BANGKAPOS.COM--Malam 17 Ramadan diperingati sebagian kalangan umat Islam di Indonesia sebagai hari nuzulul Quran.
Nuzulul Quran adalah hari dimana diturunkannya Al Quran oleh Allah SWT.
Seperti diketahui Al Quran diturunkan Allah SWT ke Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril.
Surat yang pertama turun adalah Surat Al Alaq.
Dikutip dari NU Online, Dikisahkan ketika itu seorang pemuda bernama Muhammad sedang menepi di Gua Hira.
Ketika sedang tahanuf, tiba-tiba datang malaikat menyuruhnya Iqra (Bacalah).
Nabi Muhammad menjawab tidak bisa membaca.
Lalu malaikat itu menarik dan memeluk Nabi Muhammad erat-erat sehingga kepayahan.
“Kemudian ia melepaskanku dan berkata lagi, “Bacalah!” dan aku menjawab, “Aku tidak bisa membaca.” Aku lalu ditarik dan dipeluknya kembali kuat-kuat hingga habislah tenagaku. Seraya melepaskanku, ia berkata lagi, “Bacalah!” Aku kembali menjawab, “Aku tidak bisa membaca.” Kemudian untuk ketiga kalinya ia menarik dan memelukku sekuat-kuatnya, lalu seraya melepaskanku ia berkata,
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ. الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
(1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan; (2) Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah; (3) Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah; (4) Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam (pena); (5) Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. al-Alaq, 96:1-5)
Kemudian Nabi pulang ke rumah istrinya, Khadijah binti Khuwailid dengan hati gemetar ketakutan.
Beliau memohon kepadanya, “Selimutilah aku!” Mereka menyelimuti beliau hingga hilanglah ketakutannya.
Kemudian beliau bercerita kepada Khadijah, setelah diceritakannya apa yang baru dialaminya,ia berkata:
“Sesungguhnya aku mencemaskan diriku.” Khadijah berkata, “Sama sekali tidak. Demi Allah, Allah selamanya tidak akan menghinakan engkau.
Sesungguhnya engkaulah orang yang selalu menyambung tali persaudaraan, selalu menanggung orang yang kesusahan, selalu mengusahakan apa yang diperlukan, selalu menghormati tamu dan membantu derita orang yang membela kebenaran.”
Selanjutnya Khadijah pergi membawa beliau menemui Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza, anak paman Khadijah.
Waraqah adalah seorang Arab pemeluk agama Nasrani di zaman Jahiliyah.