Siapa Pengusaha Besar Terlibat di Kasus Beras Oplosan, Mentan: Sudah Diperiksa
Mentan Amran Sulaiman ungkap pengusaha besar sudah diperiksa terkait kasus beras oplosan yang diduga rugikan negara hingga Rp100 triliun.
Penulis: Vigestha Repit Dwi Yarda | Editor: Dedy Qurniawan
BANGKAPOS.COM -- Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menyinggung sosok besar yang terlibat di balik kasus beras oplosan.
Ia mengatakan kasus beras oplosan itu melibatkan pengusaha besar.
Diketahui belakangan maraknya peredaran ratusan merek beras yang diduga telah dioplos.
Baca juga: Hati-hati, Ini Daftar 26 Merek Beras yang Tak Sesuai Regulasi Pemerintah: Ada Sania Hingga Fortune
Berdasarkan hasil temuan Satgas Pangan Polri bersama tim dari Kementerian Pertanian, tercatat ada 212 merek beras yang dicurigai tidak sesuai standar.
Menurut Amran, praktik oplosan ini tidak hanya merugikan konsumen, tapi juga berdampak besar bagi negara.
"Katakanlah Rp100 Triliun, nah kalau ini terjadi selama 10 tahun, bisa sampai Rp1000 Triliun," ucap Andi Amran Sulaiman usai menghadiri acara wisuda Unhas di Baruga Andi Pangeran Pettarani, Senin (14/7/2025) sore.
Tak tinggal diam, Kementerian Pertanian telah menjalin koordinasi dengan Polri dan Kejaksaan untuk mengusut kasus tersebut. Amran menyebut, penyelidikan sudah mengarah kepada salah satu pihak yang diduga menjadi otak di balik kasus ini.
"Dia seorang pengusaha besar, dia sudah diperiksa kalau tidak salah tanggal 10 lalu, ini harus ditindak lanjuti," tuturnya.
Baca juga: INILAH 4 Produsen dan Distributor Besar yang Diperiksa Bareskrim Terkait Temuan Beras Oplosan
Di luar kasus beras, Amran juga menyinggung sejumlah persoalan lain yang turut merugikan negara, termasuk peredaran pupuk palsu yang ditaksir merugikan petani hingga Rp 3,2 triliun, serta praktik pengoplosan 20 merek minyak goreng.
"Kalau ingin negara ini menjadi super power, tidak ada kompromi bagi koruptor dan mafia," tegasnya.
Sementara itu, Kompas.com melaporkan bahwa empat produsen besar tengah diperiksa terkait dugaan pelanggaran mutu dan takaran beras. Perusahaan tersebut antara lain Wilmar Group, PT Food Station Tjipinang Jaya, PT Belitang Panen Raya, dan PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group). Keempatnya diketahui memproduksi sejumlah merek beras yang beredar di pasaran.
Ketua Satgas Pangan Polri, Brigjen (Pol) Helfi Assegaf, menyatakan bahwa proses pemeriksaan masih berlangsung.
“Betul, masih dalam proses pemeriksaan,” ujar Helfi kepada wartawan, Jumat (11/7/2025).
Merek beras diduga oplosan
Kementerian Pertanian bersama Satgas Pangan Bareskrim Polri mulai menindak tegas maraknya praktik curang dalam peredaran beras di pasaran.
Dari hasil pengawasan, ditemukan merek beras jenis premium dan medium yang diduga melanggar aturan mutu serta takaran.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut, dari ratusan merek tersebut, sepuluh di antaranya berasal dari produsen besar yang kini tengah diperiksa secara intensif oleh kepolisian.
"Ada 10 perusahaan terbesar yang sudah dipanggil oleh Bareskrim, Satgas Pangan," ujar Amran di Kantor Kementan, Jakarta Selatan, dikutip dari Tribun Jabar, Sabtu (12/7/2025).
Menurut Amran, pelanggaran yang ditemukan mencakup ketidaksesuaian pada kualitas, volume, hingga label kemasan yang tidak transparan. Ia pun mengimbau semua pelaku usaha untuk segera memperbaiki standar produknya.
"Kami minta semua yang merasa tidak sesuai standar, tolong diperbaiki. Karena itu Satgas Pangan akan bekerja sampai ke daerah," tegasnya.
Kepastian soal pemeriksaan ini juga dibenarkan oleh Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Pol Helfi Assegaf, yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Pangan Polri.
"Iya betul (pemeriksaan sedang berlangsung)," ungkap Helfi saat dikonfirmasi Tribun Network, Kamis (10/7/2025).
Daftar lengkap merek-merek beras yang tidak sesuai regulasi dan perusahaan di baliknya, kini tengah dikumpulkan dan dalam proses verifikasi lebih lanjut oleh pihak berwenang.
Berikut merek beras yang tak sesuai regulasi dan para produsennya
1. Wilmar Group:
Sania
Sovia
Fortune
Siip
2. PT Food Station Tjipinang jaya:
Alfamidi Setra Pulen
Beras Premium Setra Ramos
Beras Pulen Wangi
Food station
Ramos Premium
Setra Pulen
Setra Ramos
3. PT Belitang Panen Raya:
Raja Platinum
Raja Ultima
4. PT Unifood candi indonesia:
Larisst
Leezaat
5. PT Buyung Poetra Sembada Tbk:
Topi Koki
6. PT Bintang Terang Lestari Abadi:
Elephas Maximus
Slyp Hummer
7. PT Sentosa utama Lestari/Japfa group:
Ayana
8. PT Subur jaya indotama
Dua Koki
Beras Subur Jaya
9. CV Bumi Jaya Sejati:
Raja Udang
Kakak Adik
10. PT Jaya Utama Santikah:
Pandan Wangi BMW Citra
Kepala Pandan Wangi
Medium Pandan Wangi
(Bangkapos.com/Tribun Timur/Tribun Jabar)
Dwi Hartono Pengusaha Sukses di Mata Warga Jambi, Ngaku Beli Helikopter, Simak Wawancara Ekslusifnya |
![]() |
---|
Profil Dwi Hartono Pengusaha Motivator & Bos Bimbel Guruku :Dulu Kasus Ijazah Kini Pelaku Pembunuhan |
![]() |
---|
HIPMI Soroti dan Beri Solusi Polemik Pertanahan di Babel, Widi: Kolaborasi Kunci Penyelesaian |
![]() |
---|
Alasan Pramono Anung Tunjuk Eks Pj Gubernur Jakarta Jadi Komut Food Station, Singgung Track Record |
![]() |
---|
Pengakuan Pedagang Pasar Tradisional Usai Mentan Amran Bongkar Kasus Beras Oplosan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.