Diplomat Kemlu Tewas di Menteng

Analisa Pakar Soal Makanan Online yang Dipesan Arya Daru: Bisa Jadi Isinya Bius

Diplomat Arya Daru ditemukan tewas di indekos. Diduga dibius lewat makanan sebelum dilakban.

Penulis: Vigestha Repit Dwi Yarda | Editor: fitriadi
ig/ddaru_chee
INDEKOS DIPLOMAT KEMLU - Diplomat dan Staf di Kementerian Luar Negeri RI Arya Daru Pangayunan semasa hidup dan potret indekos almarhum di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025) pagi. 

BANGKAPOS.COM - Kasus kematian diplomat muda, Arya Daru Pangayunan (39), yang ditemukan meninggal dunia di kamar indekosnya kawasan Menteng, Jakarta Pusat, terus menjadi sorotan publik.

Hingga kini, pihak kepolisian belum merilis kesimpulan resmi terkait penyebab pasti kematian pria yang dikenal sebagai sosok cerdas dan berdedikasi itu.

Sejumlah spekulasi dan analisis pun bermunculan, termasuk dari akademisi.

Baca juga: Terkuak Kebaikan Arya Daru Semasa Hidup, Bantu Anak Terlantar di Taiwan Hingga Evakuasi WNI di Turki

Sosiolog kriminalitas Universitas Gadjah Mada (UGM), Soeprapto, menyoroti kemungkinan adanya unsur kelalaian atau bahkan tindak kejahatan dalam kasus ini.

Salah satu fokus analisis adalah makanan online yang diketahui sempat diterima korban sebelum kematiannya.

Menurut Soeprapto, makanan tersebut patut menjadi objek penyelidikan lebih dalam oleh kepolisian.

"Ada informasi bahwa sebelum (tewas) si korban ini mendapatkan kiriman makanan, lalu dia keluar sebentar dan seterusnya sangat mungkin bahwa makanan itu berisi bius. Jadi, ketika dilakban tidur lelap, bius dalam dosis tinggi karena waktunya sangat pendek," katanya, seperti dikutip dari MetroTV pada Jumat (11/7/2025).

Namun, jika nantinya hasil pemeriksaan menyatakan bahwa makanan tersebut bebas dari zat mencurigakan, maka analisis sebaiknya diarahkan ke faktor lain, salah satunya dengan memeriksa kondisi fisik korban, terutama bagian dalam tubuhnya.

Baca juga: Profil Arya Daru Pangayunan & Istrinya, Diplomat yang Meninggal Tragis, Menantu Guru Besar FEB UGM

"Sayangnya katanya makanannya itu bersih gitu ya sehingga mudah-mudahan hasil otopsi atau visum bisa menemukan di dalam perut korban itu ada sesuatu yang bisa memberikan informasi lebih lanjut," ujarnya menambahkan.

Tak hanya makanan, posisi kepala Arya yang dililit lakban secara menyeluruh juga dipertanyakan.

Bagi Soeprapto, tindakan tersebut nyaris mustahil dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain.

"Meskipun ada temuan bahwa di lakban itu ada sidik jari korban, karena bisa saja pelaku itu menggunakan sarung tangan sementara kemudian tangan korban ditempelkan di lakban itu," jelasnya lagi.

Belum Ada Tanda Kekerasan, Tapi Banyak Teka-teki

Dari hasil pemeriksaan awal di tempat kejadian perkara (TKP), belum ditemukan adanya indikasi kekerasan fisik atau tanda-tanda perlawanan. Barang-barang pribadi milik korban pun utuh dan tidak ada yang hilang.

Ketika pertama kali ditemukan, jasad Arya berada di atas kasur, dalam posisi terlentang.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved