Motif Pembunuhan Ilham Pradipta, Dwi Hartono Diduga Sakit Hati Pinjaman Rp 13 Miliar Ditolak

Dwi Hartono diduga sakit hati lantaran upayanya melakukan pinjaman atau kredit fiktif sebesar Rp13 miliar diketahui oleh Ilham Pradipta.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Evan Saputra
Youtube Klan Kartono
PEMBUNUHAN KEPALA CABANG BANK BUMN -- wi Hartono, motivator dan pendiri Guruku.com yang merupakan otak pelaku penculikan Mohamad Ilham Pradipta, Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN. 

BANGKAPOS.COM -- Sakit hati diduga jadi motif pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Muhammad Ilham Pradipta (37).

Otak pembunuhan, Dwi Hartono, mengajukan pinjaman uang sebesar Rp 13 miliar, namun ditolak Ilham Pradipta.

Diduga sakit hati, Dwi Hartono kemudian melakukan aksi penculikan dan pembunuhan terhadap Kepala Cabang Bank BUMN tersebut.

Baca juga: Sosok Dwi Hartono Otak Pembunuhan Ilham Pradipta, Crazy Rich Jambi Dekat dengan Pejabat

Dari hasil penyelidikan, Dwi Hartono yang dikenal sebagai pengusaha disebut sebagai otak di balik aksi keji ini.

Informasi dari berbagai sumber disebutkan bahwa Dwi Hartono diduga sakit hati lantaran upayanya melakukan pinjaman atau kredit fiktif sebesar Rp13 miliar diketahui oleh Ilham Pradipta.

Ilham Pradipta pun mencoret klausul peminjaman tersebut. Dwi Hartono kemudian menyusun rencana untuk menghabisi nyawa mantan penyiar radio tersebut.

Sang dalang membayar jasa debt collector untuk menculik Ilham Pradipta.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyampaikan bahwa polisi belum dapat memastikan motif pembunuhan Ilham Pradipta.

Baca juga: Profil Ilham Pradipta Kepala Cabang Bank BUMN Tewas Dibunuh, Pernah jadi Penyiar Radio Metro FM

Begitu pun terkait kredit senilai Rp13 miliar yang diketahui pria yang mempunyai hobi solo touring dengan mengendarai Kawasaki Z900.

Dikutip dari Kompas.com, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Hery Gunardi, menyampaikan keprihatinannya terkait peristiwa tragis yang dialami salah satu Kepala Cabang BRI tersebut.

Hal ini ia sampaikan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, pada Kamis (21/8/2025).

"Karyawan yang meninggal itu kita sedang melakukan pendalaman, kita juga prihatin, sepertinya diculik, saya lihat di videonya itu dimasukin mobil, terus dibawa, tahu-tahu meninggal tadi pagi," ujar Hery.

Ia menambahkan, pihaknya bersama aparat kepolisian tengah mendalami lebih jauh motif di balik penculikan dan pembunuhan tersebut.

Termasuk dugaan apakah kasus ini terkait dengan urusan penagihan kredit atau faktor lainnya.

Profil Dwi Hartono

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved