BANGKAPOS.COM- Baru-baru ini Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP Effendi Simbolon menyebut calon Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto mengerucut menjadi dua nama.
Yakni KSAD Jenderal Andika Perkasa dan KSAL Laksamana Yudo Margono.
Mana yang lebih berpeluang?
Effendi menyebut KSAL Laksamana Yudo Margono lebih berpeluang.
Alasannya masa jabatan KSAD Jenderal Andika Perkasa jika diangkat menjadi Panglima TNI sangat singkat.
Andika kelahiran 21 Desember 1964, artinya hampir 57 tahun sementara batas usia pension pati TNI 58 tahun.
Sementara Yudo Margono kelahiran 26 November 1965 atau 56 tahun pada tanggal tersebut nanti.
Batas usia pensiunnya masih dua tahun lagi.
Jika pergantian mengikuti waktu pensiun Hadi Tjahjanto pada November 2021, kata Effendi, masa jabatan Andika tergolong singkat sebagai Panglima TNI.
Namun jika pergantian terjadi pada November 2021 atau mengikuti masa pensiun Hadi, maka Yudo menurutnya lebih cocok.
Sebelumnya Hendropriyono secara tegas membantah dirinya melobi Presiden Jokowi terkait jabatan Panglima TNI untuk menantunya, KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa.
Hendro mengatakan selama ini dirinya tidak pernah meminta-meminta jabatan, sekalipun untuk dirinya sendiri.
Soal pertemuannya dengan Presiden yang menjadi sumber isu dirinya melobi Jokowi, Hendro mengatakan pertemuan itu merupakan silaturahmi biasa.
Menurut Hendro, pertemuan itu terjadi pada Jumat, 7 Mei 2021, di Istana Negara.
Waktu itu, Hendro sengaja bersilaturahmi dengan Jokowi terkait acara ulang tahunnya yang ke-76.