Berita Viral

Kisah Tri Krisna Mukti Malah Ditampar Pacar Saat Terpilih Jadi Ketua RW

Tri masih berstatus mahasiswa dan dianggap mewakili generasi muda yang mau terjun ke dunia pengabdian.

Penulis: Vigestha Repit Dwi Yarda | Editor: fitriadi
Tribun Jakarta/Gerald
KETUA RW GEN Z - Tri Krisna adalah ketua RW Ketua RW 02 Pademangan Barat, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara. 

BANGKAPOS.COM -- Nama Tri Krisna mencuri perhatian publik.

Di usianya yang masih muda, ia dipercaya memegang jabatan penting sebagai Ketua RW.

Padahal, Tri masih berstatus mahasiswa dan dianggap mewakili generasi muda yang mau terjun ke dunia pengabdian.

Baca juga: Sosok Tri Krisna Mukti Ketua RW Gen Z Usia 20 Tahun, Malah Ditampar Pacar Saat Terpilih

Namun, cerita di balik kemenangan ini tidak biasa.

Bukan hanya soal tanggung jawab besar yang ia emban, tetapi juga drama yang terjadi setelahnya.

Mengapa sang pacar sampai menamparnya? Apa yang sebenarnya terjadi?

Simak kisah lengkapnya berikut ini.

Seperti apa kisahnya?

Kisah Tri Krisna ditampar pacar

Insiden mengejutkan ini terjadi setelah Tri Krisna Mukti berhasil terpilih menjadi Ketua RW termuda alias Gen Z.

Ketika terpilih menjadi ketua RW, Tri Krisna Mukti langsung dapat hadiah tamparan dari sang pacar.

Tamparan dari sang kekasih bukan merupakan luapan amarah, melainkan ekspresi kebahagiaan.

"Responsnya sih, wah dia seneng sih terharu, senengnya minta ampun saya sampai ditabokin pas ketemu," kata Krisna saat berbincang bersama TribunJakarta.com di kantor RW 02 Pademangan Barat, 18 Juli lalu, Rabu (23/7/2025).

Pacar Krisna adalah teman sekelasnya di kampusnya, yakni STIE Taman Siswa Jakarta.

Sejoli yang sudah memasuki semester 4 dalam perkuliahannya di jurusan manajemen ini bertemu hampir setiap hari.

Namun, momen setelah pemilihan RW itu menjadi salah satu yang paling tak terlupakan.

"Alhamdulillah, jadi keluarga juga senang, dia (pacar saya) juga senang banget," ucap Krisna.

Sosok Tri Krisna

Tri Krisna adalah ketua RW Ketua RW 02 Pademangan Barat, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara.

Gen Z satu ini masih berusia 20 tahun dan berstatus sebagai mahasiswa.

Generasi Z atau Gen Z adalah istilah yang biasa digunakan untuk menyebut kelompok orang atau generasi yang lahir dari tahun 1997 hingga 2012.

Gen Z berada diantara generasi milenial (kelahiran tahun 1980-an hingga pertengahan 1990-an) dan generasi alfa (kelahiran tahun 2010-an hingga 2020-an).

Meski masih mahasiswa, Krisna mengaku mampu membagi waktu antara kuliah dan pengabdian bukan hal sulit.

Dari pagi hingga sore ia berada di kantor RW, kemudian kuliah hingga malam.

Sejak terpilih menjadi ketua RW pada Mei 2025 lalu, Krisna harus menghadapi keraguan, cibiran, bahkan dianggap sebagai "anak kemarin sore" oleh sebagian warga.

"Memang ada simpang siur saya mendengar bahwasannya, oh (ketua) RW muda nih, apa sih lu anak baru lahir, anak kemarin sore," ungkap Krisna.

"Ya itu coba kami buktikan dengan program-program yang akan kami lakukan ke depannya," ungkap Krisna.

Krisna mengaku awalnya tidak berencana maju sebagai ketua RW.

Namun, adanya desakan keluarga dan warga yang ingin perubahan setelah 10 tahun kepemimpinan RW lama, membuatnya tergerak untuk mencoba.

Setelah terpilih, tantangan tidak berhenti.

Ia harus memimpin 11 ketua RT yang sebagian besar diketuai oleh orang-orang jauh lebih tua.

Karena itu, Krisna harus bisa beradaptasi dan berdiplomasi, mencocokkan kepentingan semuanya agar satu suara, antara yang tua dan yang muda.

"Saya memberanikan diri aja dan menyatukan pikiran dengan mereka yang lebih tua, bertukar pikiran. Apa aja sih keluhan mereka sebagai RT selama ini, itu yang akan kami tampung dan akan kami jadikan program ke depannya," ucapnya.

Program Tri Krisna

Bicara soal program, di bawah kepemimpinan Krisna, RW 02 Pademangan Barat kini memiliki dua program unggulan yakni Posyandu Remaja dan pembatasan jam malam.

Posyandu Remaja adalah program yang berfokus pada kesehatan fisik dan mental anak muda, termasuk pengecekan kesehatan dan kerja sama dengan BNNP DKI untuk tes urin.

Krisna juga membuat aturan pembatasan jam malam untuk remaja, demi mencegah tawuran. 

"Dulu daerah sini sempat rawan, tapi sekarang sudah jauh lebih tertib," ungkapnya.

Tak hanya itu, jumlah petugas keamanan di wilayahnya ditambah dari dua menjadi enam orang.

Ia juga berencana memasang CCTV di setiap RT.

Lebih lanjut, Krisna mengaku bercita-cita menjadi anggota dewan di masa depan.

Krisna pun mengajak generasi muda lainnya untuk tidak ragu terjun ke dunia kepengurusan wilayah.

Ia berharap anak-anak muda seusianya bisa mengikuti jejaknya menjalankan hal-hal positif dan menjauhi hal-hal negatif.

(Tribun Jabar/Tribun Jakarta/Bangkapos.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved