Dukung Pembangunan Rumah Sakit Jantung dan Stroke, Me Hoa Sebut Kado Bagi Provinsi Bangka Belitung
Me Hoa mengatakan untuk pasien yang mengidap permasalahan kesehatan jantung dan stroke, di Bangka Belitung cukup banyak sehingga dianggap perlu
Penulis: Rizki Irianda Pahlevy | Editor: Ardhina Trisila Sakti
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Anggota DPRD Provinsi Bangka Belitung, Me Hoa menyambut baik rencana pembangunan Rumah Sakit (RS) Jantung dan Stroke sebagai peningkatan kualitas sektor kesehatan, Selasa (5/8/2025).
"Saya menganggap ini kado terindah ulang tahun Provinsi Bangka Belitung ke 25, karena memang sudah layak dan pantas memiliki rumah sakit jantung dan stroke," ujar Me Hoa.
Me Hoa mengatakan untuk pasien yang mengidap permasalahan kesehatan jantung dan stroke, di Bangka Belitung cukup banyak sehingga dianggap perlu mendirikan fasilitas kesehatan tersebut.
"Secara data pasien yang dirujuk ke Palembang, itu yang paling banyak kasus stroke, kanker dan jantung. Pasien jantung emergency sangat tinggi, yang tidak tertangani serta dengan jumlah penduduk 1,5 juta jiwa tentu butuh rumah sakit itu," jelasnya.
Wakil Ketua Komisi 4 ini juga memastikan akan mendukung, terkait penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk merealisasikan rencana tersebut.
"Anggaran ini juga mau pakai APBD ini juga harus ada DED, ini masih pembahasan dan kita sudah sepakat namun pengesahannya belum. Tetapi kalau memang ada investor atau kemampuan keuangan daerah yang belum bangkit, ya boleh juga. Intinya untuk kesehatan kita support, mau pakai APBD murni kita support," ungkapnya.
Pemerintah Provinsi Bangka Belitung memiliki tiga daerah yang satu diantaranya, berpotensi akan segera dibangun Rumah Sakit Jantung dan Stroke, Selasa (5/8/2025).
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung, dr. Andri Nurtito saat dikonfirmasi terkait peningkatan kualitas kesehatan.
"Rencana ada tiga alternatif yakni di dekat Bandara Depati Amir, lalu arah tempat pembuangan akhir, dan di GOR Sahabudin. Kita masih menunggu arahan Gubernur, tapi kemungkinan di dekat GOR yang lebih layak," ujar dr. Andri Nurtito.
Lebih lanjut untuk saat ini Pemprov Bangka Belitung sudah mengajukan, terkait anggaran belanja untuk studi kelayakan (Feasibility Study).
"Kita akan mengupayakan anggaran dari pusat agar bisa membantu, untuk sementara masih dihitung. Seandai hasil dari Feasibility study ini layak, maka akan diteruskan dengan pembuatan master plan dan DEDnya dari sini baru ketahuan kira-kira biayanya berapa," jelasnya.
Selain itu dr. Andri Nurtito juga mengungkapkan komitmennya, terkait Rumah Sakit Jantung dan Stroke yang akan memiliki fasilitas yang memadai untuk masyarakat khususnya di Provinsi Bangka Belitung.
"Jadi tipenya itu bukan A,B atau C, jadi sekarang ini akreditasi dasar, madya, utama dan paripurna. Kalu kita minimal, ada di tingkat madya," tuturnya.
Pihaknya berharap melalui Rumah Sakit Jantung dan Stroke, mampu memberikan pelayanan terbaik serta tak perlu ke luar Provinsi.
"Tentunya kehadiran Rumah Sakit ini penting karena mendekatkan akses kepada masyarakat, sehingga pelayanan lebih cepat dan bermutu," ungkapnya.
(Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy)
Rencana Pembangunan RS Jantung dan Stroke, Dinkes Babel Sudah Punya Tiga Titik Lokasi Alternatif |
![]() |
---|
Masyarakat Desak Pencabutan Izin HTI, DLHK Babel: Masih Ada 223 Ribu Hektar di 8 Perusahaan |
![]() |
---|
Dengar Aspirasi Masyarakat, DPRD Babel Desak Pencabutan Izin HTI PT. Hutan Lestari Raya |
![]() |
---|
DPRD Babel Siap Bawa Aspirasi Penolakan HTI ke Pemerintah Pusat |
![]() |
---|
FAKTA -FAKTA Anak Bunuh Ibu Kandung di Bengkulu Pakai Cobek saat Salat, Pelaku Baru Pulang dari RSJ |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.