Anak Bunuh Ibu Kandung di Bengkulu

Ayah Beber Kelakuan Anak Gadisnya Sebelum Bunuh Sang Ibu saat Shalat Zuhur di Bengkulu

Nr yang saat itu terbangun, mengiyakan permintaan ayahnya dan menutup pintu. Tidak ada hal mencurigakan yang terlihat pada saat itu.

Editor: Fitriadi
Tangkap Layar Facebook Fitri Novadiana
MENANGIS DI DEPAN AYAH – Nr (18) menangis sambil bersimpuh di depan ayahnya seusai membunuh ibu kandungnya di Bengkulu pada Sabtu (2/8/2025). Nr mengaku menyesal telah membunuh ibunya yang sedang salat, menggunakan ulekan dan pisau dapur. 

Tidak ada tanda-tanda kecemasan maupun konflik di dalam rumah. Semua berjalan seperti biasa, tanpa firasat buruk sedikit pun.

Keesokan harinya, Sabtu 2 Agustus 2025, sekitar pukul 03.30 WIB, Ujang meninggalkan rumah untuk bekerja di pasar yang berada di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah.

Sebelum berangkat, ia sempat berpesan kepada Nr agar menutup pintu rumah karena hari masih gelap.

Nr yang saat itu terbangun, mengiyakan permintaan ayahnya dan menutup pintu. Tidak ada hal mencurigakan yang terlihat pada saat itu.

"Setelah dia (Nr) menutup pintu, dia masuk ke dalam rumah, dan saya pergi berangkat kerja," ungkap Ujang.

Sekitar pukul 13.00 WIB, Ujang menerima telepon dari seorang tetangga yang memintanya segera pulang ke rumah karena ada musibah.

"Kata tetangga saya di telepon itu, 'Pak Ujang, cepatlah pulang karena ada musibah besar di rumah'. Dia (tetangga) hanya bilang begitu saja ke saya," kata Ujang.

Terkejut dan diliputi kecemasan, Ujang segera pulang meninggalkan pekerjaannya di pasar mingguan wilayah Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah.

Setibanya di rumah, Ujang langsung melihat garis polisi membentang di sekitar rumah, dengan aparat kepolisian yang tengah melakukan pemeriksaan.

Ia kemudian masuk ke dalam rumah dan langsung menuju kamar, di mana ia menemukan istrinya dalam kondisi sudah terbujur kaku dan tidak bernyawa.

"Setelah saya melepas sepatu dan masuk, saya langsung melihat istri saya sudah terbujur kaku di kamar," ujar Ujang.

Melihat kondisi istrinya, Ujang tak kuasa menahan tangis.

"Setelah dari kamar itu saya keluar, sempat duduk di depan rumah, kemudian mandi di luar, masih sambil menangis," kata Ujang.

Jenazah Yati kemudian dibawa oleh petugas ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan visum.

Tak lama setelah itu, Ujang diminta pihak kepolisian untuk memberikan keterangan lebih lanjut terkait peristiwa tersebut.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved