Mengenal SMA Taruna Nusantara, Sekolah yang Banyak Melahirkan Pejabat Militer dan Pemerintahan

BANGKAPOS.COM - Nama SMA Taruna Nusantara kembali menjadi pusat perhatian.

Jebolan sekolah menengah tingkat atas ini menjadi lulusan terbaik di empat matra TNI dan Polri pada tahun 2025.

Ada empat dari delapan peraih Adhi Makayasa tahun 2025 adalah lulusan SMA Taruna Nusantara.

Baca juga: Mengenal Sekolah Rakyat, Tujuannya Mulia tapi Banyak Gurunya Memilih Mundur

Mereka adalah putra terbaik dari Akademi Kepolisian (Akpol), Akademi Angkatan Laut (ALL)dan Akademi Militer (Akmil). 

Yaitu Alim Bimo Pratowo dari Akmil, Menanda Putra Duta dari AAL, Muhammad Malik Aditya Kurniawan dan Fathan Putra Rifito yang keduanya dari Akpol.

Tak cuma mereka, ada banyak lulusan SMA Taruna Nusantara melanjutkan pendidikan di Akmil atau Akpol.

Adhi Makayasa adalah penghargaan tahunan bagi lulusan terbaik dari setiap matra TNI dan POLRI, yaitu Matra Darat dari Akademi Militer Magelang, Matra Laut dari Akademi Angkatan Laut Surabaya, Matra Udara dari Akademi Angkatan Udara Yogyakarta), dan Matra Kepolisian dari Akademi Kepolisian Semarang.

Penerima penghargaan ini adalah mereka yang secara seimbang mampu menunjukkan prestasi terbaik di tiga aspek: akademis, jasmani, dan kepribadian (mental).

Baca juga: Mengenal Apa Itu Abolisi dan Amnesti, Hak Prerogatif Presiden yang Mekanismenya Diatur UU

Penganugerahan Adhi Makayasa secara langsung diberikan oleh Presiden Republik Indonesia (atau perwakilan atas nama Presiden).

Apa Itu SMA Taruna Nusantara

Melansir Wikipedia, SMA Taruna Nusantara atau biasa juga disebut Tarnus atau TN adalah sebuah sekolah menengah tingkat atas berasrama penuh yang terletak di Kecamatan Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah.

"Taruna Nusantara" berasal dari dua kata, yaitu "Taruna" yang diserap dari bahasa Pali yang berarti muda, dan Nusantara.

Sama dengan SMA pada umumnya di Indonesia, masa pendidikan sekolah di SMA Taruna Nusantara ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari Kelas X sampai Kelas XII.

SMA Taruna Nusantara pertama kali didirikan pada 14 Juli 1990.

Pencetusnya pertama kali adalah Menteri Pertahanan dan Keamanan Jenderal LB Moerdani pada tahun 1985.

SMA Taruna Nusantara pusatnya di Magelang, tetapi SMA ini punya cabang di beberapa daerah antara lain di Malang dan, Cimahi.

Ada pula pembangunan di tujuh lokasi lainnya, termasuk Maros (Sulawesi Selatan), Tanah Datar (Sumatera Barat), IKN (Kalimantan Timur), dan Nusa Tenggara Timur, Kota Pagar Alam Sumatera Selatan. 

Dulu, sekolah ini hanya menerima siswa laki-laki saja. Barulah mulai tahun 1996, mulai menerima siswa perempuan. 

Jadi karena dibangun orang-orang dari kalangan militer, banyak lulusannya yang akhirnya memutuskan berkarier di bidang militer dan kepolisian. Tetapi SMA ini bukan ikatan dinas.

Status sekolah menengah atas ini adalah swasta.

Meski swasta, namun sekolah ini melahirkan banyak orang sukses di berbagai lini baik pemerintahan, militer maupun instansi dan lembaga lainnya.

Laman remi SMA Taruna Nusantara merilis ada 130 alumni berprestasi berhasil menjadi pejabat di TNI. Lalu ada 54 alumni berprestasi masuk Polri.

Kini sudah ada 9.600 alumni dari 32 angkatan. Terbaru, dalam Kabinet Presiden Prabowo Subianto ada lima alumninya menjadi menteri dan kepala badan.

SMA Taruna Nusantara juga terkenal memiliki sistem militer dalam proses belajarnya.

Selain itu kurikulumnya dikembangkan untuk mengasah mental dan kecakapan para siswa.

Terbaru, SMA Taruna Nusantara terpilih dalam program SMA Unggulan Garuda. Yaitu SMA naungan Kemendikti saintek untuk anak-anak berrprestasi.

Nantinya siswa akan belajar menggunakan kurikulum internasional. Meski begitu, SMA ini juga menawarkan beasiswa bagicalon siswa baru.

Karena itu, SMA ini sering dipilih siswa yang ingin lolos Akademi Militer (Akmil) ataupun Akademi Polisi (Akpol). 

Tetapi apakah siswa yang masuk SMA Taruna Nusantara otomatis langsung masuk Akmil atau Akpol?

Siswa yang lulus sekolah ini tetap harus mengikuti seleksi jika ingin masuk Akpol, Akmil, AAU atau AAL.

