Dokter Syahpri Lapor Polisi usai Dipaksa Buka Masker oleh Keluarga Pasien, IDI Kawali Proses Hukum

BANGAKPOS.COM -- Dokter di RSUD Sekayu Sumsel, dr Syahpri menjadi korban kekerasan keluarga pasien.

Ia dipaksa membuka masker hingga berujung kekerasan.

Kini dokter yang bertugas di RSUD Sekayu, Muba, tersebut menyeret pelaku ke meja hijau untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Tindakan tegas dokter Syahpri didukung oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Muba.

IDI Muba menyatakan akan memberikan pendampingan hukum kepada korban.

Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Badan Hukum Pembela Profesi dan Advokasi (BHP2A) IDI Muba, dr. Zwesty Devi,

"Kami akan mengawal proses hukum ini bersama RSUD Sekayu dan Dinkes Muba. Dokter adalah garda terdepan layanan kesehatan, bukan pihak yang seharusnya menjadi korban kekerasan," katanya.

Ia berharap kasus ini menjadi pelajaran bagi semua pihak.

"Kami berharap peristiwa serupa tidak terulang kembali dan dokter tetap dapat menjalankan fungsinya tanpa ada ketakutan," ujarnya.

Dokter Syahpri melapor ke Polres Musi Banyuasin.

Laporan dibuat langsung dan didampingi Direktur RSUD Sekayu, IDI Muba, dan Dinas Kesehatan Muba.

"Betul, laporan korban sudah kami terima dan saat ini sedang ditangani oleh Satreskrim Polres Muba," kata Kasi Humas Polres Muba, Iptu S. Hutahean.

Ia menambahkan, "Laporan masih dalam dipelajari oleh tim penyidik Satreskrim Polres Muba, informasi selanjutnya akan kami informasikan lebih lanjut."

Kasus kekerasan terhadap tenaga kesehatan terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Seorang dokter spesialis ginjal, Syahpri Putra Wangsa, dipaksa keluarga pasien untuk melepas masker saat memeriksa pasien lansia di ruang VIP.