Menyapa Nusantara
Baznas RI Dorong Pesantren dan UMKM Binaan Pasok Bahan Pangan Program MBG
titik temu antara zakat dan kebijakan MBG terletak pada semangat keberpihakan terhadap kelompok rentan. . . .
BANGKAPOS.COM, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Republik Indonesia mendorong pondok pesantren serta pelaku UMKM binaan untuk berperan aktif dalam menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan menjadi pemasok bahan pangan bergizi bagi masyarakat penerima manfaat.
Deputi II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas RI, Imdadun Rahmat, menyatakan bahwa Baznas berkomitmen menjadikan para mustahik binaan dan pelaku UMKM dampingan zakat produktif sebagai bagian dari rantai pasok pangan halal, sehat, dan bergizi.
"Baznas berkomitmen menjadikan para mustahik binaan serta pelaku UMKM dampingan program zakat produktif sebagai bagian dari rantai pasok pangan halal yang sehat dan bergizi, mulai dari proses produksi bahan baku hingga distribusi kepada penerima manfaat," kata Imdadun melalui keterangan di Jakarta, Selasa.
Imdadun mengatakan, titik temu antara zakat dan kebijakan MBG terletak pada semangat keberpihakan terhadap kelompok rentan.
Ia menilai MBG merupakan bentuk nyata keberpihakan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terhadap masyarakat miskin, sejalan dengan misi Baznas dalam membantu kaum duafa dan fakir miskin.
Imdadun juga menekankan pihaknya berkomitmen memperluas kolaborasi dengan pesantren yang memiliki peran penting, bukan hanya sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan ekonomi dan sosial.
"Undang-Undang yang membahas terkait pesantren telah menetapkan tiga fungsi utama pesantren, yakni pendidikan, dakwah, serta pemberdayaan ekonomi dan sosial. Karena itu, sangat relevan jika pesantren menjadi mitra strategis dalam pelaksanaan MBG," ujarnya.
Imdadun juga menekankan pentingnya sinergi antara Badan Gizi Nasional (BGN), Baznas, dan Kementerian Agama dalam membentuk ekosistem pangan yang berkelanjutan, memperkuat ketahanan gizi nasional, serta menghadirkan model kemandirian pangan berbasis pesantren sebagai wujud nyata dari nilai-nilai Astacita.
"Program MBG ini akan menggerakkan roda perekonomian nasional. Karena itu, sudah selayaknya para mustahik dampingan Baznas turut mengambil bagian dan memperoleh manfaat dari perputaran ekonomi yang digerakkan oleh program ini," ucap Imdadun Rahmat.
Menanggapi hal itu, Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama BGN Nyoto Suwignyo menegaskan pentingnya sinergi lintas lembaga, termasuk dengan Baznas, untuk memperkuat pelaksanaan program MBG.
Menurut dia, peran Baznas pada Program MBG sangat strategis, khususnya dalam memperkuat ekosistem gizi nasional berbasis umat.
"Baznas diharapkan menjadi katalisator ekonomi umat dalam ekosistem MBG, melalui penyaluran zakat produktif, pemberdayaan UMKM, dan kolaborasi dengan pesantren. Sinergi ini akan menciptakan lingkaran kebaikan: anak-anak mendapat gizi layak, pondok pesantren dan UMKM binaan Baznas memiliki pasar berkelanjutan, dan zakat memberikan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat," ucap Nyoto. (*/E3)
