BANGKAPOS.COM, LAMPUNG TENGAH - Tak kuat menahan hawa nafsu, Agus (23) pemuda warga Kampung Mataram Udik, Kecamatan Bandar Mataram, Lampung Tengah, melampiaskan hasrat seksualnya kepada seorang perempuan paruh baya.
Agus mengatakan, saat kejadian ia tak lagi bisa membendung naluri seksualnya dan menyasar ke Paikem (55).
Saat itu, Jumat (18/10/2019), korban sedang mencari rumput di ladang.
Saat melihat korban, pelaku langsung gelap mata dan langsung berpikir untuk bertindak asusila kepada Paikem.
Setelah pelaku mendekati korban ia berpura-pura menanyakan sesuatu kepada korban.
"Saya pura-pura tanya (kepada korban) di mana tempat cari rumput. Saat itu saya gak bisa berpikir panjang dan memang tidak bisa kontrol hawa nafsu saya ke korban," kata Agus di Mapolsek Seputih Mataram, Minggu (20/10/2019).
• Spiderwoman Asal Grobogan Pecahkan Rekor Dunia Panjat Tebing, Begini Komentarnya Jadi Juara Dunia
Pemuda pengangguran itu kemudian menyekap korban dari belakang, kemudian membekap mulut korban sehingga Paikem tak sadarkan diri.
"Setelah itu saya bawa ke semak-semak. Kemudian saya gituin (perkosa)," kata Agus sambil menjelaskan aksinya itu ia lakukan ketika korban pingsan, dan meningalkan begitu saja korban di lokasi semak-semak ladang.
Sementara pengakuan Paikem kepada penyidik Polsek Seputih Mataram, bahwa sebelum melakukan aksinya pelaku juga memukul bagian pelipis matanya.
Diduga, akibat pukulan itu korban pingsan dan tak bisa lagi melawan.
Korban juga menjelaskan, sebelum dipukul, ia juga sempat meronta memberikan perlawanan kepada Agus.
Namun, karena tenaga pelaku yang kuat, dan dalam keadaan dibekap, korban mengaku, tak bisa lagi melawan.
Setelah korban tersadar, ia mendapati pakaian yang ia kenakan sudah dalam keadaan terkoyak, serta celana yang korban kenakan sudah terbuka.
• Kepincut Sejak SD, Cicit Soeharto Pendam Rasa Cinta Lama hingga Nikahi Della
Kapolsek Seputih Mataram Iptu Arief Wiranto mendampingi Kapolres AKBP Lampung tengah I Made Rasma mengatakan, pelaku dilaporkan oleh pamong di kampung setempat berdasarkan laporan korban.
Akibat dari laporan korban, pelaku menurut Arief hampir menjadi sasaran kemarahan warga.