Sosok Dava Lulusan Termuda Fakultas Kedokteran Unpad, Baru 19 Tahun, Otak Encer Sejak SD

Dava Adila Syuaib adalah lulusan Fakultas Kedokteran Unpad termuda dengan usia baru 19 tahun.

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
ISTIMEWA/SITUS RESMI UNPAD
TERMUDA - Dava Adila Syuaib adalah lulusan Fakultas Kedokteran Unpad termuda dengan usia baru 19 tahun. Dia menyelesaikan studi dua tahun lebih cepat dibanding mahasiswa Kedokteran secara umum. 

BANGKAPOS.COM - Sosok Dava Adila Syuaib, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) 2025 jadi sorotan.

Bagaimana tidak? Dava Adila Syuaib adalah lulusan Fakultas Kedokteran Unpad termuda dengan usia baru 19 tahun.

Dia menyelesaikan studi dua tahun lebih cepat dibanding mahasiswa Kedokteran secara umum.

Faktanya Dava ternyata sudah berotak encer, bahkan sejak SD.

Dava resmi menjadi sarjana kedokteran Unpad di usianya baru 19 tahun 10 bulan 23 hari.

Ternyata pencapaian itu diraih Dava juga dengan motivasi yang tak biasa.

Ternyata rahasia Dava lulus cepat karena dia memiliki motivasi ingin bisa segera kembali kumpul dengan keluarga di rumah.

Dava merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran angkatan 2022.

Baca juga: Biodata Febri Hariyadi Penggenap Kemenangan Persib vs Semen Padang Jadi 2-0

Ia jadi wisudawan termuda dalam Upacara Wisuda Universitas Padjadjaran Gelombang IV Tahun Akademik 2024/2025 yang digelar pada Rabu (6/8/2025).

Dikutip dari situs resmi Unpad, Dava merupakan seorang mahasiswa perantau.

Meski tinggal jauh di luar kota, Dava memilih untuk berkuliah di Unpad karena kualitas kampus tersebut bagus.

"Saya percaya bahwa lingkungan belajar yang kondusif dan fasilitas yang memadai akan mendukung proses akademik saya," kata Dava dikutip dari situs resmi Unpad.

Otak encer, sudah dimiliki Dava sejak kecil.

Saat sekolah dasar, ia masuk satu tahun lebih awal dari usia rata-rata.

Hingga pada saat duduk di bangku SMP, Dava menempuh percepatan pendidikan atau akselerasi.

Dengan langkah itu, Dava bisa menyelesaikan studi sarjananya dua tahun lebih cepat dibanding rata-rata mahasiswa.

Kata Dava, salah satu motivasi terbesar mengapa ia bisa menyelesaikan kuliah kedokteran dengan cepat karena sudah rindu dengan keluarga di rumah.

Ia ingin sekali cepat-cepat pulang ke kampung halaman dan berkumpul dengan keluarga.

Sebagai mahasiswa rantau, Dava menyadari pentingnya menjaga semangat dan menjaga ikatan emosional dengan keluarga sebagai sumber kekuatan.

"Karena pada akhirnya, rumah adalah tempat ternyaman,” kata dia.

Setelah lulus sebagai sarjana kedokteran, Dava akan melanjutkan tahap pendidikan profesi sebagai koasisten dokter.

Rencananya, ia akan menggali pengalaman terlebih dahulu sebelum menentukan jenjang pendidikan berikutnya, termasuk kemungkinan melanjutkan studi ke program spesialis. (Tribun Jabar/ kompas.com/ Bangkapos.com)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved