Dugaan Beras Oplosan
INILAH 4 Produsen dan Distributor Besar yang Diperiksa Bareskrim Terkait Temuan Beras Oplosan
Pihak Bareskrim telah mengumpulkan sejumlah sampel beras yang diduga kuat tidak sesuai takaran dan kualitas sebenarnya alias dioplos.
BANGKAPOS.COM - Bareskrim Polri tengah mengusut dugaan kasus pelanggaran mutu dan takaran beras melibatkan sejumlah perusahaan beras.
Saat ini ada empat perusahaan produsen dan distributor beras yang menjalani pemeriksaan.
Perusahaan tersebut yaitu Wilmar Group, PT Food Station Tjipinang Jaya, PT Belitang Panen Raya, dan PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group).
Pemeriksaan ini sebagai tindak lanjut temuan pemerintah soal dugaan adanya pelanggaran terhadap kualitas dan mutu beras yang beredar di pasaran.
Pihak Bareskrim telah mengumpulkan sejumlah sampel beras yang diduga kuat tidak sesuai takaran dan kualitas sebenarnya alias dioplos.
Belum diketahui apakah perusahaan tersebut benar-benar melakukan pelanggaran atau tidak.
Masih ada perusahaan lain yang juga diduga terlibat dalam kasus ini.
Baca juga: Berikut 10 Merek Beras Diduga Oplosan, Cek Adakah Merek Beras yang Sering Kita Konsumsi!
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Helfi Assegaf membenarkan, proses pemeriksaan terhadap sejumlah perusahaan besar masih berlangsung.
“Betul, masih dalam proses pemeriksaan,” ujar Helfi kepada wartawan, Jumat (11/7/2025) dikutip dari Kompas.com.
Keempatnya diperiksa berdasarkan sampel beras kemasan dari berbagai daerah yang sebelumnya dikumpulkan oleh Satgas Pangan.
Wilmar Group diperiksa terkait produk beras merek Sania, Sovia, Fortune, dan Siip, berdasarkan 10 sampel dari wilayah Aceh, Lampung, Sulawesi Selatan, Jabodetabek, dan Yogyakarta.
PT Food Station Tjipinang Jaya dimintai keterangan terkait produk seperti Alfamidi Setra Pulen, Beras Premium Setra Ramos, dan Setra Pulen, dari total 9 sampel asal Sulsel, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, dan Aceh.
Sementara itu, PT Belitang Panen Raya diperiksa atas produk Raja Platinum dan Raja Ultima dari 7 sampel yang dikumpulkan di Sulsel, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Aceh, dan Jabodetabek.
Sedangkan PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group) diperiksa atas produk beras Ayana yang sampelnya berasal dari Yogyakarta dan Jabodetabek.
Satgas Pangan saat ini masih menganalisis hasil pemeriksaan terhadap sampel-sampel tersebut.
Jika ditemukan pelanggaran terhadap standar mutu dan takaran, Bareskrim memastikan akan menindaklanjuti secara hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Terkait pemeriksaan itu, Kepala Divisi Unit Beras PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group), Carmen Carlo Ongko S, mengatakan pihaknya menghormati dan mendukung penuh proses pemeriksaan yang dilakukan oleh Satgas Pangan Polri.
Ia menegaskan pentingnya langkah tersebut demi menjaga kepercayaan publik terhadap rantai pasok pangan nasional.
“Dalam menjalankan operasional bisnis, kami memastikan seluruh proses produksi dan distribusi beras PT SUL dijalankan sesuai dengan standar mutu dan regulasi yang berlaku,” kata Carmen dalam pernyataan resminya, Sabtu (12/7/2025).
Sementara itu, Direktur Utama Food Station Karyawan Gunarso mengaku akan berkoordinasi dengan tim internal terlebih dahulu untuk menanggapi kasus ini.
Kompas.com juga telah berupaya menghubungi Wilmar Group dan PT Belitang Panen Raya, tetapi belum mendapatkan respons.
(Kompas.com/Kiki Safitri, Jessi Carina)
TERUNGKAP Skandal Beras Oplosan Libatkan Anggota DPRD DKI, Cerita Pemilik Toko Terima Pesanan 10 Ton |
![]() |
---|
Merek Beras yang Diduga Dioplos, Ada Fortune hingga Sania, Cara Cek Beras Oplosan Secara Kasat Mata |
![]() |
---|
Beli Beras Mahal Eh Ternyata Oplosan, Respons Produsen Bikin Nyesek: Sesuai Standar Perusahaan |
![]() |
---|
Berikut 10 Merek Beras Diduga Oplosan, Cek Adakah Merek Beras yang Sering Kita Konsumsi! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.