Peduli Sesama, Para Anak Muda Bentuk Komunitas Aksi Baik Babel
Bermula dari program pasca aksi sosial saat pertukaran pelajar.Sejumlah pemuda dan pemudi membentuk Komunitas Aksi Baik Babel
Laporan Wartawan Bangka Pos, Idandi Meika Jovanka
BANGKAPOS.COM, BANGKA – Bermula dari program pasca aksi sosial saat pertukaran pelajar. Sejumlah pemuda dan pemudi di Bangka Belitung membentuk Komunitas Aksi Baik Babel (ABB).
Komunitas yang sebelumnya hanya beranggotakan 6 orang kini sudah memiliki 60 Volunteer (relawan-red).
Ketua sekaligus founder Komunitas Aksi Baik Babel, Ghaida Roshuna mengatakan komunitas yang dibangunnya merupakan program pasca aksi sosial setelah mengikuti pertukaran pemuda antar negara.
Bermula mengajak 5 teman terdekatnya buat bergabung dan membentuk komunitas berbasis sosial yang diresmikan pada Januari 2017. 6 orang perintis itu memiliki tugas dan peran sebagai tim inti menggarap seluruh program.
Melihat potensi generasi muda di Babel, Ghaida menilai tidak ada salahnya membuat wadah kreativitas berbasis sosial dan pendidikan guna memberikan kontribusi terhadap kemajuan tanah kelahiran.
“Hampir 90 persen ABB memanfaatkan media sosial buat promosi, terutama instagram. Pemaksimalan media sosial ini sangat efektif apalagi sasaran ABB merujuk pada generasi muda yang ada di era digital. Selain itu, adapula bantuan publik figur di Babel yang turut serta mempromosikan di akun media sosial miliknya,” jelas Ghaida.
Langkah pertama ABB yaitu program perpustakaan gempita di desa Kurau, mulanya hanya mengusung gerakan 1000 buku.
Lalu, berdasarkan survey di lapangan Desa tersebut memiliki perpustakaan yang sudah tidak aktif. Sehingga, ada inisiatif mengaktifkannya dan merenovasi lagi melalui gerakan seribu buku.
“Berbicara mengenai program kerja, ABB mempunyai dua fokus yaitu pendidikan dan sosial. Khusus pendidikan diantaranya gerakan seribu buku, pembuatan perpustakaan gempita, alih ilmu, dan gerakan literasi. Lalu, kegiatan sosial yaitu kasih ramadhan, bantuan donasi dan pengobatan, bantuan donasi belitung,” kata Ghaida
Tidak Jauh berbeda dikatakan Muhammad Kurniawan yang membidangi divisi pendidikan menjelaskan program pendidikan ABB, yaitu gerakan seribu buku, pembuatan perpustakaan gempita, alih ilmu, dan gerakan literasi.
Setelah gerakan seribu buku dan pembuatan perpusatakaan gempita, ABB juga melaksanakan program alih ilmu di perpustakaan tersebut.
Sementara itu, Virgi Randa selaku volunteer (relawan) menjelaskan program sosial ABB fokus memberikan bantuan kepada masyarat yang membutuhkan.
Seperti, kasih ramadhan, donasi menolong annisa, room to read yang bekerjasama dengan pcmi dan gerakan babel mendunia, dan selaku sahabat ombudsman.
Virgi menyebutkan untuk dana, ABB melakukan penggalangan dana ke sejumlah ruas jalan dan lampu merah. jumlahnya cukup signifikan hingga mencapai puluhan juta. Hal itu menurutya mencerminkan masyarakat Bangka Belitung yang memiliki jiwa sosial yang tinggi.