar menyebut Jhonlin minta agar nilai perhitungan pajak PT Jhonlin Baratama dikondisikan Rp 10 miliar saja.
Yulmanizar menyebut, dalam pertemuan itu, permintaan pengkodisian nilai pajak Jhonlin adalah permintaan langsung dari pemilik PT Jhonlin Baratama yakni Samsuddin Andi Arsyad atau Haji Isam.
Menelusuri kepemilikan Haji Isam di Jhonlin Baratamata juga nampak dari data Kemenkumham.
Jhonlin Baratama dimiliki Jhonlin Group dengan kepemilikan 408.000 saham atau senilai Rp 40,8 miliar.
Lalu ada nama Hj Nurhayati sebanyak 359.840 saham atau senilai Rp 35,9 miliar, sementara Haji Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam sendiri 32.160 atau senilai Rp 3,2 miliar.
Perusahaan ini memiliki modal dasar sebanyak Rp 320 miliar dengan modal ditempatkan senilai Rp80 miliar.
Dalam dunia politik, Haji Isam sempat menjadi Wakil Bendahara Kampanye Tim Jokowi - Amin dalam Pilpres 2020.
Haji Isam juga merupakan sepupu dari Amran Sulaiman, Menteri Pertanian.
(Bangkapos.com/Tribunnews.com/Tribun-Medan.com)
Kekayaan Anak Haji Isam, Liana Saputri, Akuisisi 15 Persen Saham KFC Indonesia Senilai Rp 54 Miliar |
![]() |
---|
Sosok 9 Haji Crazy Rich Daerah yang Digadang-gadang Akan Geser Posisi 9 Naga |
![]() |
---|
Kekayaan Liana Saputri Anak Crazy Rich yang Akuisisi 15 Persen Saham Jagonya Ayam KFC |
![]() |
---|
Profil Liana Saputri Anak Haji Isam yang Beli Saham KFC Indonesia |
![]() |
---|
Rekam Jejak Haji Isam, Mantan Tukang Ojek Kini Jadi Orang Kaya di Kalimantan, Segini Hartanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.