Banyak lulusan SMA Taruna Nusantara ini menjadi pebisnis, bergerak di bidang politik dan pemerintahan, dosen, guru besar, penulis, bahkan jurnalis.

Hanya saja, karena sekolah ini berbasis militer maka materi selama sekolah bisa menjadi bekal untuk mengikuti seleksi Akmil atau Akpol. Sehingga hal ini menjadi keuntungan bagi para siswa yang tertarik berkarier di militer ataupun kepolisian.

Terdapat sejumlah nama alumni SMA Taruna Nusantara dalam Kabinet Merah Putih yang diumumkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Negara pada Minggu (20/10/2024). 

• Agus Harimurti Yudhoyono (TN 5), Menteri Koordinator Bidang Infrastuktur dan Pembangunan Wilayah Indonesia
• Prasetyo Hadi (TN 6), Menteri Sekretaris Negara Indonesia
• Sugiono (TN 5), Menteri Luar Negeri
• Teddy Indra Wijaya (TN 15), Sekretaris Kabinet
• Sudaryono (TN 11), Wakil Menteri Pertanian

Syarat masuk SMA Taruna Nusantara

Siswa kelas 9 yang ingin melanjutkan pendidikan di SMA Taruna Nusantara pada 2025 perlu bersiap karena biasanya pendaftaran sudah dibuka di akhir tahun.

Berikut syarat masuk SMA Taruna Nusantara Magelang:

1. Nomor Induk Siswa Nasional (NISN)

2. Memenuhi syarat akademik: Memiliki nilai rapor (nilai pengetahuan) pada 4 mata pelajaran: Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika IPA

3. Nilai rata-rata mata pelajaran di atas minimal 85.

4. Nilai semester mata pelajaran di atas minimal 80.

5. Jika tidak memenuhi syarat nilai rata-rata atau nilai semester, calon siswa (casis) bisa mengikuti jalur prestasi dengan menyertakan prestasi yang diakui Panitia Pensisru.

6. Syarat nilai bagi pendaftar jalur prestasi:
- Nilai rata-rata mata pelajaran di atas menjadi minimal 80
- Nilai semester mata pelajaran di atas menjadi minimal 75
- Pelamar asal sekolah internasional dengan sistem nilai skala 1-4 atau A-D harus dikonversi menjadi skala 1-100 dan disahkan oleh Dinas Pendidikan setempat atau Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. 

Syarat Dokumen

1. Pas foto ukuran 4 cm x 6 cm, difoto dengan berpakaian seragam sekolah tanpa topi, boleh berjilbab. untuk casis perempuan, latar foto biru, format JPG/PNG (bukan PDF), ukuran maksimal 2 MB.

2. Surat keterangan sehat dari dokter pemerintah, militer, puskesmas, dan lainnya berdasarkan pemeriksaan umum fisik dengan tujuan pemeriksaan "Pendaftaran Siswa Baru SMA Taruna Nusantara", dilakukan maksimal 14 hari sebelum mendaftar, format surat sesuai instansi atau format Yang bisa diunduh di laman resmi SMA TN

3. Kartu Pelajar SMP/MTS format JPG/PNG, ukuran maksimal 2 MB, dapat diganti dengan Surat Keterangan Sekolah format PDF.

4. Akta kelahiran format PDF, ukuran maksimal 2 MB. Persyaratan khusus jalur beasiswa Tambahan bagi jalur beasiswa, sertakan dokumen hasil scan slip gaji orang tua ayah/wali casis yang disahkan instansi kerjanya, atau rekening koran/print buku tabungan orang 3 bulan terakhir, atau surat pernyataan penghasilan orang tua/wali yang diteken lurah/pejabat setempat/ketua RT/RW); format PDF, maksimal 2 MB.

Biaya SMA Taruna Nusantara 2025

1. Jalur Beasiswa (BS): Tanpa uang pangkal, tapa iuran sekolah per bulan, tanpa kontribusi khusus, dengan sumbangan sukarela sesuai kemampuan. Baca juga: Kini Lulus Akmil Cukup 3 Tahun, Kuliah Gratis Dapat Pangkat Letda

2. Jalur Iuran sekolah (IS): Uang pangkal satu kali Rp 51 juta di awal sekolah, iuran sekolah Rp 5 juta per bulan, sumbangan sukarela sesuai kemampuan, dan tidak ada kontribusi khusus.

3. Jalur Kontribusi khusus (KK): siswa perlu membayar uang pangkal sekali saja sebesar Rp 51 juta di awal sekolah, iuran sekolah Rp 5 juta per bulan, sumbangan sukarela sesuai kemampuan, kontribusi khusus sekali di awal sekolah Rp 125 juta.

4. Melengkapi syarat dokumen yang sudah ditentukan pada laman resmi

Cara Daftar SMA Taruna Nusantara

• Membuka https://pensisru.tarunanusantara.id
• Membuat akun
• Aktivasi akun di email masuk, lalu log in kembali di sistem Pensisru
• Isikan data siswa, data orang tua, data akademik
• Unggah dokumen persyaratan
• Isikan data prestasi
• Pada laman pernyataan siswa, klik "Setuju"
• Panitia akan melakukan Seleksi Administrasi.

(Bangkapos.com/Kompas.com/Sandra Desi Caesaria, Mahar Prastiwi)