Kekayaan Ahmad Sahroni yang Ditantang Debat Salsa Erwina Usai Bilang Penuntut DPR Bubar Tolol

Kekayaan Ahmad Sahroni mencapai Rp329 miliar (LHKPN 2023). Ia kini sedang disorot dan ditantang debat usai bilang penuntut DPR bubar 'tolol'.

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
Dok Pribadi/Sandigo Team via Tribun Timur
DISOROT - Kekayaan Ahmad Sahroni mencapai Rp329 miliar (LHKPN 2023). Ia kini disorot dan ditantang debat usai bilang penuntut DPR bubar 'tolol'. 

13. MOBIL, TOYOTA CROWN ROYAL 3.0 AT Tahun 2005, HASIL SENDIRI Rp. 160.000.000

14. MOBIL, MUSTANG SEDAN Tahun 1967, HASIL SENDIRI Rp. 150.000.000

15. MOBIL, VOLKSWAGEN VOLKSWAGEN BEETLE Tahun 1963, HASIL SENDIRI Rp. 100.000.000

16. MOBIL, MERCEDES-BENZ SL 190B Tahun 1957, HASIL SENDIRI Rp. 250.000.000

17. MOBIL, MERCEDES-BENZ 560 SEL Tahun 1990, HASIL SENDIRI Rp. 250.000.000

18. MOBIL, SUZUKI JIMNY Tahun 2020, HASIL SENDIRI Rp. 325.000.000

19. MOBIL, MUSTANG FASTBACH Tahun 1967, HASIL SENDIRI Rp. 190.000.000

20. MOBIL, DAEWOO CIELO Tahun 1997, HASIL SENDIRI Rp. 125.000.000

21. MOBIL, BENTLEY - Tahun 1997, HASIL SENDIRI Rp. 255.000.000

22. MOTOR, VESPA PRIMAVERA Tahun 2020, HASIL SENDIRI Rp. 57.000.000

23. MOTOR, VESPA PRIMAVERA Tahun 2018, HASIL SENDIRI Rp. 55.000.000

24. MOTOR, VESPA KONGO 1963 Tahun 1963, HASIL SENDIRI Rp. 30.000.000

25. MOTOR, HARLEY DAVIDSON ROAD GLIDE Tahun 2022, HASIL SENDIRI Rp. 1.660.000.000

26. MOBIL, HONDA ESTILO Tahun 1997, HASIL SENDIRI Rp. 200.000.000

HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 107.414.500.000

SURAT BERHARGA Rp. 60.000.000

KAS DAN SETARA KAS Rp. 84.315.859.876

HARTA LAINNYA Rp. ----

Sub Total Rp. 349.405.359.876

HUTANG Rp. 50.601.756.715

TOTAL HARTA KEKAYAAN Rp. 298.803.603.161.

Profil Ahmad Sahroni

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (9/6/2023).
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (9/6/2023). (Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami)

Siapa Ahmad Sahroni lebih jauh?

Simak profil dan harta kekayaan Ahmad Sahroni yang dijuluki crazy tich Tanjung Priok.

Nama Ahmad Sahroni pun tercatat sebagai anggota DPR RI dua periode sejak tahun 2014 dari daerah pemilihan DKI Jakarta III. 

Di Partai Nasdem, Ahmad Sahroni menjabat sebagai Bendahara Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) sejak 2019 sampai sekarang. 

Sebelumnya, Ahmad Sahroni adalah pengurus di Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) DKI Jakarta dengan jabatan sebagai Bendahara DPW (2013–2014) dan Ketua DPW (2014–2015).

Politisi Nasdem ini diketahui sebagai Komisi III - Hukum, HAM, dan Keamanan, dilansir dari situs wikidpr.org.

Ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI periode 2019–2024.

Pria yang akrab disapa Roni ini juga dikenal sebagai pengusaha Indonesia.

Melansir Tribunnews.com, saat ini Ahmad Sahroni menggeluti bisnis transportasi.

Dia juga sudah memiliki beberapa kapal tongkang pengangkut Bahan Bakar Minyak.

Ahmad Sahroni pun dikenal sebagai ketua Ferrari Owner's Club of Indonesia (FOCI).

Tak ayal ia dijuluki dengan crazy rich Tanjung Priok.

Perlu diketahui, ternyata Ahmad Sahroni merupakan putra dari sebuah keluarga sederhana.

Ahmad Sahroni lahir di Kebon Bawang, Kota Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia, pada 8 Agustus 1977.

Dilansir dari Tribunnewswiki, berikut riwayat pendidikan Ahmad Sahroni:

  • SDN Kebon Bawang. Tahun: 1985 - 1991
  • SMP Yappenda. Tahun: 1991 - 1994
  • SMA N 114 Jakarta. Tahun: 1994 - 1997
  • STIE Pelita Bangsa Bekasi. Tahun: 2003 - 2009
  • Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi. Lulus tahun: 2020.

Klarifikasi Soal Bilang Penuntut DPR Bubar 'Tolol'

Setelah disorot, Ahmad Sahroni yang merupakan nggota DPR RI dari Partai NasDem mengklarifikasi pernyataannya soal penuntut DPR Bubar dengan sebutan 'Tolol' ini.

Ahmad Sahroni mengklarifikasi bahwa ia tidak pernah bermaksud merendahkan masyarakat penuntut agar DPR RI bubar dengan sebutan 'Tolol'

Ia mengeklaim, pernyataan "orang tolol sedunia" yang menuai kritik sesungguhnya bukan ditujukan kepada publik, melainkan pada cara berpikir pihak yang menilai DPR bisa begitu saja dibubarkan. 

