Atau sebanyak 126.392 TPS sudah diinput dari total 813.350 TPS.
Perolehan suara sementara:
01 Jokowi - KH Maruf Amin: 54,90% (13.169.744)
02 Prabowo - Sandiaga Uno: 45.10% (10.818.482)
Disclaimer: Situng C1 kpu.go.id bukan hasil resmi KPU. KPU melakukan penghitungan suara secara berjenjang dan diumumkan setelah melalui rapat pleno pada 25 April - 22 Mei 2019
Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Gerindra, Fadli Zon, mengungkapkan alasannya tak percaya dengan hasil quick count sejumlah lembaga survei.
Fadli Zon mengungkapnya sejumlah alasan quick count yang memenangkan No Urut 01 Jokowi - KH Maruf Amin di kisaran 53-55 % atas No Urut 02 Prabowo - Sandiaga Uno.
• Terbaru Real Count KPU Pilpres 2019, Senin (22/4) Pukul 00.00 WIB: Suara Prabowo Naik, Jokowi Turun
Pertama, lembaga survei merangkap konsultan politik.
Kedua, lembaga survei tak transparan.
Ketiga, tidak ada lembaga survei yang mengumumkan siapa dan berapa bayarannya.
Keempat, tak punya integritas.
Kelima, lembaga survei adalah tim sukses (client), pasangan calon yang membayar.
Keenam, quick count bisa sesuai pengkondisian TPS (TPS berfungsi).
Berikut cuitan lengkap Fadli Zon alasannya menolak hasil quick count lembaga survei.
"Byk lembaga survei rangkap konsultan politik. Tak transparan. Tak declare dibayar siapa n brp? Tak punya integritas. Mrk adlh Tim Sukses (client) paslon yg bayar. Jd QC bisa sesuai pengkondisian TPS (TPS berfungsi). Maka Quick Count bisa juga jd Quick Hoax. Begitulah kira2.," kicau Fadli Zon melalui akun twitter @fadlizon.
• Pria Ini Hanya Habiskan Uang Rp200 Ribu dalam Sehari Padahal Hartanya Capai Rp161 Triliun