Babel Peringkat 3 Penduduk yang Terseret Sindikat Penipuan & Judi Online, 35 Belum Pulang dari LN

Babel Peringkat 3 Penduduk yang Terseret Sindikat Penipuan & Judi Online, 35 Belum Pulang dari LN

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy 
TIBA DI BANDARA -- Para pekerja Migran non prosedural saat tiba di Bandara Depati Amir Kota Pangkalpinang, Jumat (21/3/2025) lalu/ 

Reza sudah sekitar delapan bulan berada di Myanmar.

Setiap harinya harus menahan rasa sakit tiada henti.

Gaji besar yang menjadi tujuannya datang ke Myanmar hanya sekadar janji manis belaka.

"Banyak yang seperti ini, kita semua ada di dalam gedung dua lantai. Kalau gaji tidak dapat lah, cuma nerima Rp 3 jutaan selama disini. Karena kena potongan dan target yang tidak sesuai. Kalau janjianya Rp 11 juta perbulan, untuk kawan-kawan lain juga sama nasibnya," jelasnya.

Reza mengatakan awal mula dirinya berada di Myanmar karena tergiur lowongan pekerjaan dari media sosial instagram.

"Berangkat itu ditawar pekerjaan sebagai admin kantor di Thailand, awalnya dari instagram lalu diiming-imingi gaji besar. Kalau yang ngajak juga sama saja, ini lagi di proses di camp militer jadi nasibnya sama saja," ungkapnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Provinsi Bangka Belitung Eddy Iskandar berharap korban dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Myanmar dapat segera kembali dengan kondisi sehat.

Sejauh ini, sudah ada dua warga yang berhasil kembali ke tanah air.

"Alhamdulillah sudah ada yang pulang, namun tentunya kita harap yang lainnya juga segera pulang ke Indonesia dengan kondisi sehat," ujar Eddy Iskandar, Rabu (5/3/2025).

Eddy Iskandar pun mendorong adanya perlindungan dari negara terkait nasib dan keselamatan para warga yang diduga terjerat dalam sindikat scammer online.

Eddy Iskandar pun secara langsung berkoordinasi dengan Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Christina Aryani guna memastikan keselamatan warga Provinsi Bangka Belitung khususnya.

"Ini kan hubungan bukan antar lembaga tapi sudah antar negara, karena itu DPRD Bangka Belitung akan segera berkoordinasi kepada Kementerian terkait. Saya secara pribadi juga sudah menghubungi Wakil Menteri, agar kita bisa mendapatkan masukan secara lebih jelas bagaimana kondisi saudara kita disana" bebernya.

Sementara itu pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat, untuk berhati-hati dan tidak tergiur dengan tawaran pekerjaan khususnya dari luar Indonesia.

"Kita himbau kepada masyarakat jangan mudah terbujuk rayu dengan iming-iming, dari pihak yang memberikan lapangan pekerjaan secara mudah dengan gaji besar tanpa ada legalitas yang jelas," ungkapnya.

Di Bateng Warga Ditawari Jadi Staf Judi Online

Halaman
1234
Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved