Diduga Masalah Rumah Tangga, Warga Belitung Timur Akhiri Hidup dengan Cara Tak Wajar

BANGKAPOS.COM, BELITUNG - Warga Desa Senyubuk, Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur tengah dihebohkan dengan kejadian seorang pria berinisial LC (36) yang ditemukan mengakhiri hidupnya sendiri di rumah, Minggu (13/7/2025).

Kasi Humas Polres Belitung Timur, Ipda Didit Sucipto mengungkapkan kejadian itu diduga karena masalah rumah tangga antara korban dan istrinya yang berinisial PR.

"Untuk motif korban sampai mengakhiri hidup dengan cara itu, adanya dugaan LC ini kesal dengan dirinya sendiri yang sering kasar dan marah-marah bahkan sering melakukan KDRT. Sampai seperti kejadian tadi pagi LC sempat mengusir istrinya dari rumah," ujar Ipda Didit kepada Posbelitung.co, Minggu (13/7/2025).

Ipda Didit menambahkan bahwa sebelum kejadian tak wajar itu terjadi, LC dan PR sempat bertengkar. 

"Kejadian bermula LC ini pada Sabtu malam sampai minggu sering bepergian dengan temannya inisiatif T, sampai sekitar pukul 03.45 WI. Korban kembali ke kediamannya diantar oleh T.

Namun sesampainya di kediamannya, korban sempat bertengkar dengan istrinya dikarenakan istri korban yang khawatir dan menanyakan keberadaan korban dengan mengirim pesan via WhatsApp T.

Tidak terima dengan hal tersebut korban mengancam akan menceraikan istrinya," ujar Ipda Didit.

Tak puas dengan mengancam, korban langsung merapikan pakaian ke dalam koper serta mengusir istri dan anaknya dari rumah lalu mengunci pintu dari dalam.

Pada pukul 04.50 WIB, istri korban langsung meminta bantuan kepada AH di sebelah rumah untuk membujuk korban supaya bisa membukakan pintu. 

AH berusaha membantu istri, akan tetapi setelah diketuk dan memanggil berulang kali tidak ada jawaban dari korban.

AH berinisiatif untuk melihat dari ventilasi rumah. Namun betapa terkejutnya AH melihat korban yang sudah tergantung di dapur rumah.

"Kemudian AH langsung mendobrak pintu belakang rumah dan mendapati korban sudah tergantung dengan seuntai tali tambang plastik berwarna hijau dengan menggunakan baju singlet berwarna putih dan celana levis pendek," ungkapnya.

Melihat kejadian tersebut, AH bersama PR langsung menghubungi kepada Bhabinkamtibmas dan Polsek Kelapa Kampit. 

Didit menyatakan hasil olah TKP tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dalam kejadian yang menimpa LC.

"Hasil olah TKP tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, yang ditemukan tadi itu adanya keluar cairan urine, lidah tergigit, terdapat bekas jerat dileher dan keluarnya cairan dari mulut," tutur Ipda Didit.

Hingga saat ini pihak keluarga telah membuat surat pernyataan untuk tidak dilakukan visum dan autopsi.

Jenazah kini berada di RSUD Muhammad Zein Belitung Timur untuk diformalinkan sebelum diberangkatkan ke kediamannya di Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Adanya kejadian ini, Didit mengimbau masyarakat untuk lebih peduli dengan kondisi fisik maupun mental anggota keluarga. Serta tak segan meminta bantuan kepada pihak yang profesional jika mengalami permasalahan rumah tangga.

Catatan Redaksi: 

Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit setempat yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.

(Posbelitung.co/Yunita Karisma Putri)