"Ada hal di medsos yang membuat pelaku kesal. Pertama karena korban menuliskan statusnya sebagai janda di Facebook," kata Erick di Mapolsek Kebon Jeruk, Jumat, seperti dilansir INTISARI dari antaranews.com.
Namun, niat Sopiandi untuk mengklarifikasi tampaknya hanya alasan semata.
Sebab, sebelum sampai di rumah Siti, Sopiandi sempat mengambil pisau dari sebuah warung ayam bakar tanpa sepengetahuan pemiliknya.
"Kemudian (pisau) diselipkan di tubuh pelaku. Jadi memang pelaku sudah ada rencana untuk membunuh korban," ujar Erick.
Niat Sopiandi untuk membunuh memang sempat pudar.
Bahkan dirinya sempat mengajak sang istri berhubungan badan.
Sayang, ajakan tersebut ditolak istri.
Bahkan seiring dengan penolakan tersebut, Siti malah sibuk membaca pesan yang masuk ke ponselnya.
"Karena sifat suaminya posesif, dia sudah berpikir aneh-aneh, bahwa penolakan ini terpicu karena korban selingkuh," tambah Erick.
Sopiandi makin kalap. Dia pun akhrinya nekat menusuk perut dan dada Siti menggunakan pisau yang dibawanya.
Korban tak bisa berteriak karena mulutnya dibekap dengan bantal oleh Sopiandi.
Dirinya sempat mengaburkan kejadian pembunuhan kepada tetangga dengan meminta tolong.
Sopiandi beralibi bahwa istrinya tersebut terjatuh dan terkena pecahan kaca.
Dengan bantuan warga pula, Siti sempat dilarikan ke RS Graha Kedoya, namun, nyawanya tak sempat diselamatkan.
Di lokasi ini pula Sopiandi melarikan diri.