Orang Hilang

Sosok Hasan, Pria 33 Tahun Tega Habisi Nyawa Aditya Warman, Ternyata Baru 2 Bulan Jadi Tukang Kebun

Nama Hasan jadi perbincangan hangat di Indonesia, terutama di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung setelah viral.

|
Penulis: Rusaidah | Editor: Rusaidah
Istimewa/Dokumentasi Grup WA
FOTOKOPI KTP HASAN BASRI - Beredar di Grup Whatsapp (WA) fotokopi KTP atas nama Hasan Basri terduga pembunuh Aditya Warman, Pemimpin Redaksi (Pemred) salah satu media online di Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 

Pondok kebun milik Adit berlokasi di kawasan Dealova Kelurahan Air Kepala Tujuh Kota Pangkalpinang.

Firdaus menceritakan sejak mertuanya tak berkabar, seluruh keluarga terus melakukan pencarian.

Bahkan Kamis (7/8/2025) malam, pondok kebun yang berlokasi di kawasan Dealova Kota Pangkalpinang itu ramai, jadi tempat kumpul keluarga dan rekan-rekan mencari keberadaan Aditya Warman.

Mereka terus mencari petunjuk keberadaan Aditya Warman. Baik di sekitar pondok, bahkan ke hutan yang ada di sekitar kebun.

"Kita tusuk-tusuk bambu ke dalam sumur, terasa kayak seperti kena karung. Cuma waktu itu kita belum cek masuk ke sumurnya," kata Firdaus.

Kondisi saat menusukkan bambu ke sumur terus membuat Firdaus dan saudaranya penasaran.

Firdaus dan saudaranya berencana masuk ke dalam sumur.

"Saya masuk ke sumur, saya pegang-pegang kaget terasa ada kaki. Lalu saya tarik ternyata bapak saya," kata Firdaus.

"Posisinya kepala di bawah, kaki ke atas. Lalu kita angkat dan keluarkan dari sumur," ujarnya.

Ia tak menyangka orang tuanya menjadi korban pembunuhan oleh penjaga kebun. Padahal, setahunya tidak ada permasalahan atau keluhan sebelumnya.

"Bapak juga gak cerita, mungkin karena memang gak ada masalah. Gak nyangka tahunya kejadiannya seperti ini," kata Firdaus.

Ia berharap pelaku yang telah membunuh orang tuanya segera ditangkap, diproses dan mendapatkan hukum yang setimpal. 

Keluarga Minta Kasus Diusut Tuntas

Suasana duka masih menyelimuti keluarga almarhum Aditya Warman, setelah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di dalam sumur dekat pondok miliknya daerah Taman Dealova, Kelurahan Air Kepala Tujuh, Kecamatan Gerunggang, Kota Pangkalpinang.

Isak tangis dari anak istrinya terpancar ketika jenazah almarhum digotong dari rumah duka ke masjid untuk disalatkan hingga dibawa ke pemakaman umum Air Itam, Sabtu (9/8/2025).

Jenazah alhmarhum dibawa dari rumah duka kurang lebih pukul 07.00 WIB, kemudian tiba di pemakaman sekitar pukul 07.23 WIB dengan menggunakan mobil ambulans jenazah.

Terlihat wajah anak istri almarhum tidak tahan menangis tangis kesedihan, saat jenazah dimasukkan ke dalam liang kubur untuk dimakamkan.

Kerabat hingga sanak saudara maupun warga, nampak mendampingi anak istri almarhum yang berdiri disamping makam sembari melihat langsung prosesi pemakaman.

Keluarga almarhum pun meminta kasus meninggalnya Aditya Warman, diusut tuntas hingga mengamankan para pelaku yang tega menghabisi nyawa korban hingga meninggal dunia.

"Kami sedang berduka, jadi harapannya kami pihak Kepolisian bisa menyelidiki dan bisa menyelesaikan kasus ini karena kami pihak keluarga berharap bisa diadili seadil-adilnya," ungkap adik almarhum Aditya Warman.

"Karena bagi kami adalah suatu hal yang membuat kami terpukul, apalagi dia (diduga pelaku Hasan) bagian dari keseharian korban. Artinya, dia di sini bekerja dengan korban kurang lebih sudah 2 bulan," ujarnya.

Untuk diketahui sebelumnya, sempat dikabarkan hilang dan tidak pulang ke rumah sejak Rabu (7/8/2025) lalu Aditya Warman ditemukan tewas dalam sumur di daerah Taman Dealova Kelurahan Air Kepala Tujuh, Kota Pangkalpinang.

Saat ini jenazah masih berada di lokasi kejadian, termasuk pihak Kepolisian dari Polda Babel yang melakukan evakuasi terhadap jenazah yang ditemukan dalam sumur, Jumat (8/8/2025) siang.

Dari pantauan Bangkapos.com di lokasi kejadian hingga pukul 14.45 WIB, jenazah masih berada di lokasi dan masih menunggu tim dokter Polda Babel

Namun, belum diketahui secara detail kronologis penemuan mayat atau kejadian karena pihak Kepolisian Polda Babel masih melakukan olah TKP dan evakuasi terhadap jenazah. 

"Mohon ditunggu ya kita masih proses termasuk kronologis kejadian, sampai saat ini kami masih bekerja," ungkap Direskrimum Polda Babel Kombes Pol M. Rivai Arvan. 

(Bangkapos.com/Adi Saputra)

Sumber: bangkapos.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved