Virus Corona

Orang yang Negatif Virus Corona Diminta Tetap Melakukan Social Distancing

Editor: fitriadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga duduk dengan menerapkan social distancing atau saling menjaga jarak guna mencegah penyebaran virus corona di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, Jumat (20/3/2020). PT MRT Jakarta (Perseroda) mengimbau para penumpang untuk menjaga jarak aman dengan penumpang lainnya, minimal dalam radius satu meter.

BANGKAPOS.COM, JAKARTA - Pemerintah menggelar rapid test di sejumlah tempat untuk mendeteksi dini penyebaran virus corona.

Hanya saja, hasil negatif pada saat tes secara massal atau rapid test, tidak jadi jaminan bisa bebas dari Covid-19.

Untuk itu masyarakat yang dinyatakan negatif virus corona diminta tetap menerapkan social distancing untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.

"Hasil negatif tidak memberikan jaminan, yang bersangkutan tidak terinfeksi," ujar Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto dalam konferensi pers seperti diyatangkan di Channel Youtube BNPB Indonesia, Minggu (22/3/2020).

Tetap saja, tegas dia, siapapun yang hasilnya negatif untuk melakukan social distancing (jaga jarak).

"Apabila ditemukan kasus negatif maka kita akan meminta siapapun yang hasilnya negatif untuk tetap melakukan social distancing," jelas Yurianto.

"Tetap lakukan jaga jarak dengan siapapun, karena hasil negatif tidak memberikan jaminan, yang bersangkutan tidak terinfeksi," imbuhya.

Karena dia menjelaskan, rapid test atau test cepat yang sedang dilakukan pemerintah sekarang ini basisnya adalah melihat respon serologi darah dari infeksi COVID-19.

Tentunya saat masih berada di kisaran sebelum 6 sampai 7 hari, respon imunologi belum muncul. Karena itu hasilnya pasti negatif.

"Nah yang menjadi dasar buat kita, tidak ada satupun yang memberikan garansi, kalau pemeriksaannya negatif itu dia tidak terinfeksi," ucapnya.

"Apabila dua kali dilakukan pemeriksaan dan ternyata tetap negatif, kita bisa meyakini, saat ini sedang tidak terinfeksi. Tetapi bisa besoknya terinfeksi manakala upaya social distancing tidak dijalankan," tegasnya.

Apa yang Harus Dilakukan saat Social Distancing di Tengah Wabah Virus Corona Covid-19?

Seiring dengan meningkatnya jumlah kasus pasien positif terinfeksi virus corona di Indonesia, Presiden Joko Widodo mengimbau masyarakat untuk belajar, bekerja, dan beribadah di rumah.

Hal ini bertujuan untuk meratakan kurva pandemi atau flattening the curve of the pandemic. Dengan menerapkan social distancing atau jarak sosial, diharapkan jumlah orang terinfeksi tidak melonjak dalam waktu yang sama sehingga rumah sakit dapat melayani pasien dengan optimal dan sesuai dengan daya tampung yang ada.

Para orang tua di atas usia 50 tahun, terutama yang memiliki penyakit penyerta, lebih rentan terinfeksi virus corona sehingga sangat dianjurkan untuk tetap tinggal di rumah.

Penyakit penyerta yang dimaksud memiliki penyakit jantung, paru-paru, dan diabetes. Sedangkan para generasi muda diharapkan berhenti mengunjungi restoran, kafe, dan tempat ramai lainnya untuk sementara waktu agar dapat menahan proses penyebaran virus.

Infografik: Mengenal Social Distancing (KOMPAS.com/AKbar Bhayu Tamtomo) 

Lalu, apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat social distancing? Berikut penjelasannya:

1. Jangan makan di tempat umum seperti restoran, kafe, dan lainnya

Selama masa social distancing, usahakan jangan makan di tempat umum. Anda dapat menggunakan opsi drive-through, pick-up atau diantar langsung ke rumah.

Segera buang pembungkus makanan dan cuci tangan Anda sebelum memakan makanan pesanan Anda untuk mengantisipasi virus yang menempel pada permukaan benda.

Untungnya, virus corona hanya menyebar melalui pernapasan, tidak melalui sistem pencernaan. Sehingga virus tidak menyebar melalui makanan.

2. Batasi jarak dengan orang lanjut usia

Berdasarkan penelitian, orang lanjut usia memiliki risiko yang lebih tinggi terinfeksi virus corona. Sedangkan virus bisa jadi disebarkan oleh orang yang tidak menunjukkan gejala, khususnya anak kecil.

Oleh karena itu, jika Anda tidak memiliki keperluan yang sangat penting, hindari mengunjungi orang lanjut usia.

"Jangan kunjungi orang lanjut usia kecuali untuk keperluan yang sangat penting. Misal jika mereka membutuhkan makanan, membutuhkan bantuan di rumah, atau butuh pengobatan," ucap Sean Morrison, ahli geriatri di Mount Sinai Health System, New York.

Apa Itu Social Distancing?

Sebagai alternatif, pastikan mereka memiliki persediaan makanan dan suplemen yang cukup.

Tetap jaga komunikasi dengan mereka menggunakan fasilitas internet, seperti video-call, agar mereka tidak terlalu merasa terisolasi. Kemudian, siapkan rencana untuk merawat orang lanjut usia jika mereka sakit, karena mereka berada pada risiko yang tinggi.

3. Jika harus menitipkan anak saat bekerja, pilih tempat penitipan anak yang tidak terlalu ramai

Sebagian orang tetap harus berangkat ke tempat kerja dan tidak mungkin untuk membawa anak mereka.

Jika ingin menitipkan anak di tempat penitipan, pilihlah tempat yang tidak terlalu ramai. Jangan titipkan anak Anda jika mereka sedang sakit.

Kemudian, pastikan tempat penitipan anak yang Anda pilih rajin membersihkan peralatan dan mainan yang mereka miliki, khususnya yang terbuat dari plastik. Pasalnya, virus corona dapat hidup di permukaan plastik hingga 72 jam.

Dokter anak Andrea Tania Cruz dari Baylor College mengatakan para pengasuh yang mengganti popok anak berpotensi terkena virus. Karena ada bukti yang menunjukkan orang yang terinfeksi dapat menumpahkan virus dalam kotoran mereka selama beberapa minggu setelah diagnosis.

"Kecuali jika anak bisa buang air besar sendiri, risikonya lebih kecil," ujar Cruz.

4. Sementara waktu, lebih baik anak bermain di rumah tanpa teman

Anak-anak rentan terkena virus, baik itu Covid-19 maupun virus musiman lainnya.

Jika mereka bermain bersama, risiko penyebaran virus menjadi lebih tinggi.

Apalagi rata-rata gejala virus corona baru muncul lima hari setelah terinfeksi, namun dalam periode waktu itu orang tetap bisa menularkan virusnya.

Sosiolog Khawatir Kita Akan Menderita Lebih Berat Jika Social Distancing Diabaikan saat Wabah Corona

Dr. Jenny Radesky, seorang dokter perkembangan perilaku anak di University of Michigan, menganjurkan untuk tidak membiarkan anak Anda bermain di rumah orang lain atau membiarkan anak orang lain bermain di rumah Anda.

"Mungkin ada waktu tertentu yang harus mempertemukan dua anak atau lebih, misal di penitipan anak atau keperluan khusus lainnya. Tapi jika memungkinkan, jaga anak Anda tetap berada di rumah," ujarnya.

Jika anak ingin bermain di luar, pastikan anak Anda menjaga jarak dengan anak lainnya sekitar dua meter karena virus dapat menular melalui sentuhan tangan. Namun, tentunya hal tersebut akan sulit diterapkan pada anak.

Oleh karena itu, lebih baik hindari taman bermain dan tempat umum lainnya yang dapat menumpuk kuman.

5. Batasi jumlah kunjungan orang lain ke rumah Anda

Menurut anjuran Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), lebih baik untuk menghindari kunjungan sosial. Namun, Morisson menambahkan, hal tersebut tergantung di mana tempat tinggal Anda.

Jika Anda berada di wilayah yang angka penularan virusnya masih kecil, Anda bisa untuk hanya mengurangi jumlah kunjungan orang lain ke rumah Anda, daripada benar-benar membatasinya.

Morisson juga menyarankan untuk membatasi hanya bertemu dengan satu teman dalam satu waktu.

6. Hindari untuk melakukan perjalanan wisata

CDC melarang orang-orang untuk melakukan perjalanan wisata. Jika Anda berada di transportasi umum, seperti bus, kereta, atau pesawat, Anda akan kesulitan untuk menjaga jarak dengan orang lain.

Meskipun Anda memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi, tujuan utama dari social distancing adalah menjaga kuman yang ada pada diri Anda agar tidak menyebar ke orang lain untuk meratakan kurva pandemi. Berarti, Anda harus meminimalisir kontak fisik dengan orang lain di luar lingkungan Anda.

7. Atur ulang jadwal kunjungan dokter Anda

Jika kunjungan Anda bukan kondisi darurat atau hanya kunjungan ke dokter gigi, lebih baik atur ulang jadwal kunjungan Anda sampai masa social distancing berakhir.

Selain untuk menjaga diri Anda, hal ini juga bertujuan untuk mengurangi keramaian orang di rumah sakit.

8. Kunjungi toko makanan bukan pada jam sibuk

Jika Anda ingin membeli persediaan makanan, usahakan untuk mengunjungi toko bukan pada jam sibuk yang kemungkinannya hanya akan ada sedikit orang.

Kemudian, jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum dan setelah dari toko serta bersihkan peralatan yang akan Anda gunakan, seperti keranjang belanja.

Jakarta Tanggap Darurat Bencana Covid-19, Anies Baswedan Minta Masyarakat Patuhi Social Distancing

Jangan lupa untuk menjaga jarak setidaknya dua meter dengan orang lain. Setelah mengeluarkan makanan saat Anda sudah berada di rumah, jangan lupa untuk mencuci tangan Anda.

Jika Anda merupakan orang lanjut usia yang lebih rentan terinfeksi, lebih baik minta tolong orang lain atau gunakan jasa antar untuk membeli persediaan makanan Anda.

(Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau/Kompas.com/ Imamatul Silfia)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "8 Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan saat Social Distancing"

Berita Terkini