Profil Joao Angelo De Sousa Mota, Mundur Setelah 6 Bulan Menjabat BPI Danantara, Ini Alasannya

Joao Angelo De Sousa Mota resmi mengundurkan diri dari jabatan Direktur Utama (Dirut) PT Agrinas Pangan Nusantara

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
Tangkapan layar dari YouTube Kompas TV
MUNDUR AKIBAT BIROKRASI - Joao Angelo De Sousa Mota mengumumkan pengunduran diri dari posisi Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero). 

BANGKAPOS.COM--Joao Angelo De Sousa Mota resmi mengundurkan diri dari jabatan Direktur Utama (Dirut) PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero) pada Senin (11/8/2025), hanya enam bulan setelah dilantik.

Pria yang diangkat sebagai Dirut pada 10 Februari 2025 ini menyampaikan pengunduran dirinya langsung kepada Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Ia menilai, selama enam bulan memimpin, belum mampu memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian nasional dan kesejahteraan petani.

“Kami mohon maaf kepada seluruh warga negara, khususnya petani, kepada negara, dan presiden yang telah menunjuk kami. Sampai hari ini, kontribusi nyata yang kami harapkan belum terwujud,” ujar Joao dalam konferensi pers di Jakarta.

Menurutnya, kendala terbesar adalah minimnya dukungan stakeholder terhadap cita-cita Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai kedaulatan pangan.

Bahkan, Agrinas Pangan Nusantara belum mendapatkan anggaran untuk menjalankan program kerja yang sudah direncanakan.

Joao juga mengkritik sistem kerja BPI Danantara yang dinilai terlalu birokratis dan tidak berorientasi bisnis.

Ia mengaku sudah tiga kali menyerahkan studi kelayakan (feasibility study) untuk proyek, namun hingga kini belum mendapat persetujuan.

Profil Joao Angelo De Sousa Mota

Joao Mota merupakan profesional dengan pengalaman panjang di sektor konstruksi, pertanian, peternakan, dan industri kreatif.

Sebelum memimpin Agrinas Pangan Nusantara, ia berkarier di sektor swasta dan bukan berasal dari kalangan birokrat.

PT Agrinas Pangan Nusantara sendiri sebelumnya bernama PT Yodya Karya (Persero), perusahaan BUMN di bidang konsultan engineering dan manajemen proyek.

Per Mei 2025, perusahaan ini resmi berganti nama dan fokus pada sektor pangan nasional dari hulu ke hilir, termasuk pengelolaan food estate.

Dikutip dari situs PT Yodya Karya, Berdasarkan Surat Keputusan Kementerian BUMN No. 32/MBU/02/2025 tanggal 10 Februari 2025 Joao Mota diangkat sebagai Direktur Utama PT Yodya Karya,

PT Yodya Karya adalah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang jasa konsultan engineering, manajemen proyek, dan pengembangan bisnis.

Per Mei 2025, PT Yodya Karya telah berganti nama menjadi PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero).

Pemerintah resmi meluncurkan PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero) di Jakarta pada Rabu (14/5/2025). 

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, menyatakan perusahaan BUMN tersebut akan menggarap bisnis di sektor pangan dari hulu ke hilir untuk mewujudkan swasembada pangan. 

“Fungsi dari BUMN itu adalah jaminan atas hajat hidup orang banyak. Agrinas hadir sebagai lengan negara untuk menjawab kebutuhan pangan rakyat, dari hulu hingga hilir,” kata Sudaryono dalam keterangannya, Jumat (16/5/2025), dilansir Kompas.com.

Perubahan nama dan fokus ini sejalan dengan mandat Presiden Prabowo untuk meningkatkan produktivitas pertanian, termasuk pencetakan lahan sawah baru seluas 425.000 hektar di berbagai daerah.

Alasan Mundur

Joao Angelo De Sousa Mota resmi mengumumkan pengunduran diri dari jabatan Direktur Utama (Dirut) PT Agrinas Pangan Nusantara, Senin (11/8/2025).

Joao Mota telah menjabat sebagai Dirut super holding Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) ini, selama enam bulan sejak pertama kali ditunjuk pada 10 Februari 2025.

Adapun alasan pengunduran diri Joao Mota karena merasa belum memberikan kontribusi nyata kepada ekonomi negara dan para petani di Indonesia.

Ia menambahkan, tidak ada dukungan dari stakeholder terkait cita-cita Presiden Prabowo Subianto agar Indonesia mencapai kedaulatan pangan.

Menurut Joao Mota, hal itu dibuktikan dengan PT Agrinas Pangan belum memperoleh anggaran untuk melaksanakan segala program yang sudah direncanakan.

"Keseriusan Presiden dalam mendukung dan menggerakan segala upaya untuk mewujudkan kedaulatan pangan tidak didukung sepenuhnya oleh stakeholder atau orang-orang pembantu-pembantunya."

"Sehingga kami sampai hari ini tidak mendapatkan dukungan maksimal untuk bisa membuat langkah-langkah nyata yang sudah kami siapkan. Termasuk anggaran sampai hari ini, Agrinas Pangan Nusantara masih nol," jelasnya.

Joao pun menilai, cara kerja Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) masih bersifat terlalu birokratis dan tidak berorientasi bisnis.

Ia mencontohkan betapa berbelitnya birokrasi di Danantara ketika PT Agrinas Pangan, di mana ia sudah tiga kali menyerahkan studi kelayakan atau feasibility study untuk sebuah rencana proyek.

Namun, meski berulang kali mengajukan, tetap belum disetujui karena berbagai alasan.

"Sehingga sampai hari ini dimintakan lagi FS yang sampai hari ini mungkin ketiga atau keempat kali kita serahkan itu," ungkap Joao Mota. 

Selain itu, Joao mengatakan, pengunduran dirinya karena merasa tidak cocok dengan cara kerja yang terlalu birokratis tersebut.

Pasalnya, sebelum menjadi Dirut PT Agrinas Pangan, Joao memang bukanlah seorang birokrat tetapi bekerja di sektor swasta.

(Tribunnewsmaker.com/Tribunnews.com/Kompas.com)

 

Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com dengan judul Sosok Joao Angelo De Sousa Mota, Dirut BUMN PT Agrinas Pangan Mundur Setelah Hanya 6 Bulan Bekerja, https://newsmaker.tribunnews.com/2025/08/12/sosok-joao-angelo-de-sousa-mota-dirut-bumn-pt-agrinas-pangan-mundur-setelah-hanya-6-bulan-bekerja?page=all.

Editor: Candra Isriadhi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved