Berita Viral
Sosok Hanafi dan Avan Anak Orang Biasa Asal Payakumbuh dan Ponorogo Lolos ITB, Terungkap Rahasianya
Hanafi, asal Payakumbuh Sumatera Barat, dan Avan asal Ponorogo Jawa Timur lolos masuk ITB melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
"Piala sejak SD hingga SMA, juara Olimpiade Kebumian," imbuhnya.
Imam Santoso kemudian menyerahkan hadiah dari Paragon Copr kepada Avan berupa laptop, uang tunai, produk kecantikan, hingga novel.
Menerima hadiah tersebut, air mata Avan dan ibunya langsung menetes.
Avan memeluk erat ibunya.
"Dapat laptop cangggih dari Paragon," ucap Imam Santoso.
"Dapat uang tunai untuk bekal awal ke Bandung," imbuhnya.
Di akhir video Imam Santoso menegaskan kesulitan ekonomi tak membatasi Avan untuk terus berprestasi.
"Keterbatasan ekonomi tak halangi Avan untuk terus berprestasi,"
Sejumlah netizen yang melihat pertemuan Avan dan Imam Santoso mengaku ikut terharu sekaligus kagum.
"Masyaallah tabarakallah definisi low cost maintenance but high performance"
"MasyaAllah..meski bukan ibunya ikut bangga"
"Jadi gak heran udah sering berprestasi sepadan dengan perjuangannya"
Umi Latifah, ibunda Avan mengungkapkan, Avan sangat sering meraih piala dari berbagai lomba.
Bahkan, ia bisa memenangkan dua piala dalam sebulan.
“Avan itu ikut lomba sejak sebelum masuk SD di salah satu mal di Madiun. Dan dia langsung jadi juara. Sejak saat itu kadang sebulan dua kali dia ikut lomba dan pasti membawa pulang piala maupun trofi juara,” ujar Umi Latifah, ibunda Avan, yang ditemui Kompas.com di rumahnya, Selasa (8/7/2025).
Tidak main-main, Avan berprestasi sampai pada tingkat Olimpiade Sains Nasional (OSN) dan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN).
Umi Latifah mengungkap rahasia anaknya bisa tumbuh cerdas hingga berprestasi.
Meski belum masuk sekolah dasar, Avan sudah pandai membaca dan berhitung dari kegemarannya mengamati gambar dan poster tentang abjad dan nomor.
Avan sangat senang membaca, dan Umi Latifah bersama suami memfasilitasinya dengan memberi buku "Why".
Meski harga buku bergambar berisi pengetahuan dasar itu mahal, Umi Latifah dan suami yang berprofesi sebagai penjual es selalu mengusahakannya.
“Satu buku harganya bisa Rp 100.000. Karena suka membaca mau tidak mau kita belikan,” imbuh Umi Latifah.
Umi Latifah mengaku penghasilannya dari menjual minuman dingin di alun-alun dan jualan es kocok yang dilakukan suaminya, Eko Yudianto, tak seberapa.
Namun, dia memahami bahwa anaknya, Avan, memiliki kelebihan dalam memahami ilmu pengetahuan dasar.
Dari pemahaman yang didapat dari anaknya, dia kemudian memberi kebebasan kepada Avan untuk mengikuti berbagai perlombaan.
“Kadang di sekitar Madiun, kadang sampai di Kediri. Kalau yang ngantar pasti bapaknya, kalau jauh, saya tetap jualan. Kalau bapaknya kan jualan keliling di wilayah pinggiran kota jadi ya libur nggak jualan,” katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Hafiz Quran Sekaligus Anak Tukang Jahit Masuk ITB, Punya Mimpi Jadi Ahli Pesawat dan Imam Masjid, serta berita berjudul Anak Penjual Es di Ponorogo Diterima di ITB, Dosen Terkejut Datangi Rumahnya: Saya Kira Toko Piala!
Baca berita Bangkapos.com lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram, YouTube dan WA Channel BANGKA POS
Berita viral lainnya di Bangkapos.com
Jejak Kriminal Dwi Hartono, Pemalsuan Ijazah hingga Otak Pembunuhan Ilham Kacab Bank, Ini Profilnya |
![]() |
---|
Terungkap Alasan Bripda MA Lempar Helm ke Pelajar Terjatuh dan Koma, Sebut Karena Refleks |
![]() |
---|
Sosok RS Pengintai Ilham Kacab Bank Sebelum Tewas Dibunuh, Siapkan Tim IT, Pantau Aktivitas Korban |
![]() |
---|
Respons Ridwan Kamil, Lisa Mariana Minta Tes DNA Ulang di Singapura: 1.000 Persen Hasilnya Sama |
![]() |
---|
Jejak Kasus Bripda MA, Polisi Lempar Helm ke Pelajar Terjatuh dan Koma, Begini Nasibnya Sekarang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.