Siaran Pers

Polman Babel Gelar PKM Gandeng Kelompok Pengrajin Resam Mulkiah di Desa Dendang

Tujuannya PKM yang dilakukan adalah mendorong pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan kualitas produk resam

|
Editor: Hendra
Humas Polman Babel
Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Berbasis Masyarakat Tahun 2025 dengan Menggandeng Kelompok Pengrajin Resam Mulkiah di Desa Dendang, Kabupaten Bangka Barat. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung (Polman Babel) mendapat kepercayaan dari Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi untuk melaksanakan program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) berbasis masyarakat tahun 2025. Program ini menggandeng Kelompok Pengrajin Resam Mulkiah di Desa Dendang, Kabupaten Bangka Barat.

Kegiatan tersebut difokuskan pada dua aspek utama, yaitu produksi dan pemasaran. Tujuannya adalah mendorong pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan kualitas produk resam sekaligus memperluas akses pasar agar kerajinan khas Bangka Belitung ini mampu bersaing lebih luas.

Tim dosen Polman Babel yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain Nur Khasanah, S.P., M.Si., Linda Fujiyanti, S.T., M.T.I., dan Mahmudin, S.P., M.Si. Program ini juga melibatkan mahasiswa, yakni Muhammad Khoirul Arifin, Bayu Safyndra, dan Arin Sapitri.

Saat dikonfirmasi, Senin (06/10/2025) ketua tim, Nur Khasanah, S.P., M.Si., menjelaskan kegiatan yang dilaksanakan meliputi sosialisasi, pelatihan inovasi produk, pemasangan plang jalan menuju pusat kerajinan resam, pemasangan neon box, hingga penyerahan bantuan berupa mesin jahit, hang tag, dan paper bag sebagai media promosi serta branding produk," ucapnya.

Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Berbasis Masyarakat Tahun 2025 dengan Menggandeng Kelompok Pengrajin Resam Mulkiah di Desa Dendang, Kabupaten Bangka Barat.
Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Berbasis Masyarakat Tahun 2025 dengan Menggandeng Kelompok Pengrajin Resam Mulkiah di Desa Dendang, Kabupaten Bangka Barat. (Humas Polman Babel)

Bahkan, Program ini bertujuan meningkatkan kualitas kerajinan resam, memperkuat pemberdayaan kelompok pengrajin, serta membantu pengrajin dalam aspek promosi dan pemasaran agar produknya lebih mudah dikenal,” jelasnya.

Ia menambahkan, perguruan tinggi memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi dalam mendukung masyarakat sekitar. Polman Babel ingin agar pengrajin resam tidak hanya menghasilkan produk yang berkualitas, tetapi juga memiliki daya saing di pasar yang lebih luas.

“Kerajinan resam berpotensi menjadi produk unggulan Bangka Belitung. Dengan kualitas yang baik dan strategi pemasaran yang tepat, produk ini dapat memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Nur Khasanah menyebutkan program ini bertujuan meningkatkan inovasi produk agar lebih kompetitif, memberdayakan kelompok pengrajin melalui pelatihan berkelanjutan, memperkuat citra resam sebagai identitas lokal, serta membuka akses pasar melalui strategi promosi modern," imbuhnya.

Dengan hal ini, salah satu pengrajin resam, Ibu Mulkiah, menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian dan pendampingan yang diberikan Polman Babel dengan bantuan berupa pelatihan dan sarana promosi membuat kelompoknya lebih percaya diri dalam mengembangkan usaha.

“Semoga ke depan produk kami semakin dikenal luas dan bisa menembus pasar regional bahkan nasional. Dengan adanya dukungan seperti ini, kami yakin kerajinan resam bisa terus berkembang,” ungkapnya.

Selain itu, tidak hanya memberi manfaat bagi kelompok pengrajin, tetapi juga berdampak pada masyarakat Desa Dendang secara keseluruhan. Peningkatan daya saing produk resam di pasar lokal maupun regional diyakini mampu memperkuat identitas budaya sekaligus memberikan nilai ekonomi tinggi bagi Bangka Belitung." tutupnya. (*/E4)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved