Bustami Mengaku Sedih Jika Belinyu Jadi Kota Mati

Penulis: edwardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prof Bustami Rahman saat bertemu pengurus FMBU di kantornya, Jumat (6/12/2013).

Laporan Wartawan Bangka Pos, Edwardi

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Tokoh masyarakat Belinyu-Riausilip, Prof Bustami Rahman mengaku sedih jika sampai Belinyu menjadi kota mati. Karena itu, ke depan diharapkan Belinyu dan Riausilip bisa berkembang menjadi Kabupaten Bangka Utara, sehingga tidak menjadi kota mati dan terpinggirkan.

"Saya juga sedih, ada bertemu dengan orang Belinyu yang jual otak-otak pindah ke Pangkalpinang. Saya tanya kenapa ikak (kamu, red) pindah kesini, jawabnya karena Belinyu akan menjadi kota mati pak, saya jadi sedih mendengarkannya," kata Rektor UBB ini, Jumat (6/12/2013).

Bustami berharap Belinyu ke depannya bisa sama dengan Koba, Muntok dan daerah lainnya, jangan sampai menjadi kota mati seperti saat ini.

"Saya dengar bupati dan wabup katanya mau berkantor di Belinyu. Itu langkah yang  bagus juga. Kita ingin Belinyu dan Riausilip bisa lebih maju ke depannya, bagaimana pelabuhan Tanjung Gudang bisa ramai, listrik Belinyu bisa lancar," ucap Bustami.

Ditambahkannya, potensi pelabuhan Tanjung Gudang sebagai pelabuhan samudera sangatlah bagus. Dimana Pelabuhan Tanjung Gudang Belinyu itu termasuk lima pelabuhan yang bisa digunakan langsung di saat air laut tersurut sekalipun kapal tidak kandas, seperti pelabuhan Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Medan.

"Sewaktu saya kecil dulu di daerah Air Jukung sering berenang di laut lihat kapal perang lewat, meskipun air surut masih bisa dilewati kapal perang sebesar itu," ungkap Bustami mengenang masa kecilnya.

Tags:

Berita Terkini