TUJUH ribu pasang sepatu dengan berbagai bentuk, warna dan ukuran disusun rapi di depan gedung Capitol, Amerika Serikat (AS), kemarin pagi waktu setempat.
Diketahui, hal itu dilakukan sebagai bentuk protes para siswa dan masyarakat pascainsiden penembakan di sebuah sekolah menengah di Parkland, Florida.
Baca: Tak Membawa Tugas Sekolah, Siswa SD Ini Dihukum Jilat WC 12 Kali, Sampai Muntah!
Baca: Kabar Gembira, Kemdikbud RI Buka Penerimaan Guru SILN, Ini Negara Tujuan dan Syaratnya, Buruan!
Pada saat bersamaan, hal itu juga mengingatkan pada kejadian menyedihkan pembunuhan kejam yang terjadi di sekolah Sandy Hook Primary School, Connecticut pada 14 Desember 2012.
Para aktivis yang berpartisipasi dalam demonstrasi tersebut menuntut agar undang-undang kepemilikan senjata api perlu diimplementasikan lebih ketat karena mereka tidak menginginkan dua kejadian menyayat hati menjadi luka berdarah yang terulang lagi.
Baca: Ada yang Tak Menikah Hingga Tutup Usia, Inilah 5 Artis Bollywood yang Memutuskan Tidak Menikah
Baca: Ingat, Ini 5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Istri pada Suami dan Ini Ciri Istri Soleha
Pada aksi itu, puluhan orang berdiri di kawasan tersebut dengan memegang spanduk hitam yang ditulis dengan kata "#NOT ONE More" dan "7.000 KIDS KILLED" yang ditulis oleh para aktivis.
Baca: Demi Sang Kakek, Perempuan Cantik Ini Menikahi Kakeknya, Alasannya Bikin Terharu
Wakil direktur Avaaz Emma Ruby-Sachs mengatakan, hukum persenjataan harus diperketat sebagai faktor keamanan.
Baca: Wanita Ini Hidup di Hotel Mewah Jakarta Selama 10 Tahun, Begini Fakta Menarik dan Harta Warisannya!
Baca: Pemilik 4 Zodiak Ini Disebut-sebut Paling Bahagia di Tahun 2018, Kamu Termasukkah?
"Anda dapat melihat sendiri bagaimana mayoritas orang Amerika di sini mencari perubahan senjata api agar penggunaannya lebih mudah diatur," katanya, mewakili Avaaz, seorang aktivis hak dan kesejahteraan AS, sebagaimana dikutip dari laman mynewshub.
Laporan Reuters, berbagai pihak turut berkontribusi dalam demonstrasi tersebut, termasuk beberapa artis yang terlibat, yakni: Susan Sarandon, Bette Midler dan Chelsea Handler.