“Kan gue tidak menyampaikan bahwa masyarakat yang mengatakan bubarkan DPR itu tolol, kan enggak ada,” ujar Sahroni dikutip dari Kompas.com, Selasa (26/8/2025).   

“Tapi untuk spesifik yang gue sampaikan bahwa bahasa tolol itu bukan pada obyek, yang misalnya ‘itu masyarakat yang mengatakan bubar DPR adalah tolol’. Enggak ada itu bahasa gue,” imbuh dia. 

Menurut dia, ucapannya dipahami keliru sehingga kemudian digoreng seolah-olah ditujukan kepada masyarakat. 

Sahroni menegaskan, yang disorotinya adalah logika berpikir yang menilai DPR bisa dibubarkan hanya karena isu gaji dan tunjangan anggota. 

“Iya, masalah ngomong bubarin pada pokok yang memang sebelumnya adalah ada problem tentang masalah gaji dan tunjangan. Nah, kan itu perlu dijelasin bagaimana itu tunjangan, bagaimana itu tunjangan rumah. Kan perlu penjelasan yang detail dan teknis,” tutur Sahroni. 

“Maka itu enggak make sense kalau pembubaran DPR, cuma gara-gara yang tidak dapat informasi lengkap tentang tunjangan-tunjangan itu,” ujar dia. 

Ia juga menyinggung sejarah politik Indonesia yang kerap dijadikan rujukan dalam wacana pembubaran DPR. 

Misalnya, Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pernah berusaha membubarkan DPR tetapi gagal, sementara Presiden Soekarno berhasil mengeluarkan dekrit pembubaran DPR karena konflik dengan parlemen kala itu. 

“Akhirnya diikutsertakan masalah ada Gus Dur dulu mau bubarin DPR. Toh enggak kejadian, malah almarhum Gus Dur yang diturunin. Zaman dulu Bung Karno misalnya membuat dekrit pembubaran DPR, itu terjadi karena presiden dan DPR tidak sama. Maka itulah setelah dibubarin, dibentuk kembali,” kata Sahroni.

Sahroni mengingatkan, pembubaran DPR justru berpotensi melemahkan sistem demokrasi. 

Menurut dia, DPR tetap dibutuhkan sebagai pengawas pemerintah agar kekuasaan presiden tidak berjalan tanpa kendali. 

“Emang setelah bubar DPR, terus siapa yang mau menjalankan pengawasan pemerintahan? Kalau pemerintah langsung, misalnya presiden punya kekuasaan penuh, itu bahkan tidak bisa terkontrol dan membahayakan malah. Maka itu ada DPR untuk membuat balancing, agar republik ini semua tertata,” ujar Sahroni. 

Politikus Partai Nasdem itu pun meyakini bahwa seruan pembubaran DPR ini dimunculkan oleh pihak-pihak yang belum memahami detail dinamika kerja lembaga perwakilan rakyat. 

“Teman-teman yang pengen mau mengatakan bubar itu adalah yang belum mengetahui detail terjadinya, dinamika, apa yang dia ketahui. Sayang, seribu sayang, kalau akhirnya cuma sesaat bilang bubarin DPR, bubarin DPR,” kata Sahroni.

Ditantang Debat oleh Salsa Erwina Hutagalung

Setelah jadi sorotan, muncul sosok Salsa Erwina Hutagalung yang menantang debat Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni untuk berdebat.

Salsa menantang debat Ahmad Sahroni melalui akun instagramnya @salsaer.

 "Yang ngatain rakyat tolol, sini aku tantang debat kamu @ahmadsahroni88 dari partai @official_nasdem . Kita buktikan siapa yang sebenernya tolol dan tidak bekerja untuk kepentingan rakyat! 

Kita pilih juri debat profesional kalo bisa yg internasional, disaksikan seluruh masyarakat Indonesia. Berani? Bertanggung jawab sama kata2 kamu ngatain bos yang bayar gaji kamu “tolol”. Namanya gak tau diri, duitnya diembat, dikatain, manusia maruk bin gak tau diri," kata dia. 

Sedangkan Ahmad Sahroni melalui akun instagramnya @ahmadsahroni88 mengaku tidak akan meladeni orang yang mengajaknya debat.

Ia mengaku ingin bertapa terlebih dahulu.

"Ane gak akan ladenin org yg ajak debat ane, ane mau bertapa dl bia pinter krn ane masih bloon. ane ini masih bego," tulis dia di unggahan Instgramnya.

 Ia juga sempat mengunggah foto Salsa yang sedang berbicara di media televisi.

"Jauh yah ibu ini ... lg Lomba debat di denmark yah ?? selamat ya bu ssmoga debat nya menang dan terus menang... Ibu juara dan juaraa," tulisnya.

Sebelumnya diberitakan, Ahmad Sahroni mengatakan siapa saja boleh mengkritik DPR RI. Namun tidak boleh mencaci maki berlebihan, karena bisa merusak mental.

"Mental manusia yang begitu adalah mental manusia tertolol sedunia. Catat nih, orang yang cuma mental bilang bubarin DPR, itu adalah orang tolol sedunia," kata Ahmad Sahroni saat kunjungan kerja di Polda Sumut, Jumat (22/8/2025). (Tribun Network/ Bangkapos.com)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved