BANGKAPOS.COM - Sprinter Lalu Muhammad Zohri berhasil mengharumkan Indonesia setelah meraih medali emas dalam Kejuaraan Dunia Atletik lari 100 meter U-20 di Finlandia, Rabu (17/7/2018).
Keberhasilannya pun membuat seluruh masyarakat Indonesia bangga. Bahkan, untuk menghargai pahlawan olahraga Indonesia itu, Menpora Imam Nahrawi beserta dengan beberapa anggota DPR RI dan Ketum PB PASI, Bob Hasan pun rela menyambut kedatangan Zohri di Bandara Soekarno Hatta yang tiba di Indonesia malam ini, Selasa (17/7/2018).
Satu jam sebelum Zohri tiba yang dijadwalkan pukul 23.10 WIB dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia, terminal 3 Ultimate terlihat sangat ramai oleh awak media baik cetak hingga elektronik.
Bahkan, para penumpang pesawat yang ada di sekitar pun tak ingin ketinggalan dan mencoba mendekat ke area konferensi pers untuk melihat Zohri lebih dekat.
Penyambutan atlet berprestasi kali ini terlihat berbeda dari Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang berhasil membawa pulang medali emas Olimpiade 2016. Pasalnya, Zohri yang berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB) disambut dengan alunan musik tradisional asal NTB, Gendang Beleq.
Terlihat lima orang yang mengenakan baju khas NTB, dan dilengkapi berbagai alat musik yakni gendang, suling bambu dan ceng ceng telah siap untuk memainkannya ketika Zohri datang kemudian menuju ke panggung konferensi pers.
Mereka akan menyambut Zohri laiknya menyambut orang yang baru saja pulang dari medan perang.
“Ya musik ini dahulunya itu buat nganter para pejuang ke medan perang begitu pun menyambutnya saat pulang,” kata Aldo salah satu personel gendang beleq yang berasal dari NTB.
Gendang Beleq adalah alat musik tradisional yang dimainkan secara berkelompok.
Gendang Beleq berasal dari Suku Sasak, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Asal kata Gendang berasal dari bunyi gendang itu sendiri, yaitu bunyi deng atau dung.
Sedangkan, Beleq berasal dari bahasa Sasak yang berarti besar. Gendang Beleq berarti gendang besar.
Sementara itu, Bill personel Gendang Beleq lainnya lebih menyikapi kedatangan Zohri sebagai pahlawan Indonesia dan NTB.
“Zohri sangat luar biasa bisa mengharumkan bangsa Indonesia dan mengangkat pulau Lombok. Saya pikir ini harus menjadi acuan orang-orang lain agar bisa semangat berjuang dari nol seperti Zohri yang berasal dari keluarga sangat sederhana,” ujarnya.
Menangis Haru
Dalam sambutan yang dia sampaikan untuk para pendukung dan warga Indonesia yang setia menunggunya hingga tengah malam, remaja asal NTB tersebut sesenggukkan dalam suasana haru.
Ia tak kuasa menahan tetesan air mata ketika membahas keadaan rumah dan tempat asalnya di NTB.
"Sebenernya saya juga masih mengenang bagaimana dulu saya (menangis) cuma bisa mengenal tempat saya dari dulu kecil masih hidup sama ibu bapak saya," ucap Lalu sambil tersengguk menahan tangis di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (17/7/2018) tengah malam.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi yang hadir menemani Lulu mencoba menenangkan pahlawan Indonesia tersebut dengan memeluknya sambil mengusap punggung Lalu.
Melihat suasana yang menyentuh kelabu tersebut, sontak para pendukung dan simpatisan Lulu bertepuk tangan untuk menyemangatinya.
"Semangat! Lalu pahlawan Indonesia!" Teriak pendukung Lalu secara lantang.
Menpora pun berpesan agar kita selalu dapat menjadikan Lalu sebagai motivasi bagi atlet-atlet Indonesia.
"Lalu Muhammad Zohri juara dunia yang kami banggakan kembali ke tanah air sejak Juni meninggalkan Indonesia dan bawa kabar baik akan memotivasi kita semua karena telah mengibarkan bendera merah putih. Kami akan terus mengawal Lalu yang masih remaja ini agar tetap menjadi kebanggaan Indonesia," ujar Imam.(*)
(Tribunnews.com, Abdul Majid)