Dugaan Beras Oplosan

Beli Beras Mahal Eh Ternyata Oplosan, Respons Produsen Bikin Nyesek: Sesuai Standar Perusahaan

Pemberitaan mengenai temuan beras oplosan oleh Satgas Pangan Bareskrim Polri dan Kementerian Pertanian mendapat sorotan dari sejumlah warga. 

Penulis: Rusaidah | Editor: Rusaidah
Kompas.com/Muhammad Idris
BERAS OPLOSAN - Ilustrasi beras oplosan. Sejumlah warga pun mengaku kecewa setelah terungkap praktik penipuan yang dilakukan oleh sejumlah produsen beras di Indonesia. 

BANGKAPOS.COM - Pemberitaan mengenai temuan beras oplosan oleh Satgas Pangan Bareskrim Polri dan Kementerian Pertanian mendapat sorotan dari sejumlah warga. 

Sejumlah warga pun mengaku kecewa setelah terungkap praktik penipuan yang dilakukan oleh sejumlah produsen beras di Indonesia. 

Desi (34), warga Jakarta Timur mengaku rutin membeli beras setiap minggu, bahkan kerap memilih beras dengan label premium yang berharap dapat memberikan yang terbaik bagi keluarganya. 

Baca juga: Berikut 10 Merek Beras Diduga Oplosan, Cek Adakah Merek Beras yang Sering Kita Konsumsi!

Saya kaget banget ya dengar berita ini. Soalnya saya beli beras kan tiap minggu, kadang pilih yang kemasan premium karena mikirnya pasti lebih bagus buat keluarga," kata Desi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (13/7/2025).

Namun, setelah mendengar kabar bahwa beras-beras premium diduga oplosan dan berat kemasannya dikurangi, Desi merasa sangat dirugikan. 

"Eh ternyata bisa jadi itu beras oplosan, dan beratnya pun dikurangi. Gila aja, kita udah bayar mahal, ternyata ditipu. Ini mah nyakitin rakyat kecil, apalagi yang pas-pasan kayak saya. Kenapa sih semua-muanya ditipu, pakai segala dioplos," ungkap Desi.

Hal senada juga disampaikan oleh Aminah (58). Pedagang nasi di kawasan Bogor ini mengaku sangat dirugikan dengan kondisi ini. 

Baginya, beras bukan sekadar kebutuhan pokok, tapi juga barang dagangan yang menentukan kelangsungan hidupnya. 

Baca juga: INILAH 4 Produsen dan Distributor Besar yang Diperiksa Bareskrim Terkait Temuan Beras Oplosan

"Saya nih jualan buat nyambung hidup, modal pas-pasan. Kalau berasnya ternyata dikurangin beratnya atau kualitasnya nggak sesuai, ya jelas rugi dobel. Nggak cuma saya, semua rakyat kecil yang makan beras tiap hari juga jadi korban," ucap Aminah.

Ia menambahkan, praktik curang seperti ini sangat menyakitkan bagi masyarakat kecil. 

"Kita bayar mahal-mahal, tapi malah ditipu. Yang kaya mah mungkin nggak kerasa, tapi buat kita yang ngitung setiap rupiah, ini sangat merugikan. Harusnya produsen-produsen kayak gitu dihukum berat. Udah bukan bandel lagi, tapi zolim!" lanjut dia. 

Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan bahwa sekitar 212 merek beras terindikasi melakukan pelanggaran.

Bentuk pelanggarannya pun beragam dan sangat merugikan konsumen. Ada yang mengurangi berat bersih dalam setiap kemasan. 

Ada pula yang mengoplos beras berkualitas premium dengan beras berkualitas di bawahnya lalu dijual mahal. 

"Contoh, ada volume yang mengatakan 5 kilogram, padahal 4,5 kilogram," ungkap Amran melalui video yang diterima Kompas.com, Sabtu (12/7/2025).

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved