Cerita Kerabat La Noti yang Ditelan Ular Piton di Buton Selatan, Tubuh Utuh saat Perut Ular Dibelah
Tubuh kakek bernama La Noti (63), warga Kelurahan Majapahit, Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan masih utuh seusai ditelan seekor ular piton.
Kejadian ini, tutur Dirman, membuat warga kaget. Selama ini, serangan ular hanya terjadi pada hewan ternak.
Belum pernah ada kejadian serangan ular yang membuat warga tewas. Oleh karena itu, ia berharap semua warga waspada. Terlebih lagi, di musim hujan seperti sekarang, ular aktif keluar mencari makan.
Kepala Bidang Kedaduratan dan Logistik BPBD Buton Selatan La Ode Risawal menyampaikan, La Noti sehari-hari berkebun. Namun, naas saat berkunjung ke kebunnya ia menjadi korban serangan ular hingga tewas.
Kasus serangan ular hinga tewas, ia melanjutkan, memang baru pertama terjadi di wilayah ini. Namun, dalam beberapa waktu terakhir, ular piton sering kali muncul di kebun warga hingga permukiman.
"Beberapa bulan terakhir sudah ada sepuluh kali kemunculan ular di kebun atau perkampungan. Ada juga kasus ternak warga yang hilang atau dimakan,'' katanya.
Tiga tahun terakhir, kasus serangan ular di Sulawesi Tenggara terus meningkat. Pada 2023, seorang petani tewas dililit ular piton di Konawe Selatan.
Kemunculan ular di kawasan permukiman juga terus terjadi. Setahun setelah itu, seorang warga terluka dililit piton.
Beruntung warga yang lain menemukan dan menyelamatkan korban. Kasus serangan ular dan penemuan ular berukuran besar bermunculan.
Dihubungi terpisah, Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sultra La Ode Kaida mengungkapkan, serangan ular ke ternak hingga warga mengindikasikan sejumlah hal, mulai dari ruang gerak yang terganggu hingga mangsa yang kian berkurang. Sebab, ular, utamanya jenis piton, keluar dari sarang biasanya hanya untuk mencari makan.
Saat proses perburuan mencari makan, tambah Kaida, ular akan menyerang apa saja yang ditemukan. Dalam kasus kali ini, warga menjadi korban serangan hingga tewas.
"Lokasi itu di luar wilayah konservasi kami. Namun, kalau kejadian terus berulang, bisa saja mangsa alami ular mulai berkurang dan terjadinya pembukaan kawasan yang mengganggu ruang jelajah ular tersebut," katanya.
Terlebih lagi, beberapa bulan terakhir juga terjadi kematian babi hutan dalam satu waktu. Kondisi ini bisa menjadi pemicu kian berkurangnya mangsa alami ular di hutan. Tidak hanya itu, pergantian musim juga membuat ular keluar dari sarang dan mencari mangsa.
Oleh karena itu, ia berharap warga waspada dalam beraktivitas sehari-hari. Ia mengingatkan agar warga tidak berkebun atau masuk ke hutan seorang diri. Sebab, serangan ular sangat cepat dan membutuhkan pertolongan dalam waktu singkat.
Sebelumnya, La Noti dilaporkan hilang usai pergi ke kebun pada Jumat (4/7/2025) pagi dan tak kunjung kembali. Pihak keluarga yang khawatir langsung menghubungi aparat dan warga untuk melakukan pencarian.
"Kami menerima laporan dari masyarakat bahwa seorang warga telah hilang sejak kemarin pagi, keluar dari rumah mengatakan korban yang bersangkutan menuju areal kebun namun belum kembali," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Buton Selatan, La Ode Risawal, Minggu (6/7/2025).
Sosok Abdul Azis Bupati Koltim yang Ditangkap KPK, Eks Anggota Polri dan Ajudan Gubernur Sultra |
![]() |
---|
Breaking News: Siapa Bupati di Sulawesi Tenggara Terjaring OTT KPK? |
![]() |
---|
Kisah Menantu Bertaruh Nyawa Melahirkan Malah Dimaki Ibu Mertua, Tak Apa Mati Asal Cucu Selamat |
![]() |
---|
PILU! Ular Piton Sepanjang 8 Meter Telan Seorang Kakek di Buton Selatan Sulawesi Tenggara |
![]() |
---|
Kombes Richard Pakpahan Ngamuk Usai Pesan Indomie, Bantah Lempar Telur Kena Wajah :Cuma Kena Kepala! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.