BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Warganet beri berbagai komentar berisi ketidaktauan mengenai jenis burung Rangkong satwa dilindungi ada di hutan kawasan Bangka Belitung setelah insiden pengamanan pelaku penembakan Rangkong.
Akun Facebook Adhie Barbara menulis : Masa ada burung ini di Bangka? Baru tau ku.
Akun Facebook Nurahmad Darmawan: Di Bangka ade ok burung ni, yang ku tau di Aceh dan Kalimantan yang ada
Akun Facebook Inu Irawan : Daerah mane ade burung ni?
Dari komentar warganet tersebut, ada satu warganet yang berkomentar mengenai ketidaktauan masyarakat mengenai apa saja satwa dilindungi.
Hal ini ditulis akun Facebook Reno "Mereka tidak tau kalo jenis burung itu dilindungi. Perlunya sosialisasi atau informasi gambar atau foto daftar hewan yang dilindungi di setiap dusun".
Komentar-komentar warganet tersebut dilontarkan seletah diberitakan bangkapos.com, Kamis (9/1/2020) bahwa Tim Operasi Gabungan dari Balai Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum KLHK) Sumatera dan Polda Kepulauan Bangka Belitung berhasil megamankan pelaku perburuan satwa dilindungi jenis burung Rangkong.
Pelaku berinisial RO alias BUNA (20) warga Belit Desa Dendang Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat.
Alobi Babel Tanggapi Ketidaktauan Warganet Mengenai Satwa Dilindungi, Burung Rangkong
"Beberapa faktor penyebab ketidaktahuan masyarakat tentang satwa dilindungi kurangnya sosialisasi, terbatasnya koneksi antara masyarakat pelosok dengan dunia luar dan ketidakingintauan masyarakat itu sendiri," jelas Kepala Divisi Animal Rescue Yayasan Konservasi Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Alobi Foundation Bangka Belitung, Valen saat dikonfrimasi bangkapos.com, Jumat (10/1/2020).
Alobi sendiri dari awal terbentuk sudah melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah maupun desa-desa yang pernah didatangi terkait rescue tentang penyampaian jenis-jenis satwa dilindungi.
"Kami bekerja sama dengan pemuda setempat maupun aparat penegak hukum setempat pasca rescue. Serta sosialisasi di media sosial juga baik Facebook maupun Instagram dari dulu terus kita gencarkan," tambah Valen.
Bahkan tak jarang mengingatkan admin grup Facebook tertentu di media sosial jika menemukan postingan satwa liar terkait jual beli maupun bukan.
"Untuk penggunaan senapan angin kita berkordinasi dengan Perbakin dan berhasil mendorong pemerintah dalam hal ini Pemprov yang berakhir dengan surat edaran Gubernur tentang beberapa jenis satwa yang tidak boleh diperdagangkan keluar daerah, sampai regulasi penggunaan senapan angin," tuturnya.
(Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)